THE CORRELATION OF THE INTENSITY OF LIGHTING THE WORK ROOM MYOPIA’S INCIDENCE OF WORKER LASHES IN EYELASH PLASMA IN DISTRIC OF KEJOBONG REGENCY OF PURBALINGGA

Tri Anasari, Endang Sri Rahayu, Ulfa Fadila Rudatiningtyas, Yuli Trisnawati
{"title":"THE CORRELATION OF THE INTENSITY OF LIGHTING THE WORK ROOM MYOPIA’S INCIDENCE OF WORKER LASHES IN EYELASH PLASMA IN DISTRIC OF KEJOBONG REGENCY OF PURBALINGGA","authors":"Tri Anasari, Endang Sri Rahayu, Ulfa Fadila Rudatiningtyas, Yuli Trisnawati","doi":"10.20884/1.ki.2023.15.1.7322","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Produksi bulu mata tiruan sudah  menjadi industri rumah tangga yang maju dengan pesat  di Kabupaten Purbalingga. Salah  satu bagian pekerjaan  inti bulu  mata adalah kneeting  yang membutuhkan konsentrasi  mata.  Jarak pandang yang relatif dekat, dengan pencahayaan yang tidak memenuhi standart akan berdampak pada kerusakan mata. Kelainan  refraksi di Kabupaten Purbalingga pada tahun 2021  yang paling banyak adalah miopia/rabun jauh 463 kasus, kemudian disusul hipermetropy 184 kasus,  presbiopi  58  kasus dan  astigma  97  kasus.  Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara intensitas pencahayaan di ruang kerja dengan kejadian miopia pada pekerja bulu mata di plasma  wilayah Kecamatan Kejobong Purbalingga. Penelitian ini menggunakan metode survei analitik dengan desain cross sectional. Tehnik pengambilan sampel dengan purposive sampling. Jumlah sampel sebesar 55 responden. Data primer diambil dengan melakukan observasi yaitu mengukur miopia dengan kartu snellen dan mengukur intensitas pencahayaan dengan luxmeter. Analisis data univariat menggunakan pengujian distribusi frekuensi,  analisis bivariat dengan uji chi-square. Distribusi responden didominasi intensitas pencahayaan  yang tidak memenuhi standart (65.5%) dan mengalami  miopia (67.3%). Hasil uji dengan analisis chi-square menunjukkan bahwa terdapat hubungan intensitas pencahayaan di ruang kerja dengan kejadian  miopia (p-value = 0,001 < 005). Pekerja bulu mata yang bekerja pada ruangan yang intensitas pencahayaannya tidak memenuhi standar mempunyai kemungkinan 8,5x lebih besar untuk mengalami  miopia dibandingkan yang bekerja dengan intensitas pencahayaan  yang memenuhi  standart. \n ","PeriodicalId":31897,"journal":{"name":"Kesmas Indonesia Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat","volume":"80 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-01-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Kesmas Indonesia Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.20884/1.ki.2023.15.1.7322","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Produksi bulu mata tiruan sudah  menjadi industri rumah tangga yang maju dengan pesat  di Kabupaten Purbalingga. Salah  satu bagian pekerjaan  inti bulu  mata adalah kneeting  yang membutuhkan konsentrasi  mata.  Jarak pandang yang relatif dekat, dengan pencahayaan yang tidak memenuhi standart akan berdampak pada kerusakan mata. Kelainan  refraksi di Kabupaten Purbalingga pada tahun 2021  yang paling banyak adalah miopia/rabun jauh 463 kasus, kemudian disusul hipermetropy 184 kasus,  presbiopi  58  kasus dan  astigma  97  kasus.  Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara intensitas pencahayaan di ruang kerja dengan kejadian miopia pada pekerja bulu mata di plasma  wilayah Kecamatan Kejobong Purbalingga. Penelitian ini menggunakan metode survei analitik dengan desain cross sectional. Tehnik pengambilan sampel dengan purposive sampling. Jumlah sampel sebesar 55 responden. Data primer diambil dengan melakukan observasi yaitu mengukur miopia dengan kartu snellen dan mengukur intensitas pencahayaan dengan luxmeter. Analisis data univariat menggunakan pengujian distribusi frekuensi,  analisis bivariat dengan uji chi-square. Distribusi responden didominasi intensitas pencahayaan  yang tidak memenuhi standart (65.5%) dan mengalami  miopia (67.3%). Hasil uji dengan analisis chi-square menunjukkan bahwa terdapat hubungan intensitas pencahayaan di ruang kerja dengan kejadian  miopia (p-value = 0,001 < 005). Pekerja bulu mata yang bekerja pada ruangan yang intensitas pencahayaannya tidak memenuhi standar mempunyai kemungkinan 8,5x lebih besar untuk mengalami  miopia dibandingkan yang bekerja dengan intensitas pencahayaan  yang memenuhi  standart.  
普巴林嘉市可工工县眼睫毛血浆中工作间照明强度与工人眼睫毛近视发生率的相关性研究
人造睫毛的生产已经成为Purbalingga摄区一个繁荣的家庭产业。睫毛的核心工作之一是膝盖骨,需要眼睛的专注。相对近的能见度,如果光线达不到标准,就会对眼睛造成损害。2021年Purbalingga区的折光异常最常见的病例是近视463例,然后是高血症184例,高血症58例,病例58例,病例97例。这项研究的目的是确定工作场所灯光强度与等离子体Kejobong Purbalingga地区发生的近视事件之间的关系。本研究采用交叉设计的分析调查方法。采样技术。样本总数为55人。提取的主要数据是用球形卡片测量近眼,用电光表测量光强度。单变量数据分析使用频率分布测试,双变量分析与chi平方测试。受访者的分布主要是光的强度,不符合标准(65.5%)和体验中视(67.3%)。对chi square的分析表明,工作室灯光强度与近似事件(p-值= 0.001 < 005)之间的关系。在光线强度不符合标准的房间里工作的睫毛工人体验极限的可能性是正常人的8.5倍。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
审稿时长
24 weeks
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信