{"title":"Mortality In Infancy And Childhood In Indonesia","authors":"L. Budiarso, R. Puffer","doi":"10.22435/bpk.v15i2 Jun.402.","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Telah dilakukan analisa dan ulasan dari beberapa makalah dan laporan hasil penelitian yang berkaitan dengan kematian bayi dan anak Balita (1 -4 tahun). Survai Kesehatan Rumah Tangga 1980, mendapatkan angka kematian anak di bawah umur 5 tahun adalah 24.1 per 1000 anak. Pola penyakit penyebab kematian yang prevalen adalah diare yang mencakup 1500.1 kematian bayi per 100.000 bayi lahir hidup dan pada anak 1—4 tahun adalah 416.6 per 100.000 anak. Tetanus didapati pada 1296.7 kematian per 100.000 bayi lahir hidup dan pada anak 14 tahun, adalah 321.5 per 100.000 anak. Anak-anak di bawah umur 5 tahun yang sakit dalam waktu 1 bulan adalah 186.0 per 1000 anak, diantaranya 53.1 per 1000 anak menderita penyakit infeksi dan parasit. Penelitian secara prospektif tentang kelahiran dan kematian bayi dan anak 1—4 tahun di Sukabumi, pada tahun 1982/1983, menghasilkan pola penyakit penyebab utama kematian bayi dan anak. Pertama adalah penyakit yang dapat dicegah dengan immunisasi, kedua adalah penyakit diare yang prevalen pada bayi. Berat badan lahir rendah didapati pada 11.1% dari seluruh bayi lahir hidup. Penelitian Morbiditas, Mortalitas perinatal dan berat badan waktu lahir telah dilakukan di Kabupaten Bandung dan R.S. Hasan Sadikin pada tahun 1978—1980. Angka lahir mati adalah 13.7 dan kematian neonatal dini 34.2 per 1000 kelahiran hidup di Ujung Berung. Berat badan rendah meliputi 14.7% dari seluruh bayi yang dilahirkan. Kematian perinatal didapati dua kali lebih tinggi pada kelompok bayi yang dilahirkan dengan berat badan kurang dari 2500 gm, dibandingkan dengan kelompok bayi yang dilahirkan dengan berat badan 3000-3999 gm. Umur ibu waktu melahirkan mempengaruhi berat badan waktu lahir, di Ujung Berung pada ibu golongan umur dibawah 20 tahun didapati 22.2% bayi dengan berat badan lahir rendah, dan di R.S. Hasan Sadikin didapati 27.9% bayi dengan berat badan lahir rendah. Pada 12 rumah sakit rujukan dan pendidikan, telah dilakukan monitoring ibu hamil, 1978—1980. Kematian perinatal didapati rendah (3.5-3.9%) pada kelompok bayi dengan berat badan waktu lahir 3000—3999 gm, sedangkan pada kelompok bayi dengan berat badan waktu lahir kurang dari 2500 gm, kematian perinatal meliputi 30.0%. Pendidikan ibu, pemeriksaan pada waktu hamil dan kesehatan ibu mempengaruhi kematian perinatal.","PeriodicalId":13470,"journal":{"name":"Indonesian Bulletin of Health Research","volume":"34 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"1987-06-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Indonesian Bulletin of Health Research","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.22435/bpk.v15i2 Jun.402.","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Telah dilakukan analisa dan ulasan dari beberapa makalah dan laporan hasil penelitian yang berkaitan dengan kematian bayi dan anak Balita (1 -4 tahun). Survai Kesehatan Rumah Tangga 1980, mendapatkan angka kematian anak di bawah umur 5 tahun adalah 24.1 per 1000 anak. Pola penyakit penyebab kematian yang prevalen adalah diare yang mencakup 1500.1 kematian bayi per 100.000 bayi lahir hidup dan pada anak 1—4 tahun adalah 416.6 per 100.000 anak. Tetanus didapati pada 1296.7 kematian per 100.000 bayi lahir hidup dan pada anak 14 tahun, adalah 321.5 per 100.000 anak. Anak-anak di bawah umur 5 tahun yang sakit dalam waktu 1 bulan adalah 186.0 per 1000 anak, diantaranya 53.1 per 1000 anak menderita penyakit infeksi dan parasit. Penelitian secara prospektif tentang kelahiran dan kematian bayi dan anak 1—4 tahun di Sukabumi, pada tahun 1982/1983, menghasilkan pola penyakit penyebab utama kematian bayi dan anak. Pertama adalah penyakit yang dapat dicegah dengan immunisasi, kedua adalah penyakit diare yang prevalen pada bayi. Berat badan lahir rendah didapati pada 11.1% dari seluruh bayi lahir hidup. Penelitian Morbiditas, Mortalitas perinatal dan berat badan waktu lahir telah dilakukan di Kabupaten Bandung dan R.S. Hasan Sadikin pada tahun 1978—1980. Angka lahir mati adalah 13.7 dan kematian neonatal dini 34.2 per 1000 kelahiran hidup di Ujung Berung. Berat badan rendah meliputi 14.7% dari seluruh bayi yang dilahirkan. Kematian perinatal didapati dua kali lebih tinggi pada kelompok bayi yang dilahirkan dengan berat badan kurang dari 2500 gm, dibandingkan dengan kelompok bayi yang dilahirkan dengan berat badan 3000-3999 gm. Umur ibu waktu melahirkan mempengaruhi berat badan waktu lahir, di Ujung Berung pada ibu golongan umur dibawah 20 tahun didapati 22.2% bayi dengan berat badan lahir rendah, dan di R.S. Hasan Sadikin didapati 27.9% bayi dengan berat badan lahir rendah. Pada 12 rumah sakit rujukan dan pendidikan, telah dilakukan monitoring ibu hamil, 1978—1980. Kematian perinatal didapati rendah (3.5-3.9%) pada kelompok bayi dengan berat badan waktu lahir 3000—3999 gm, sedangkan pada kelompok bayi dengan berat badan waktu lahir kurang dari 2500 gm, kematian perinatal meliputi 30.0%. Pendidikan ibu, pemeriksaan pada waktu hamil dan kesehatan ibu mempengaruhi kematian perinatal.