{"title":"PEMIKIRAN SYI'AH TENTANG HADITH","authors":"M. Rofi'i","doi":"10.53563/ai.v5i1.84","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Hadits merupakan komponen penting dalam beragama karena hadits merupakan sumber hukum Islam yang kedua setelah Al-Qur’an. Oleh karena itu, hadits mempunyai kedudukan yang tinggi di Islam. Hadits dilihat dari caranya sampai kepada kita dapat dHadits mutawatir sendiri telah mendapatkan kesepakatan antar ulama bahwa hukumnya adalah sahih, dikarenakan banyaknya rawi yang meriwayatkan hadits. Beda halnya dengan hadits ahad, yang diperselisihkan tentang hukumnya, dan diperselihikan juga kriteria sahihnya, salah satunya tentu golongan syi’ah. Dalam tulisan kali ini penulis akan mengkaji khusus tentang pandangan syi’ah, terutama Syi’ah Zaidiyyah tentang hadits ahad beserta kriterianya melalui pandangan dari Imam al-Shaukany. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hadits ahad menurut al-Shaukany dapat dikatakan sahih apabila memenuhi 5 kriteria yaitu; sumbernya harus seorang yang mukallaf, sumbernya harus orang yang beragama Islam, sumbernya harus orang yang memiliki ‘adalah, sumbernya diharuskan memiliki kecermatan, dan sumbernya harus orang yang jujur. Syi’ah Zaidiyah ini berbeda dengan Syi’ah lainnya. Karena, dalam pandangan mereka, sahabat-sahabat lain selain Ali bin Abi Talib, masih dianggap sahabat mafdul sedangkan Ali bin Abi Talib adalah yang paling afdal. ","PeriodicalId":32196,"journal":{"name":"ALMURABBI Jurnal Studi Kependidikan dan Keislaman","volume":"141 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-07-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"ALMURABBI Jurnal Studi Kependidikan dan Keislaman","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.53563/ai.v5i1.84","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Hadits merupakan komponen penting dalam beragama karena hadits merupakan sumber hukum Islam yang kedua setelah Al-Qur’an. Oleh karena itu, hadits mempunyai kedudukan yang tinggi di Islam. Hadits dilihat dari caranya sampai kepada kita dapat dHadits mutawatir sendiri telah mendapatkan kesepakatan antar ulama bahwa hukumnya adalah sahih, dikarenakan banyaknya rawi yang meriwayatkan hadits. Beda halnya dengan hadits ahad, yang diperselisihkan tentang hukumnya, dan diperselihikan juga kriteria sahihnya, salah satunya tentu golongan syi’ah. Dalam tulisan kali ini penulis akan mengkaji khusus tentang pandangan syi’ah, terutama Syi’ah Zaidiyyah tentang hadits ahad beserta kriterianya melalui pandangan dari Imam al-Shaukany. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hadits ahad menurut al-Shaukany dapat dikatakan sahih apabila memenuhi 5 kriteria yaitu; sumbernya harus seorang yang mukallaf, sumbernya harus orang yang beragama Islam, sumbernya harus orang yang memiliki ‘adalah, sumbernya diharuskan memiliki kecermatan, dan sumbernya harus orang yang jujur. Syi’ah Zaidiyah ini berbeda dengan Syi’ah lainnya. Karena, dalam pandangan mereka, sahabat-sahabat lain selain Ali bin Abi Talib, masih dianggap sahabat mafdul sedangkan Ali bin Abi Talib adalah yang paling afdal.
圣训是宗教的重要组成部分,因为圣训是伊斯兰法的第二个来源,仅次于古兰经。因此,圣训在伊斯兰教中享有很高的地位。从圣训的方式来看,圣训本身就得到了学者们的一致同意,他的法律是合法的,这是因为拉维在很多圣训中都受到了惩罚。阿希德的律法跟圣训不同,他的标准也跟圣训不同。在这篇文章中,作者将特别探讨谢伊的观点,特别是谢伊的看法。研究结果表明,根据al-Shaukany的说法,hadit ahad在符合这5个标准时可以说是sahih;来源必须是mukallaf,来源必须是穆斯林,来源必须是拥有的,来源必须是谨慎,来源必须是诚实的。易如反掌因为在他们看来,除了Ali bin Abi Talib之外的其他朋友仍然被认为是mafdul的朋友,而Ali bin Abi Talib是最友好的。