{"title":"HUBUNGAN UMUR DENGAN KEJADIAN MENGGIGIL PASCA OPERASI","authors":"Ardi Pramono, Renandita Desfitra","doi":"10.59141/cerdika.v3i7.644","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Menggigil (shivering) pasca operasi adalah salah satu komplikasi yang sering terjadi pada anestesi umum. Menggigil dapat mengakibatkan keadaan yang kurang nyaman dan berbagai resiko seperti perdarahan yang meningkat, gangguan penyembuhan luka, pemulihan yang lama pasca anestesi, serta meningkatkan risiko terkena infeksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan umur dengan kejadian menggigil pasca operasi di rumah sakit. Rancangan penelitian menggunakan metode observasional analitik dengan desain studi cross-sectional, dilakukan di RSUD Salatiga pada bulan Maret 2022. Data penelitian menggunakan data primer dengan subjek semua pasien yang masuk ke RSUD Salatiga dan memenuhi kriteria inklusi operasi elektif ringan hingga sedang menggunakan anestesi umum. Analisis data dengan uji chi-square menggunakan signifikansi (p<0,05). Hasil penelitian didapatkan kejadian menggigil pada 4 kasus (7,7%) dari 52 subjek. Menggigil pasca operasi lebih banyak terjadi pada wanita (3 orang) dibandingkan pria (1 orang). Pada rentang umur 45-65 tahun mempunyai kejadian 2 kasus (22,2%). Dari uji Chi-Square didapatkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara umur dengan kejadian menggigil (Shivering) pasca operasi (p>0,05). Pada pasien umur lanjut dapat mengakibatkan pergeseran ambang termoregulasi dengan derajat yang lebih tinggi dibanding dengan pasien berumur muda, sehingga memiliki resiko tinggi mengalami menggigil. Kesimpulan penelitian ini tidak didapatkan hubungan antara umur dengan kejadian menggigil pasca anestesi umum, tetapi semakin tua sering terjadi menggigil.","PeriodicalId":9972,"journal":{"name":"Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-07-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.59141/cerdika.v3i7.644","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Menggigil (shivering) pasca operasi adalah salah satu komplikasi yang sering terjadi pada anestesi umum. Menggigil dapat mengakibatkan keadaan yang kurang nyaman dan berbagai resiko seperti perdarahan yang meningkat, gangguan penyembuhan luka, pemulihan yang lama pasca anestesi, serta meningkatkan risiko terkena infeksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan umur dengan kejadian menggigil pasca operasi di rumah sakit. Rancangan penelitian menggunakan metode observasional analitik dengan desain studi cross-sectional, dilakukan di RSUD Salatiga pada bulan Maret 2022. Data penelitian menggunakan data primer dengan subjek semua pasien yang masuk ke RSUD Salatiga dan memenuhi kriteria inklusi operasi elektif ringan hingga sedang menggunakan anestesi umum. Analisis data dengan uji chi-square menggunakan signifikansi (p<0,05). Hasil penelitian didapatkan kejadian menggigil pada 4 kasus (7,7%) dari 52 subjek. Menggigil pasca operasi lebih banyak terjadi pada wanita (3 orang) dibandingkan pria (1 orang). Pada rentang umur 45-65 tahun mempunyai kejadian 2 kasus (22,2%). Dari uji Chi-Square didapatkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara umur dengan kejadian menggigil (Shivering) pasca operasi (p>0,05). Pada pasien umur lanjut dapat mengakibatkan pergeseran ambang termoregulasi dengan derajat yang lebih tinggi dibanding dengan pasien berumur muda, sehingga memiliki resiko tinggi mengalami menggigil. Kesimpulan penelitian ini tidak didapatkan hubungan antara umur dengan kejadian menggigil pasca anestesi umum, tetapi semakin tua sering terjadi menggigil.