GAMBARAN PENGELOLAAN SAMPAH ELEKTRONIK (E-WASTE) RUMAH TANGGA DI KABUPATEN KUNINGAN TAHUN 2022

Nurul Aulia A. D., Inda Purwasih, Windi Defiani, F. Rahim, Bibit Nasrokhatun Diniah
{"title":"GAMBARAN PENGELOLAAN SAMPAH ELEKTRONIK (E-WASTE) RUMAH TANGGA DI KABUPATEN KUNINGAN TAHUN 2022","authors":"Nurul Aulia A. D., Inda Purwasih, Windi Defiani, F. Rahim, Bibit Nasrokhatun Diniah","doi":"10.34305/jhrs.v3i01.658","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Latar Belakang : Berdasarkan laporan dari The Global E-Waste Monitor 2020 dirilis pada Juni menunjukkan limbah elektronik, atau e-waste, global pada 2019 mencapai 53,6 metrik ton, rata-rata per kapita 7,3 kilogram. Dikrektorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah dan Bahan Beracun Berbahaya (Ditjen PSLB3), Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), diperkirakan timbulan sampah elektronik pada tahun 2021 telah mencapai 2 juta ton. Sumber E-Waste di Indonesia berasal dari komsumsi domestik, yaitu banyaknya penggunaan alat elektronik di skala rumah tangga.\nMetode : Penelitian menggunakan desian studi cross sectional dengan teknik penugmpulan data menggunakan kusioner dan wawancara. Penelitian dilakukan diseluruh wilayah Kabupaten Kuningan. Waktu pelaksanaan penelitian dilakukan selama 5 hari dimulai pada tanggal  27-31 Oktober 2022. Adapun analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis univariat yaitu untuk mengetahui gambaran umum masyarakat terhadap pengolahan sampah elektronik (E-Waste).\nHasil : jumlah unit sampah elektronik yang paling banyak dihasilkan adalah baterai (780) dan lampu (572). Metode Pengolahan sampah eletronik di Kabupaten Kuningan dengan cara memilah (51,6%), mengumpulkan (68,8%), mengolah (5,3%) dan membuang (31,8%). Untuk metode pengurangan yaitu reduce (12,4%), reuse (27,4%), recycle/resell (14,7%). Untuk kategori pengetahuan, sebagian besar masyarakat tidak mengetahui dampak lingkungan akibat membuang sampah elektronik sembarangan sebesar 343 (90,3%), begitupun untuk dampak kesehatan sebagian besar masyarakat tidak mengetahuinya yaitu sebesar 244 (64,2%).\nKesimpulan : Masyarakat di Kabupaten Kuningan yang menangani sampah elektronik dengan cara mereduce sebanyak 12,4%, lalu dengan cara mereuse sebanyak 27,4%, untuk masyarakat rata2 tidak melakukan cara merecycle dan yang melakukan pengurangan dengan cara menjual atau meresell sebanyak 14,7%.","PeriodicalId":34196,"journal":{"name":"International Journal of Endorsing Health Science Research","volume":"22 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-06-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"International Journal of Endorsing Health Science Research","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.34305/jhrs.v3i01.658","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Latar Belakang : Berdasarkan laporan dari The Global E-Waste Monitor 2020 dirilis pada Juni menunjukkan limbah elektronik, atau e-waste, global pada 2019 mencapai 53,6 metrik ton, rata-rata per kapita 7,3 kilogram. Dikrektorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah dan Bahan Beracun Berbahaya (Ditjen PSLB3), Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), diperkirakan timbulan sampah elektronik pada tahun 2021 telah mencapai 2 juta ton. Sumber E-Waste di Indonesia berasal dari komsumsi domestik, yaitu banyaknya penggunaan alat elektronik di skala rumah tangga. Metode : Penelitian menggunakan desian studi cross sectional dengan teknik penugmpulan data menggunakan kusioner dan wawancara. Penelitian dilakukan diseluruh wilayah Kabupaten Kuningan. Waktu pelaksanaan penelitian dilakukan selama 5 hari dimulai pada tanggal  27-31 Oktober 2022. Adapun analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis univariat yaitu untuk mengetahui gambaran umum masyarakat terhadap pengolahan sampah elektronik (E-Waste). Hasil : jumlah unit sampah elektronik yang paling banyak dihasilkan adalah baterai (780) dan lampu (572). Metode Pengolahan sampah eletronik di Kabupaten Kuningan dengan cara memilah (51,6%), mengumpulkan (68,8%), mengolah (5,3%) dan membuang (31,8%). Untuk metode pengurangan yaitu reduce (12,4%), reuse (27,4%), recycle/resell (14,7%). Untuk kategori pengetahuan, sebagian besar masyarakat tidak mengetahui dampak lingkungan akibat membuang sampah elektronik sembarangan sebesar 343 (90,3%), begitupun untuk dampak kesehatan sebagian besar masyarakat tidak mengetahuinya yaitu sebesar 244 (64,2%). Kesimpulan : Masyarakat di Kabupaten Kuningan yang menangani sampah elektronik dengan cara mereduce sebanyak 12,4%, lalu dengan cara mereuse sebanyak 27,4%, untuk masyarakat rata2 tidak melakukan cara merecycle dan yang melakukan pengurangan dengan cara menjual atau meresell sebanyak 14,7%.
背景:根据今年6月发布的《全球E-Waste监测器》(Global E-Waste Monitor)的一份报告,显示全球电子垃圾(E-Waste)在2019年达到53.6吨,平均人均7.3公斤(7.3公斤)。环境与林业局(Ditjen PSLB3)、环境与森林部(KLHK)的总垃圾管理将军说,到2021年,电子垃圾已达到200万吨。印尼的电子资源浪费来自国内消费,即家庭规模上的大量电子产品。方法:采用交叉校正技术进行研究,采用问卷调查和访谈法。研究人员在库宁安地区进行。该研究的执行时间从2022年10月27-31日开始,为期5天。此外,本研究使用的数据分析是对电子垃圾处理(E-Waste)的总体分析。结果:产生最多电子垃圾的单位是电池(780)和灯泡(572)。铜摄政的优生学处理方法包括分类(51.6%)、采集(68.8%)、加工(5.3%)和丢弃(31.8%)。减少方法包括减少(12.4%)、再减(27.4%)、再减(14.7%)。对于知识类别,大多数人不知道343(90.3%)处理电子垃圾对环境的影响,也不知道244(64.2%)对健康的影响。结论:黄铜中处理电子垃圾的人是12.4%,然后是27.4%的人,因为他们的人民不做循环,他们通过销售或回收方式进行14.7%的削减。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
47
审稿时长
12 weeks
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信