Distres sebagai Mediator antara Resiliensi dan Well-being pada Dewasa di Indonesia

Fariza Nur Shabrina, Grace Elizabeth Romorani Sigumonrong, Nabila Isnandini, Syora Alya Eka Putri
{"title":"Distres sebagai Mediator antara Resiliensi dan Well-being pada Dewasa di Indonesia","authors":"Fariza Nur Shabrina, Grace Elizabeth Romorani Sigumonrong, Nabila Isnandini, Syora Alya Eka Putri","doi":"10.20885/psikologika.vol26.iss2.art6","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"COVID-19 merupakan situasi yang menimbulkan stres, di luar kendali individu, dan berdampak buruk pada well-being. Pada situasi stres, resiliensi dinilai sebagai faktor protektif dari well-being yang ditandai dengan optimisme dan fleksibilitas kognitif. Individu yang resilien dengan kata lain berpotensi memiliki persepsi distres psikologis rendah sehingga memiliki well-being yang baik bahkan selama pandemi COVID-19. Penelitian ini melihat peran distres psikologis sebagai mediator dalam hubungan antara resiliensi dan well-being pada situasi COVID-19 di Indonesia. Pengambilan data dilakukan menggunakan survei online dengan tiga alat ukur berbentuk self-reported inventory yaitu HSCL-10, RS-14, dan MHC-SF. Hasil analisis mediasi dari 260 partisipan menunjukan bahwa distres psikologis berperan sebagai mediator parsial dalam hubungan antara resiliensi dan well-being. Semakin tinggi resiliensi, maka semakin positif individu melihat situasi mereka yang ditandai dengan rendahnya distres psikologis. Distres psikologis yang rendah kemudian berpengaruh terhadap peningkatan well-being. Hasil penelitian ini menguatkan pentingnya peran persepsi kognitif terhadap well-being selama kondisi pandemi COVID-19. Intervensi psikologis dalam bentuk peningkatan fleksibilitas kognitif dan pendekatan mindfulness dapat menjadi alternatif dalam menanggulangi dampak negatif COVID-19 terhadap well-being.","PeriodicalId":34755,"journal":{"name":"Psikologika Jurnal Pemikiran dan Penelitian Psikologi","volume":"24 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-07-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"3","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Psikologika Jurnal Pemikiran dan Penelitian Psikologi","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.20885/psikologika.vol26.iss2.art6","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 3

Abstract

COVID-19 merupakan situasi yang menimbulkan stres, di luar kendali individu, dan berdampak buruk pada well-being. Pada situasi stres, resiliensi dinilai sebagai faktor protektif dari well-being yang ditandai dengan optimisme dan fleksibilitas kognitif. Individu yang resilien dengan kata lain berpotensi memiliki persepsi distres psikologis rendah sehingga memiliki well-being yang baik bahkan selama pandemi COVID-19. Penelitian ini melihat peran distres psikologis sebagai mediator dalam hubungan antara resiliensi dan well-being pada situasi COVID-19 di Indonesia. Pengambilan data dilakukan menggunakan survei online dengan tiga alat ukur berbentuk self-reported inventory yaitu HSCL-10, RS-14, dan MHC-SF. Hasil analisis mediasi dari 260 partisipan menunjukan bahwa distres psikologis berperan sebagai mediator parsial dalam hubungan antara resiliensi dan well-being. Semakin tinggi resiliensi, maka semakin positif individu melihat situasi mereka yang ditandai dengan rendahnya distres psikologis. Distres psikologis yang rendah kemudian berpengaruh terhadap peningkatan well-being. Hasil penelitian ini menguatkan pentingnya peran persepsi kognitif terhadap well-being selama kondisi pandemi COVID-19. Intervensi psikologis dalam bentuk peningkatan fleksibilitas kognitif dan pendekatan mindfulness dapat menjadi alternatif dalam menanggulangi dampak negatif COVID-19 terhadap well-being.
COVID-19是一种压力大、无法控制、对well-be不利的情况。在紧张的情况下,适应性被视为标志着乐观和认知灵活性的wel多数人的保护因素。即使在COVID-19大流行期间,对心理压力的适应性也很低,因此心理健康状况良好。这项研究认为心理上的调解人在印尼COVID-19情况下的常驻和welvi -19关系中的调解员作用。数据检索使用三个自我报告清单的在线测量工具进行,分别是HSCL-10、rss -14和mhcf - sf。对260名参与者进行中介分析的结果显示,心理上的紧张在适龄和适龄之间的关系中起到了部分调解员的作用。风险越高,积极的个人就越能看到他们明显缺乏心理压力的情况。低水平的心理压力后来影响了well-啤酒的增加。这项研究的结果加强了在COVID-19大流行期间对well-be的认知作用的重要性。心理干预以增加认知灵活性和思维方式的方式可以替代应对COVID-19对well-be的负面影响。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
审稿时长
13 weeks
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信