Manusia dalam Pendidikan Islam Menurut Hasan Langgulung

Haidar Putra Daulay, Zaini Dahlan, Aimanun, Akublan Siregar
{"title":"Manusia dalam Pendidikan Islam Menurut Hasan Langgulung","authors":"Haidar Putra Daulay, Zaini Dahlan, Aimanun, Akublan Siregar","doi":"10.57251/ie.v1i1.9","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"\n \n \n \nKonsep manusia menurut  kajian Hasan Langgulung terdiri dari berbagai konsep-konsep dasar meliputi konsep khalifah Allah di muka bumi yang mengandung potensi seperti fitrah manusia, Roh disamping pemenuhan kebutuhan jasmani, kebebasan kemauan manusia dan potensi akal pikiran. Konsep lainnya adalah tentang kejadian atau penciptaan manusia serta tujuan hidupnya, sifat-sifat asal manusia, konsep amanah manusia, dan terakhir perjanjian antara Tuhan dan manusia (mithaq). Mengenai implikasi konsep manusia menurut Hasan Langgulung adalah pada intinya, Pendidikan Islam dalam pada tujuan akhir (ultimate aim) adalah pembentukan pribadi khalifah bagi anak didik yang ciri-cirinya terkandung dalam konsep ‘ibadah dan amanah yaitu memiliki fitrah, roh disamping badan, kemauan yang bebas, dan akal. Dengan kata lain tugas pendidikan adalah mengembangkan keempat aspek ini pada manusia agar ia dapat menempati kedudukan sebagai khalifah. \n \n \n \n \nKelemahan daripada kajian Hasan Langgulung mengenai manusia antara lain dalam hal tulisan, Hasan Langgulung tidak menulis kajian tentang manusia secara utuh, tulisan yang ada tersebar dari berbagai tulisan dan buku. Dalam hal teknis pemaparan, Hasan Langgulung dalam mengungkapkan  tentang konsep manusia terjadi tumpang tindih dan tidak sistematik, mungkin dikarenakan luasnya wilayah kajian ini.  Bebrapa hal yang masih menjadi perdebatan adalah tentang konsep kebebasan kemauan manusia, Hasan Langgulung tidak dengan secara tegas menyatakan bahwa kebebasan yang Allah berikan kepada manusia. . Bahwa konsep khalifah Allah sudah cukup untuk menafikan wujud kebebasan itu sendiri. Dalam hal ini kebebasan yang diberikan Allah kepada manusia sifatnya terbatas, Hasan Langgulung lebih cenderung pada pemikiran Asy’ary yang mencoba mengsintesakan antara kehendak Tuhan dan kehendak manusia. Pemikiran ini menimbulkan ambivalensi, bahwa disatu sisi manusia diberikan kebebasan dalam berpikir dan berkehendak dan disini lain, peranan Tuhan sangat dominan dalam hal pembentukan perbuatan manusia, dengan memakai konsep iradat-Nya, sehingga dalam praktik pendidikan Islam, Langgulung terkesan ragu dan pessimistik. Hasan Langgulung juga mengakui bahwa konsep yang ia paparkan adalah sangat mendasar, maka ia menyatakan bahwa tulisan tidak dapat dijadikan sebagai bimbingan dan acuan yang jelas terhadap pendidikan Islam secara praktis. Untuk itu sangat diperlukan buku atau kajian yang lebih komprehensif lagi dalam mendukung kajian tersebut, sehingga didapatkan sebuah konsep pendidikan Islam yang benar-benar dapat dijalankan dan diterapkan di masyakarat","PeriodicalId":22310,"journal":{"name":"TARBAWI:Journal on Islamic Education","volume":"97 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-02-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"TARBAWI:Journal on Islamic Education","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.57251/ie.v1i1.9","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1

