M. A. Z. Fuad, Nena Yunita, R. D. Kasitowati, Nurin Hidayati, A. Sartimbul
{"title":"Pemantauan Perubahan Garis Pantai Jangka Panjang dengan Teknologi Geo-Spasial di Pesisir Bagian Barat Kabupaten Tuban, Jawa Timur","authors":"M. A. Z. Fuad, Nena Yunita, R. D. Kasitowati, Nurin Hidayati, A. Sartimbul","doi":"10.24114/JG.V11I1.11409","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstrak Pesisir Tuban bagian barat berpotensi mengalami perubahan garis pantai yang dipengaruhi oleh adanya pembangunan di wilayah pesisir berupa pelabuhan, permukiman, budidaya perikanan, dan reklamasi. Oleh karena itu perlu adanya pemantauan dinamika pesisir, kerusakan pesisir, dan perencanaan pembangunan pada kawasan pesisir. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tren perubahan garis pantai jangka panjang dalam kurun waktu 1973-2018 dan memprediksi garis pantai di Tuban bagian barat. Penelitian ini memanfaatkan teknologi penginderaan jauh dan Sistem Informasi Geografis (SIG) untuk pemantau a n perubahan garis pantai di pantai dengan Citra Landsat tahun 1973, 1988, 1998, 2008, 2017, and U.S Army Map Service tahun 1964. Perhitungan perubahan garis pantai menggunakan aplikasi Digital Shoreline Analysis System (DSAS) dengan menggunakan metode Net Shoreline Movement (NSM) dan End Point Rate (EPR) untuk menganalisis perubahan garis pantai yang telah terjadi, sedangkan metode Linear Regression Rate (LRR) digunakan untuk memprediksi perubahan garis pantai pada 10 tahun mendatang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di Pantai Tuban bagian barat akresi terbesar terjadi di Desa Remen yaitu sejauh 323 m dengan laju akresi sebesar 7,32 m/tahun. Sebaliknya abrasi tertinggi dialami oleh Desa Mentosa dengan rata-rata jarak abrasi sebesar 181,90 m dan rata-rata laju abrasi sejauh 4,11 m/tahun. Prediksi perubahan garis pantai untuk 10 tahun kedepan mengindikasikan terjadinya akresi di Desa Glodonggede dan abrasi di Desa Mentosa. Kata kunci: Garis Pantai, Akresi, Abrasi, Pemantauan, DSAS Abstract The western Tuban coast has the potential to experience shoreline changes influenced by the development in coastal areas in the form of ports, settlements, aquaculture and reclamation. Therefore, it is necessary to monitor coastal dynamics, coastal damage, and development planning in coastal areas. This study aims to determine the trend of long-term shoreline changes in the period 1973-2018 and predict coastlines in the western part of Tuban. This study uses remote sensing technology and Geographic Information System (GIS) to monitor changes in coastlines on the western coast of Tuban Regency with Landsat imagery in 1973, 1988, 1998, 2008, 2017, and US Army Map Service in 1964. Calculation of shoreline changes using Digital Shoreline Analysis System (DSAS) application using Net Shoreline Movement (NSM) and End Point Rate (EPR) methods to determine shoreline changes, while the Linear Regression Rate (LRR) method is used to predict shoreline changes in the next 10 years. The results showed that in the western part of Tuban Beach the largest accretion occurred in the village of Remen which was 323 m with an accretion rate of 7.32 m / year. Conversely, the highest abrasion was experienced by Mentosa Village with an average abrasion distance of 181.90 m and an average abrasion rate of 4.11 m / year. Predictions of shoreline changes for the next 10 years indicate the occurrence of accretion in Glodonggede Village and abrasion in Mentosa Village Keywords: Shoreline, Accretion, Abrasion, Monitoring, DSAS","PeriodicalId":31787,"journal":{"name":"Jurnal Geografi","volume":"331 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-02-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"8","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Geografi","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24114/JG.V11I1.11409","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 8
Abstract
