{"title":"Implementasi Program Penarikan Alat Kesehatan Bermerkuri Di Puskesmas Kecamatan Sukmajaya","authors":"Elza Muthia Septanti, Tri Joko, N. Nurjazuli","doi":"10.31964/jkl.v19i2.492","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Sektor kesehatan adalah salah satu sumber emisi merkuri terpenting di seluruh dunia karena penggunaannya dalam peralatan medis. Hg ditemukan dalam termometer, sphygmomanometer, dan amalgam gigi. Faktor resiko akibat merkuri dapat muncul apabila alat kesehatan yang mengandung merkuri rusak, pecah, ataupun tumpah. Pemerintah Indonesia mengeluarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 41 Tahun 2019 mengenai Penghapusan dan Penarikan Alat Kesehatan Bermerkuri di Fasilitas Pelayanan Kesehatan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi program penarikan alat kesehatan bermerkuri di Puskesmas yang berada di Kecamatan Sukmajaya, yaitu Puskesmas Abadijaya, Puskesmas Baktijaya, Puskesmas Pondok Sukmajaya, dan Puskesmas Sukmajaya. Penelitian mengenai evaluasi program penghapusan alat kesehatan bermerkuri di pusat kesehatan masyarakat Kecamatan Sukmajaya dilakukan menggunakan jenis penelitian observasional deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Program Penarikan Alat Kesehatan Bermerkuri di Pusat Kesehatan Masyarakat Kecamatan Sukmajaya belum 100% berhasil, seluruh puskesmas telah menghentikan penggunaan alat kesehatan bermerkuri dan berganti ke alat kesehatan non merkuri, namun pengelolaan yang dilakukan oleh puskesmas belum memenuhi syarat karena masih ditemukannya penyimpanan alat kesehatan bermerkuri yang tidak sesuai dengan standar. Penarikan alat kesehatan bermerkuri juga belum dilakukan oleh Dinas Kesehatan dan pembinaan serta pengawasan program juga tidak berjalan sesuai standar.","PeriodicalId":31963,"journal":{"name":"Sanitasi Jurnal Kesehatan Lingkungan","volume":"89 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Sanitasi Jurnal Kesehatan Lingkungan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.31964/jkl.v19i2.492","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Abstract
Sektor kesehatan adalah salah satu sumber emisi merkuri terpenting di seluruh dunia karena penggunaannya dalam peralatan medis. Hg ditemukan dalam termometer, sphygmomanometer, dan amalgam gigi. Faktor resiko akibat merkuri dapat muncul apabila alat kesehatan yang mengandung merkuri rusak, pecah, ataupun tumpah. Pemerintah Indonesia mengeluarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 41 Tahun 2019 mengenai Penghapusan dan Penarikan Alat Kesehatan Bermerkuri di Fasilitas Pelayanan Kesehatan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi program penarikan alat kesehatan bermerkuri di Puskesmas yang berada di Kecamatan Sukmajaya, yaitu Puskesmas Abadijaya, Puskesmas Baktijaya, Puskesmas Pondok Sukmajaya, dan Puskesmas Sukmajaya. Penelitian mengenai evaluasi program penghapusan alat kesehatan bermerkuri di pusat kesehatan masyarakat Kecamatan Sukmajaya dilakukan menggunakan jenis penelitian observasional deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Program Penarikan Alat Kesehatan Bermerkuri di Pusat Kesehatan Masyarakat Kecamatan Sukmajaya belum 100% berhasil, seluruh puskesmas telah menghentikan penggunaan alat kesehatan bermerkuri dan berganti ke alat kesehatan non merkuri, namun pengelolaan yang dilakukan oleh puskesmas belum memenuhi syarat karena masih ditemukannya penyimpanan alat kesehatan bermerkuri yang tidak sesuai dengan standar. Penarikan alat kesehatan bermerkuri juga belum dilakukan oleh Dinas Kesehatan dan pembinaan serta pengawasan program juga tidak berjalan sesuai standar.