Abstract

Konsep manusia menurut  kajian Hasan Langgulung terdiri dari berbagai konsep-konsep dasar meliputi konsep khalifah Allah di muka bumi yang mengandung potensi seperti fitrah manusia, Roh disamping pemenuhan kebutuhan jasmani, kebebasan kemauan manusia dan potensi akal pikiran. Konsep lainnya adalah tentang kejadian atau penciptaan manusia serta tujuan hidupnya, sifat-sifat asal manusia, konsep amanah manusia, dan terakhir perjanjian antara Tuhan dan manusia (mithaq). Mengenai implikasi konsep manusia menurut Hasan Langgulung adalah pada intinya, Pendidikan Islam dalam pada tujuan akhir (ultimate aim) adalah pembentukan pribadi khalifah bagi anak didik yang ciri-cirinya terkandung dalam konsep ‘ibadah dan amanah yaitu memiliki fitrah, roh disamping badan, kemauan yang bebas, dan akal. Dengan kata lain tugas pendidikan adalah mengembangkan keempat aspek ini pada manusia agar ia dapat menempati kedudukan sebagai khalifah. Kelemahan daripada kajian Hasan Langgulung mengenai manusia antara lain dalam hal tulisan, Hasan Langgulung tidak menulis kajian tentang manusia secara utuh, tulisan yang ada tersebar dari berbagai tulisan dan buku. Dalam hal teknis pemaparan, Hasan Langgulung dalam mengungkapkan  tentang konsep manusia terjadi tumpang tindih dan tidak sistematik, mungkin dikarenakan luasnya wilayah kajian ini.  Bebrapa hal yang masih menjadi perdebatan adalah tentang konsep kebebasan kemauan manusia, Hasan Langgulung tidak dengan secara tegas menyatakan bahwa kebebasan yang Allah berikan kepada manusia. . Bahwa konsep khalifah Allah sudah cukup untuk menafikan wujud kebebasan itu sendiri. Dalam hal ini kebebasan yang diberikan Allah kepada manusia sifatnya terbatas, Hasan Langgulung lebih cenderung pada pemikiran Asy’ary yang mencoba mengsintesakan antara kehendak Tuhan dan kehendak manusia. Pemikiran ini menimbulkan ambivalensi, bahwa disatu sisi manusia diberikan kebebasan dalam berpikir dan berkehendak dan disini lain, peranan Tuhan sangat dominan dalam hal pembentukan perbuatan manusia, dengan memakai konsep iradat-Nya, sehingga dalam praktik pendidikan Islam, Langgulung terkesan ragu dan pessimistik. Hasan Langgulung juga mengakui bahwa konsep yang ia paparkan adalah sangat mendasar, maka ia menyatakan bahwa tulisan tidak dapat dijadikan sebagai bimbingan dan acuan yang jelas terhadap pendidikan Islam secara praktis. Untuk itu sangat diperlukan buku atau kajian yang lebih komprehensif lagi dalam mendukung kajian tersebut, sehingga didapatkan sebuah konsep pendidikan Islam yang benar-benar dapat dijalankan dan diterapkan di masyakarat
根据哈桑·朗古斯(Hasan langrow)的研究,人类概念包括各种基本概念,包括地球上的哈里发,其潜力包括人的fitrah,精神与满足物质需求、人类意志的自由和理性的潜力等。其他的概念包括人的事件或创造,他的生活的目的,人的起源特征,人的信仰信仰,以及上帝和人之间的最后契约(mithaq)。根据哈桑·朗罗尔(Hasan langrorous)的观点,关于人类概念的影响本质是,伊斯兰教在最终目标(终极目标)的教育是建立一个个人哈里发,其特征体现在“崇拜和信任”的概念中,即有菲特拉、精神与身体、自由意志和理性。换句话说,教育任务是在人类身上发展这四个方面,以便他能担任哈里发。除了哈桑·朗吉的著作之外,他没有写出完整的人类研究,而是从各种著作和书籍中流传下来的。在技术发现方面,哈桑·朗格罗尔揭露人类概念的过程中发生了重叠和系统性的,可能是因为这些研究的范围。人们仍在争论的是人类意志自由的概念,哈桑·朗格勒(Hasan langroll)并没有断言上帝给人类的自由……哈里发上帝的概念足以否定自由本身。在这种情况下,神赐给人的自由是有限的。Hasan langrorous更倾向于简单的思考这种想法带来了矛盾,即一方面,人类被赋予了思想和意志的自由,另一方面,上帝在人类行为的形成中占主导地位,体现了他的伊斯兰观念,因此,在伊斯兰教育实践中,朗格朗吉表现出了怀疑和悲观主义。哈桑·朗古也认识到他所阐述的概念是非常基本的,因此他认为写作不能被视为实际的伊斯兰教育的明确指导和参考。为此,迫切需要一本书或更全面的研究来支持这项研究,从而获得一种真正适用于社区中心的伊斯兰教育概念
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信