Abstrak Pesisir Tuban bagian barat berpotensi mengalami perubahan garis pantai yang dipengaruhi oleh adanya pembangunan di wilayah pesisir berupa pelabuhan, permukiman, budidaya perikanan, dan reklamasi. Oleh karena itu perlu adanya pemantauan dinamika pesisir, kerusakan pesisir, dan perencanaan pembangunan pada kawasan pesisir. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tren perubahan garis pantai jangka panjang dalam kurun waktu 1973-2018 dan memprediksi garis pantai di Tuban bagian barat. Penelitian ini memanfaatkan teknologi penginderaan jauh dan Sistem Informasi Geografis (SIG) untuk pemantau a n perubahan garis pantai di pantai dengan Citra Landsat tahun 1973, 1988, 1998, 2008, 2017, and U.S Army Map Service tahun 1964. Perhitungan perubahan garis pantai menggunakan aplikasi Digital Shoreline Analysis System (DSAS) dengan menggunakan metode Net Shoreline Movement (NSM) dan End Point Rate (EPR) untuk menganalisis perubahan garis pantai yang telah terjadi, sedangkan metode Linear Regression Rate (LRR) digunakan untuk memprediksi perubahan garis pantai pada 10 tahun mendatang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di Pantai Tuban bagian barat akresi terbesar terjadi di Desa Remen yaitu sejauh 323 m dengan laju akresi sebesar 7,32 m/tahun. Sebaliknya abrasi tertinggi dialami oleh Desa Mentosa dengan rata-rata jarak abrasi sebesar 181,90 m dan rata-rata laju abrasi sejauh 4,11 m/tahun. Prediksi perubahan garis pantai untuk 10 tahun kedepan mengindikasikan terjadinya akresi di Desa Glodonggede dan abrasi di Desa Mentosa. Kata kunci: Garis Pantai, Akresi, Abrasi, Pemantauan, DSAS Abstract The western Tuban coast has the potential to experience shoreline changes influenced by the development in coastal areas in the form of ports, settlements, aquaculture and reclamation. Therefore, it is necessary to monitor coastal dynamics, coastal damage, and development planning in coastal areas. This study aims to determine the trend of long-term shoreline changes in the period 1973-2018 and predict coastlines in the western part of Tuban. This study uses remote sensing technology and Geographic Information System (GIS) to monitor changes in coastlines on the western coast of Tuban Regency with Landsat imagery in 1973, 1988, 1998, 2008, 2017, and US Army Map Service in 1964. Calculation of shoreline changes using Digital Shoreline Analysis System (DSAS) application using Net Shoreline Movement (NSM) and End Point Rate (EPR) methods to determine shoreline changes, while the Linear Regression Rate (LRR) method is used to predict shoreline changes in the next 10 years. The results showed that in the western part of Tuban Beach the largest accretion occurred in the village of Remen which was 323 m with an accretion rate of 7.32 m / year. Conversely, the highest abrasion was experienced by Mentosa Village with an average abrasion distance of 181.90 m and an average abrasion rate of 4.11 m / year. Predictions of shoreline changes for the next 10 years indicate the occurrence of accretion in Glodonggede Village and abrasion in Mentosa Village Keywords: Shoreline, Accretion, Abrasion, Monitoring, DSAS
由于港口、定居点、渔业种植和填海造地等沿海地区的发展,图班西部沿海地区的海岸线可能会发生变化。因此,需要监控沿海动力学、沿海损害和沿海地区的发展规划。这项研究的目标是了解1978年至2018年长期海岸线变化的趋势,并预测图班西部海岸线。这项研究利用遥感技术和地理信息系统(SIG)来监测海岸线的变化,其图像为1973年、1988年、1998年、2008年、2017年和1964年的陆地卫星地图。海岸线分析应用数字短线分析系统(DSAS)使用网络短线移动(NSM)和End Point Rate (EPR)方法来分析已经发生的海岸线变化,而线性回归率方法(LRR)用来预测未来10年海岸线的变化。研究结果显示,在图班的西部,最大的akresi发生在Remen村,距离323米(233英尺),持续时间为7.32米/年。另一方面,最严重的磨蚀是芒萨萨村,平均磨蚀距离为181.90米(181.90英尺),平均速度为4.11米(年)。预计未来10年的海岸线变化表明,在门托萨地区的Glodonggede和abrasi村庄发生了熔融现象。关键词:海岸线、Akresi、Abrasi、监控、DSAS吸收了Tuban西部地区的海岸线变化,这些变化受到ports、settlements、aquaculture和reclamation等等领域的发展影响。因此,在海岸地区监测副动力、副损坏和开发计划是必要的。这项研究旨在确定1976年至2018年期间长短线变化的趋势,以及Tuban西部地区的prect coastct。1973年、1988年、1998年、2017年、2017年和1964年美国陆军地图服务中心的沿海沿海地区气候变化检测器上的远程技术和地理信息系统(GIS)。使用数字短直线分析系统(DSAS)应用程序使用网络短直线变化(NSM)和End Point Rate (EPR)来确定短时间线变化的方法进行计算,而线性遗憾率(LRR)方法在未来10年将预测短时间线变化。results指出,在Tuban海滩的西部,最大的活动发生在Remen村,其收费为323米(35.2英尺),每年7.32年。转述一下,自孟萨村以来,最高的磨盘已经过了181.90米(181米)与平均磨盘的比率为4.11米(年)。接下来10年里,在环球村庄发生的事件和门托萨村的事件发生的预测:减行、提升、提升、监控、DSAS