Identifikasi Kemampuan Berpikir Kritis Siswa pada Masalah dengan Informasi yang Kontradiksi

H. Basri, U. Jannah, Fetty Nuritasari, Amira Yahya
{"title":"Identifikasi Kemampuan Berpikir Kritis Siswa pada Masalah dengan Informasi yang Kontradiksi","authors":"H. Basri, U. Jannah, Fetty Nuritasari, Amira Yahya","doi":"10.25273/JIPM.V10I1.9290","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Keberadaan internet sebagai media online membuat informasi yang belum terverifikasi benar dan tidaknya tersebar cepat. Kemampuan berpikir kritis menjadi cara dalam mengatasi atau menangkal berita hoax. Dengan berpikir kritis,  seseorang tidak akan secara langsung mempercayai informasi yang diberikan, pemikir kritis akan selalu mencari kebenaran terhadap informasi yang diberikan sebelum mengambil keputusan. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif,  sebanyak 58 siswa yang terdiri dari  31 siswa kelas XI dan 27 siswa kelas XII terlibat dalam penelitian ini. Siswa diberikan dua masalah dengan informasi yang kontradiksi melalui Google Form. Berdasarkan respon yang diberikan siswa, kemampuan berpikir kritis siswa pada saat menyelesaikan masalah dengan informasi yang kontradiksi dikelompokkan menjadi 3 kategori yaitu : (1) siswa dengan kemampuan berpikir kritis rendah, yaitu siswa yang langsung mengerjakan masalah yang diberikan tanpa mengecek informasi pada soal dan tidak mengetahui informasi yang kontradiksi; (2) siswa dengan kemampuan berpikir kritis sedang, yaitu siswa yang langsung mengerjakan masalah tanpa mengecek informasi pada soal, dan mengetahui informasi yang kontradiksi setelah mengerjakan soal; (3) siswa dengan kemampuan berpikir kritis tinggi, yaitu siswa yang mengecek informasi pada soal terlebih dahulu dan mengetahui informasi yang kontradiksi. Berdasarkan hasil analisis dan wawancara dapat disimpulkan bahwa kemampuan berpikir kritis matematika siswa masih tergolong rendah. Sebagian besar siswa tidak melakukan analisis dan evaluasi terhadap informasi yang diberikan pada masalah yang diberikan. Siswa cenderung gegabah untuk menyelesaikan masalah yang diberikan, walaupun ada informasi yang kontradiksi pada masalah tersebut. Pemberian masalah dengan informasi yang kontradiksi perlu diberikan dan dikembangkan dalam pembelajaran sehingga siswa dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis.","PeriodicalId":31874,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika","volume":"62 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-09-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"2","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.25273/JIPM.V10I1.9290","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 2

Abstract

Keberadaan internet sebagai media online membuat informasi yang belum terverifikasi benar dan tidaknya tersebar cepat. Kemampuan berpikir kritis menjadi cara dalam mengatasi atau menangkal berita hoax. Dengan berpikir kritis,  seseorang tidak akan secara langsung mempercayai informasi yang diberikan, pemikir kritis akan selalu mencari kebenaran terhadap informasi yang diberikan sebelum mengambil keputusan. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif,  sebanyak 58 siswa yang terdiri dari  31 siswa kelas XI dan 27 siswa kelas XII terlibat dalam penelitian ini. Siswa diberikan dua masalah dengan informasi yang kontradiksi melalui Google Form. Berdasarkan respon yang diberikan siswa, kemampuan berpikir kritis siswa pada saat menyelesaikan masalah dengan informasi yang kontradiksi dikelompokkan menjadi 3 kategori yaitu : (1) siswa dengan kemampuan berpikir kritis rendah, yaitu siswa yang langsung mengerjakan masalah yang diberikan tanpa mengecek informasi pada soal dan tidak mengetahui informasi yang kontradiksi; (2) siswa dengan kemampuan berpikir kritis sedang, yaitu siswa yang langsung mengerjakan masalah tanpa mengecek informasi pada soal, dan mengetahui informasi yang kontradiksi setelah mengerjakan soal; (3) siswa dengan kemampuan berpikir kritis tinggi, yaitu siswa yang mengecek informasi pada soal terlebih dahulu dan mengetahui informasi yang kontradiksi. Berdasarkan hasil analisis dan wawancara dapat disimpulkan bahwa kemampuan berpikir kritis matematika siswa masih tergolong rendah. Sebagian besar siswa tidak melakukan analisis dan evaluasi terhadap informasi yang diberikan pada masalah yang diberikan. Siswa cenderung gegabah untuk menyelesaikan masalah yang diberikan, walaupun ada informasi yang kontradiksi pada masalah tersebut. Pemberian masalah dengan informasi yang kontradiksi perlu diberikan dan dikembangkan dalam pembelajaran sehingga siswa dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis.
发现学生批判性思维能力与信息矛盾的问题
互联网作为一种在线媒体的存在使信息未经验证,但传播速度很快。批判性思维能力成为处理或误读恶作剧的一种方式。通过批判性思维,人们不会直接相信所提供的信息,批判性思考者在做出决定之前总是会对所提供的信息寻求真理。本研究是一项描述性质的定性研究,共有58名11年级学生和27名12年级学生参与其中。学生被给予两个问题的信息矛盾通过谷歌形式。根据学生的回答,用矛盾信息解决问题时的批判性思维能力分为三类:(1)批判性思维能力较低的学生,即那些不检查问题而不知道矛盾信息的学生,直接解决问题的学生;(2)有中度思维能力的学生,即那些不检查问题信息就能立即解决问题的学生,以及在解决问题后了解矛盾信息的学生;(3)有高度批判性思维能力的学生,即那些先检查问题信息并发现矛盾信息的学生。根据分析和采访的结果,可以得出结论,学生的数学批判性思维能力仍然很低。大多数学生不对所提供的问题进行分析和评估。学生倾向于草率地解决他们给出的问题,尽管信息是矛盾的。给予矛盾信息的问题需要在学习中进行发展,以便学生能够提高批判性思维能力。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
1
审稿时长
6 weeks
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信