{"title":"IDENTIFIKASI SARCOPTES SCABIEI PADA KELINCI DI PETERNAKAN ROMY RABBIT BREEDER DESA COT BUKET KECAMATAN PEUSANGAN KABUPATEN BIREUEN","authors":"Cut Evi Oriza Sartiva, Zulfikar Zulfikar","doi":"10.51179/jip.v11i1.1981","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi mengenai infeksi Sarcoptes scabiei pada kelinci dan memperoleh data prevalensi Sarcoptes scabiei pada kelinci di peternakan Romy Rabbit Breeder Desa Cot Buket Kecamatan Peusangan Kabupaten Bireuen. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2021 di Peternakan Romy Rabbit Breeder di Desa Cot Buket, Kecamatan Peusangan, Kabupaten Bireuen dan di Laboratorium Kesehatan Hewan SMK-PP Negeri Bireuen. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Metode pengambilan sampel menggunakan purpose sampling atau yang sudah ditentukan sebelumnya berdasarkan pengamatan terhadap kelinci yang memiliki gejala klinis. Data yang diperoleh akan ditabulasi dan dianalisis dengan uji prevalensi dan dibahas secara deskriptif. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan angka prevalensi Sarcoptes scabiei pada kelinci di peternakan Romy Rabbit Breeder Desa Cot Buket Kecamatan Peusangan Kabupaten Bireuen adalah sebesar 30 %. Tingkat keparahan Sarcoptes scabiei pada kelinci di peternakan Romy Rabbit Breeder Desa Cot Buket Kecamatan Peusangan Kabupaten Bireuen terbagi atas 3 yaitu tingkat keparahan ringan, sedang, dan berat. Tingkat keparahan ringan terlihat gejala klinis berupa alopecia dan krusta pada regio wajah, tingkat keparahan sedang terlihat gejala klinis berupa alopecia dan krusta pada regio kaki, sedangkan tingkat keparahan berat terlihat gejala klinis berupa alopecia dan krusta pada regio badan. Di harapkan peternak dapat berkoordinasi dengan instansi terkait guna memperoleh ilmu pengetahuan dan keterampilan dalam penanganan, pengendalian, pencegahan, serta pengobatan Sarcoptes scabiei","PeriodicalId":17809,"journal":{"name":"JURNAL ILMIAH PETERNAKAN TERPADU","volume":"159 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-05-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"JURNAL ILMIAH PETERNAKAN TERPADU","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.51179/jip.v11i1.1981","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi mengenai infeksi Sarcoptes scabiei pada kelinci dan memperoleh data prevalensi Sarcoptes scabiei pada kelinci di peternakan Romy Rabbit Breeder Desa Cot Buket Kecamatan Peusangan Kabupaten Bireuen. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2021 di Peternakan Romy Rabbit Breeder di Desa Cot Buket, Kecamatan Peusangan, Kabupaten Bireuen dan di Laboratorium Kesehatan Hewan SMK-PP Negeri Bireuen. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Metode pengambilan sampel menggunakan purpose sampling atau yang sudah ditentukan sebelumnya berdasarkan pengamatan terhadap kelinci yang memiliki gejala klinis. Data yang diperoleh akan ditabulasi dan dianalisis dengan uji prevalensi dan dibahas secara deskriptif. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan angka prevalensi Sarcoptes scabiei pada kelinci di peternakan Romy Rabbit Breeder Desa Cot Buket Kecamatan Peusangan Kabupaten Bireuen adalah sebesar 30 %. Tingkat keparahan Sarcoptes scabiei pada kelinci di peternakan Romy Rabbit Breeder Desa Cot Buket Kecamatan Peusangan Kabupaten Bireuen terbagi atas 3 yaitu tingkat keparahan ringan, sedang, dan berat. Tingkat keparahan ringan terlihat gejala klinis berupa alopecia dan krusta pada regio wajah, tingkat keparahan sedang terlihat gejala klinis berupa alopecia dan krusta pada regio kaki, sedangkan tingkat keparahan berat terlihat gejala klinis berupa alopecia dan krusta pada regio badan. Di harapkan peternak dapat berkoordinasi dengan instansi terkait guna memperoleh ilmu pengetahuan dan keterampilan dalam penanganan, pengendalian, pencegahan, serta pengobatan Sarcoptes scabiei