{"title":"Al Dakhil Shi’ah wa Al-Khawarij","authors":"Fithrotin Fithrotin","doi":"10.53563/ai.v3i2.63","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Berbagai infiltrasi yang mendistorsi penafsiran Al-Qur’an terus terjadi, hal itu disebabkan faktor eksternal dan internal. Keberagaman dalam penafsiran terjadi pada abad pertengahan. Pada periode ini, Ideologi dari berbagai madzab ikut memberikan corak penafsiran Al-Qur’an, sehingga melahirkan corak beragam, seperti madzab Syi’ah dan Khawarij1.Dari corak penafsiran yang ada, terdapat corak penafsiran yang dianggap unik karena penafsiran tersebut dipengaruhi aliran tertentu. Penelitian ini fokus pada sekte Syah dan Khawarij beserta hubungannya dengan penafsiran Al-Qur’an. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan motode library research.Jenis penelitian adalah deskriptif-analisis dengan teknik pengumpulan data berupa studi dokumentasi menggunakan teknik content analysis. Hasil penelitian menunjukkan Syi’ah muncul karena faktor politik yang di dasarkan fanatisme kepada ahlul bait. Khawarij muncul karena faktor politik dan kekecewaan pada keputusan Ali bin Abi Thalib pada peristiwa tahkim. Hal ini membuat Khawarij keluar dari barisan Ali dan kemudian membuat kelompok sendiri dan berkembang dengan doktrin yang sangat keras dan radikal. Konsekuensi atas keimanan Syiah dan khawarij terhadap otoritas Al-Qur’an sebagai wahyu Nabi Muhammad adalah masing-masing sekte berusaha mencari sandaran dalam Al-Qur’an untuk mengokohkan dan meligitimasi doktrin dan ajaran dalam madzhab mereka yang terkadang memaksakan dengan takwil yang menyimpang dari makna orisinal Al-Qur’an sehingga pada perkembangannya muncul infiltrasi dalam tafsir Al-Qur’an yang tidak sesuai dengan apa yang dituju dan di kehendaki oleh ayat-ayat Al-Qur’an itu sendiri. \n ","PeriodicalId":32196,"journal":{"name":"ALMURABBI Jurnal Studi Kependidikan dan Keislaman","volume":"31 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-02-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"ALMURABBI Jurnal Studi Kependidikan dan Keislaman","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.53563/ai.v3i2.63","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Berbagai infiltrasi yang mendistorsi penafsiran Al-Qur’an terus terjadi, hal itu disebabkan faktor eksternal dan internal. Keberagaman dalam penafsiran terjadi pada abad pertengahan. Pada periode ini, Ideologi dari berbagai madzab ikut memberikan corak penafsiran Al-Qur’an, sehingga melahirkan corak beragam, seperti madzab Syi’ah dan Khawarij1.Dari corak penafsiran yang ada, terdapat corak penafsiran yang dianggap unik karena penafsiran tersebut dipengaruhi aliran tertentu. Penelitian ini fokus pada sekte Syah dan Khawarij beserta hubungannya dengan penafsiran Al-Qur’an. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan motode library research.Jenis penelitian adalah deskriptif-analisis dengan teknik pengumpulan data berupa studi dokumentasi menggunakan teknik content analysis. Hasil penelitian menunjukkan Syi’ah muncul karena faktor politik yang di dasarkan fanatisme kepada ahlul bait. Khawarij muncul karena faktor politik dan kekecewaan pada keputusan Ali bin Abi Thalib pada peristiwa tahkim. Hal ini membuat Khawarij keluar dari barisan Ali dan kemudian membuat kelompok sendiri dan berkembang dengan doktrin yang sangat keras dan radikal. Konsekuensi atas keimanan Syiah dan khawarij terhadap otoritas Al-Qur’an sebagai wahyu Nabi Muhammad adalah masing-masing sekte berusaha mencari sandaran dalam Al-Qur’an untuk mengokohkan dan meligitimasi doktrin dan ajaran dalam madzhab mereka yang terkadang memaksakan dengan takwil yang menyimpang dari makna orisinal Al-Qur’an sehingga pada perkembangannya muncul infiltrasi dalam tafsir Al-Qur’an yang tidak sesuai dengan apa yang dituju dan di kehendaki oleh ayat-ayat Al-Qur’an itu sendiri.
古兰经解释的渗透不断受到外部和内部因素的影响。不同的解释发生在中世纪。在这段时期,不同的madzab意识形态也带来了不同的解释方式,如madzab Syi ah和khwarij1。有一种解释的特点,这种解释被认为是独特的,因为它受到了一种特殊的解读。本研究集中在沙赫和花剌子教派及其对可兰经解释的关系上。该研究采用一种叫做motode library研究的定性方法。研究类型是用内容分析技术进行的文档收集技术的描述分析。研究表明易学源于对圣殿狂热的政治因素。Khawarij的出现是由于政治因素,对Ali bin Abi Thalib在tahkim事件中做出的决定感到失望。这使得Khawarij退出了阿里的行列,然后创建了自己的小组,并以非常严格和激进的教义发展起来。伊斯兰教什叶派信仰的后果和对权威的khawarij 'an作为启示的伊斯兰教先知穆罕默德是各教派中寻找一些小'an为了固定meligitimasi教义和教义的madzhab他们有时强迫takwil偏离伊斯兰教原创意义的'an使伊斯兰教在口译发展出现渗透'an什么不符合伊斯兰教经文去和敬拜的'an本身。