{"title":"Kontribusi Ali Mustafa Yaqub (1952-2016) dalam Dinamika Kajian Hadis di Indonesia","authors":"Istianah Istianah","doi":"10.21043/riwayah.v3i1.3442","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Artikel ini akan membahas tentang kontribusi Ali Mustafa Yaqub dalam dinamika kajian hadis di Indonesia. Ia adalah salah seorang pakar di bidang hadis. Hadis-hadis yang dibahas adalah hadis-hadis yang populer dan yang dipolemikkan yang muncul di kalangan masyarakat Indonesia. Hasil penelitiannyabanyak mengejutkan banyak pihak. Dalam penelitian selama 9 tahunnya, hadis-hadis yang diyakini masyarakat sebagai hadis-hadis s}ahi>h selama ini, ternyata hadis-hadis tersebut bukanlah hadis s}ahi>h, bahkan ada di antaranya yang diketahui bukan sebagai hadis, melainkan hanya kata-kata mutiara maupun kata-kata hikmah yang diucapkan oleh seorang tokoh ataupun ulama. Kalau itu bukan hadis, dan kemudian itu dikatakan sebagai hadis yang disandarkan kepada Nabi, berarti itu telah mendustakan hadis atas nama Nabi dan itu akan berdampak serius. Metode yang dipakai dalam memahami hadis berasal dari penelitian sanad dan matan hadis. Dalam meneliti sanad hadis, ia merujuk pada pendapat ulama-ulama terdahulu. Untuk memperolehi kesimpulan apakah hadis itu s}ahi>h, hasan atau d}a‘i>f, maka sanadnya harus bersambung, perawinya harus tsiqah (‘a>dil dan d}a>bit}). Ali Mustafa Yaqub tidak menyimpulkannya sendiri, tetapi berdasarkan pendapat para pakar di bidang hadis dengan membuka dan menelusuri kitab-kitab yang mu’tabar. Dalam menjelaskan kualitas matan hadis, Ali Mustafa Yaqub tidak hanya didasarkan pada persoalan apakah hadis itu mengandung ‘illah atau tidak, atau pun mengandung sya>z\\\\\\ atau tidak.Dengan demikian, memahami hadis akan lebih mudah agar menemukan pemahaman yang relatif lebih tepat, dinamis, akomodatif, apresiasif, komprehensip dan mudah dipahami oleh semua golongan terhadap perubahan serta perkembangan zaman.This article will discuss about Ali Mustafa Yaqub’s contribution in the dynamics of the study of hadith in Indonesia. He is one of the experts in the field of hadith. The hadisstudied are popular and debatable hadith that have emerged among Indonesian society. The results of his research surprised many people. In his 9-year doing research, he found that the hadith that the people have believed as the best hadith are not the s}ah}e>h} hadith, some of which are known not as hadith, but only the quotations and the wisdom words spoken by pious people. If that is not a hadith, and then it is claimedas hadith from the Prophet, it will have a serious impact. The method used in understanding the hadith comes from the study of sanad and matan hadith. In researching the sanad of the hadith, he referred to the opinions of the earlier scholars. To estimate the conclusion whether the hadis is s}ahi>h, hasan or d}a‘i>f, then its sanad must be in continuity, its transmitter must be tsiqah (fair and d}a>bit}). Ali Mustafa Yaqub did not give the conclusion according to himself, but alsobased on the opinion of the scholars in the field of hadith by opening and searching the books that are mu’tabar. However, in addition to criticizing editorial, Ali Mustafa seeks to contextualize the editorial matan hadith with the present condition with a lot of explaining the hadith about the problems polemicized by society. As for the approach used in understanding the matan of hadith, he uses the approach of language, ratios and in other hadith, he used historical approach. Thus, the effort to understand the hadith will be easier in order to find a relatively more precise, dynamic, accommodative, apresiasif, comprehensively and easily results understood by all classes in this changing and developing times.","PeriodicalId":31822,"journal":{"name":"Riwayah Jurnal Studi Hadis","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2018-07-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Riwayah Jurnal Studi Hadis","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.21043/riwayah.v3i1.3442","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Artikel ini akan membahas tentang kontribusi Ali Mustafa Yaqub dalam dinamika kajian hadis di Indonesia. Ia adalah salah seorang pakar