{"title":"HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG KINERJA GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI SMA NEGERI 10 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2019/2020","authors":"Muhammad Zakky Nurrachman","doi":"10.21831/SAKP.V10I1.17346","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Tingkat kinerja guru dapat terlihat dari prestasi belajar siswa. Tuntutan kinerja guru tersebut memiliki tingkat kesulitan masing-masing pada setiap mata pelajaran yang mereka ampu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara persepsi siswa tentang kinerja dengan prestasi belajar siswa kelas XI di SMA Negeri 10 Yogyakarta pada tahun ajaran 2019/2020. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif deskriptif dengan jenis korelasional. Populasi pada penelitian ini berjumlah 176 siswa kelas XI SMA Negeri 10 Yogyakarta. Pengambilan data dilakukan pada 11-17 Februari 2020 menggunakan metode Proportionate Stratified Random Sampling yang berjumlah 122 siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan angket berisi 31 pertanyaan yang diberikan kepada siswa, kemudian didokumentasikan. Teknik analisa data menggunakan analisa data rumus persentase, uji validitas, uji reliabilitas, dan uji normalitas, sedangkan untuk uji hipotesis menggunakan uji Pearson dengan bantuan IBM SPSS 24 dan Koefisien Determinasi. Dari hasil uji korelasi pearson menunjukkan bahwa ada hubungan signifikan dan berlawanan arah antara kinerja guru dengan prestasi belajar siswa kelas XI SMA Negeri 10 Yogyakarta dengan nilai signifikansi -0,026 yang mana kurang dari 0,05 dan rhitung lebih besar dari rtabel (0,773 lebih dari 0,176). Karena nilai signifikansi kurang dari 0.05 maka H0 di tolak dan H1 diterima. Terdapat hubungan yang signifikan dan berlawan arah antara kinerja guru dengan prestasi belajar siswa berbanding terbalik. Kesimpulan yang dapat diambil adalah ketika kinerja guru semakin tinggi karena prestasi belajar siswa rendah, sedangkan ketika prestasi belajar siswa tinggi, maka kinerja guru menurun. Hasil ini ditentukan perhitungan R2, keberhasilan guru mengajar hanya mampu dijelaskan oleh variabel persepsi siswa mengenai kinerja guru sebesar 0.0676%, sedangkan 99.93% sisanya dipengaruhi oleh faktor lain.","PeriodicalId":21931,"journal":{"name":"Spektrum Analisis Kebijakan Pendidikan","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-07-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Spektrum Analisis Kebijakan Pendidikan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.21831/SAKP.V10I1.17346","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Tingkat kinerja guru dapat terlihat dari prestasi belajar siswa. Tuntutan kinerja guru tersebut memiliki tingkat kesulitan masing-masing pada setiap mata pelajaran yang mereka ampu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara persepsi siswa tentang kinerja dengan prestasi belajar siswa kelas XI di SMA Negeri 10 Yogyakarta pada tahun ajaran 2019/2020. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif deskriptif dengan jenis korelasional. Populasi pada penelitian ini berjumlah 176 siswa kelas XI SMA Negeri 10 Yogyakarta. Pengambilan data dilakukan pada 11-17 Februari 2020 menggunakan metode Proportionate Stratified Random Sampling yang berjumlah 122 siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan angket berisi 31 pertanyaan yang diberikan kepada siswa, kemudian didokumentasikan. Teknik analisa data menggunakan analisa data rumus persentase, uji validitas, uji reliabilitas, dan uji normalitas, sedangkan untuk uji hipotesis menggunakan uji Pearson dengan bantuan IBM SPSS 24 dan Koefisien Determinasi. Dari hasil uji korelasi pearson menunjukkan bahwa ada hubungan signifikan dan berlawanan arah antara kinerja guru dengan prestasi belajar siswa kelas XI SMA Negeri 10 Yogyakarta dengan nilai signifikansi -0,026 yang mana kurang dari 0,05 dan rhitung lebih besar dari rtabel (0,773 lebih dari 0,176). Karena nilai signifikansi kurang dari 0.05 maka H0 di tolak dan H1 diterima. Terdapat hubungan yang signifikan dan berlawan arah antara kinerja guru dengan prestasi belajar siswa berbanding terbalik. Kesimpulan yang dapat diambil adalah ketika kinerja guru semakin tinggi karena prestasi belajar siswa rendah, sedangkan ketika prestasi belajar siswa tinggi, maka kinerja guru menurun. Hasil ini ditentukan perhitungan R2, keberhasilan guru mengajar hanya mampu dijelaskan oleh variabel persepsi siswa mengenai kinerja guru sebesar 0.0676%, sedangkan 99.93% sisanya dipengaruhi oleh faktor lain.