di bidang hadis. Hadis-hadis yang dibahas adalah hadis-hadis yang populer dan yang dipolemikkan yang muncul di kalangan masyarakat Indonesia. Hasil penelitiannyabanyak mengejutkan banyak pihak. Dalam penelitian selama 9 tahunnya, hadis-hadis yang diyakini masyarakat sebagai hadis-hadis s}ahi>h selama ini, ternyata hadis-hadis tersebut bukanlah hadis s}ahi>h, bahkan ada di antaranya yang diketahui bukan sebagai hadis, melainkan hanya kata-kata mutiara maupun kata-kata hikmah yang diucapkan oleh seorang tokoh ataupun ulama. Kalau itu bukan hadis, dan kemudian itu dikatakan sebagai hadis yang disandarkan kepada Nabi, berarti itu telah mendustakan hadis atas nama Nabi dan itu akan berdampak serius. Metode yang dipakai dalam memahami hadis berasal dari penelitian sanad dan matan hadis. Dalam meneliti sanad hadis, ia merujuk pada pendapat ulama-ulama terdahulu. Untuk memperolehi kesimpulan apakah hadis itu s}ahi>h, hasan atau d}a‘i>f, maka sanadnya harus bersambung, perawinya harus tsiqah (‘a>dil dan d}a>bit}). Ali Mustafa Yaqub tidak menyimpulkannya sendiri, tetapi berdasarkan pendapat para pakar di bidang hadis dengan membuka dan menelusuri kitab-kitab yang mu’tabar. Dalam menjelaskan kualitas matan hadis, Ali Mustafa Yaqub tidak hanya didasarkan pada persoalan apakah hadis itu mengandung ‘illah atau tidak, atau pun mengandung sya>z\\\ atau tidak.Dengan demikian, memahami hadis akan lebih mudah agar menemukan pemahaman yang relatif lebih tepat, dinamis, akomodatif, apresiasif, komprehensip dan mudah dipahami oleh semua golongan terhadap perubahan serta perkembangan zaman.This article will discuss about Ali Mustafa Yaqub’s contribution in the dynamics of the study of hadith in Indonesia. He is one of the experts in the field of hadith. The hadisstudied are popular and debatable hadith that have emerged among Indonesian society. The results of his research surprised many people. In his 9-year doing research, he found that the hadith that the people have believed as the best hadith are not the s}ah}e>h} hadith, some of which are known not as hadith, but only the quotations and the wisdom words spoken by pious people. If that is not a hadith, and then it is claimedas hadith from the Prophet, it will have a serious impact. The method used in understanding the hadith comes from the study of sanad and matan hadith. In researching the sanad of the hadith, he referred to the opinions of the earlier scholars. To estimate the conclusion whether the hadis is s}ahi>h, hasan or d}a‘i>f, then its sanad must be in continuity, its transmitter must be tsiqah (fair and d}a>bit}). Ali Mustafa Yaqub did not give the conclusion according to himself, but alsobased on the opinion of the scholars in the field of hadith by opening and searching the books that are mu’tabar. However, in addition to criticizing editorial, Ali Mustafa seeks to contextualize the editorial matan hadith with the present condition with a lot of explaining the hadith about the problems polemicized by society. As for the approach used in understanding the matan of hadith, he uses the approach of language, ratios and in other hadith, he used historical approach. Thus, the effort to understand the hadith will be easier in order to find a relatively more precise, dynamic, accommodative, apresiasif, comprehensively and easily results understood by all classes in this changing and developing times.
本文将讨论Ali Mustafa Yaqub在印尼圣训动力学方面的贡献。他是圣训方面的专家之一。讨论的圣训是印尼社会中流行和优雅的圣训。研究的结果使许多人吃惊。在一项为期9年的研究中,人们一直认为的圣训不是圣训,而是圣训,甚至不是圣训,而是一个人或一个学者所能说的,而不是一个圣训。如果这不是一个圣训,然后它被认为是一个圣训被分配给先知,这意味着它以先知的名义亵渎圣训,这将产生严重的后果。我们理解圣训的方法来自于研究圣训。在研究圣训时,他参考了古代学者的观点。关于圣迪斯是何事哈桑还是哈桑阿里·穆斯塔法·雅库布的结论并不仅仅是根据圣训专家的意见在解释圣训的质量时,阿里·穆斯塔法·雅库布不仅仅是关于圣训是否含有“伊利拉”,或者它是否含有“sya>z\\\”。因此,理解圣训将更容易找到一个相对更精确、更动态、更乐于助人、适应、感恩、压缩和所有阶层对时代的变化和发展的理解。这篇文章将探讨Ali Mustafa Yaqub在印度尼西亚哈迪塞研究领域的贡献。他是圣训领域的一位学者。印度尼西亚社会涌现出的受欢迎和剥夺的礼品。他研究的结果令人惊讶。在他9年的研究中,他发现人们认为最好的圣训不是圣训,有些人可能不认为是圣训,但这些话只是人们所说的圣训。如果不是圣训,那就是先知的圣训,那就会有严重的影响。习惯的方法来自于对圣训的研究。在研究圣训的习俗时,他求助于早期学者的意见。为了确定这个结论,无论圣训是h, hasan还是f,那么它必须继续存在,它的传递必须是tsiqah (fair和d)。阿里·穆斯塔法·雅库布并没有将这些决定据为己有,而是基于学者们的意见在进行编辑修饰时,阿里·穆斯塔法·seeks把当时的情况与祈祷结合起来,表达了社会存在的问题。作为对圣训的认可,他使用了语言的认可,拉提奥斯和其他圣训,他使用了历史上的认可。因此,努力理解祈祷会更容易找到一种更精确、更动态、更恰当、更感恩、更感恩、更容易被这个变化和开发时代的所有classes所理解的关系。