Aktivitas Ekstrak Rimpang Kunyit (Curcuma longa L) pada Mencit Parkinson yang Diinduksi Haloperidol

Sapto Yuliani, Moch. Saiful Bachri, Vivi Sofia, Wahyu Widyaningsih, Dandy Annas Muttaqien, Galuh Rista Putri, Nadia Selvia, Sofina Rahmadita, Intan Dwi Rahmita
{"title":"Aktivitas Ekstrak Rimpang Kunyit (Curcuma longa L) pada Mencit Parkinson yang Diinduksi Haloperidol","authors":"Sapto Yuliani, Moch. Saiful Bachri, Vivi Sofia, Wahyu Widyaningsih, Dandy Annas Muttaqien, Galuh Rista Putri, Nadia Selvia, Sofina Rahmadita, Intan Dwi Rahmita","doi":"10.22146/jsv.71871","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Penyakit Parkinson merupakan penyakit neurodegeneratif dengan gangguan motorik seperti bradikinesia, rigiditas, dan tremor yang dapat mempengaruhi keseimbangan tubuh.  Hal ini terjadi karena penurunan kadar dopamin yang dapat dipicu oleh adanya stres oksidatif. Kunyit (Curcuma longa) mengandung kurkumin yang mempunyai aktivitas antioksidatif dan neuroprotektif yang potensial sehingga dapat mencegah gangguan neurodegeneratif karena stres oksidatif. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas ekstrak rimpang kunyit pada mencit model Parkinson yang diinduksi haloperidol. Ekstraksi rimpang kunyit dilakukan secara maserasi dengan pelarut etanol 96%. Sebanyak 60 ekor mencit dibagi menjadi 6 kelompok, masing-masing mendapat perlakukan sebagai berikut : Kelompok normal diberi CMC-Na per oral (p.o) dan NaCl fisiologis intraperitoneal (i.p), kelompok haloperidol diberi CMC -Na (p.o) dan larutan haloperidol i.p (1 mg/kg BB), kelompok levodopa diberi levodopa (p.o) dan larutan haloperidol i.p, Kelompok ekstrak 100 diberi ekstrak kunyit dosis 100 mg/kg BB dan larutan haloperidol i.p , Kelompok ekstrak 200 diberi ekstrak kunyit dosis 200 mg/kg BB dan larutan haloperidol i.p, Kelompok ekstrak 400 diberi ekstrak kunyit dosis 400 mg/kg BB dan larutan haloperidol i.p. Pemberian CMC-Na, levodopa dan ekstrak kunyit diberikan selama 21 hari. Lima belas menit setelah pemberian perlakuan hari terakhir, semua hewan uji kecuali kelompok 1 diinjeksi haloperidol dosis 1 mg/kg BB secara i.p. Kemudian dilakukan uji batang, uji roda berputar, uji refleks geotaksis, uji refleks menghindari jurang dan uji kemampuan penciuman pada menit ke 5, 60, 120 dan 180. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji anova satu jalur dilanjutkan dengan uji post hoc LSD. Hasil analisis data menunjukkan bahwa pemberian haloperidol dapat meningkatkan waktu katalepsi, meningkatkan jumlah jatuh dan mempercepat waktu jatuh pertama kali, menurunkan refleks geotaksis, meningkatkan waktu refleks menghindari jurang serta menurunkan kemampuan indera penciuman. Sedangkan pemberian ekstrak kunyit dosis 200 dan 400 mg/kgBB dapat menurunkan waktu katalepsi, menurunkan jumlah jatuh dan memperlama waktu jatuh pertama kali, menurunkan refleks geotaksis, menurunkan lama waktu pada uji refleks menghindari jurang serta meningkatkan kemampuan indera penciuman jika dibandingkan dengan Haloperidol (P<0.05). Pemberian ekstrak 200 dan 400 mg/kg tidak berbeda bermakna (P>0,05) dengan pemberian levodopa. Berdasarkan hasil dapat disimpulkan bahwa ekstrak rimpang kunyit dosis 200 dan 400 mg/kgBB memiliki aktivitas untuk mencegah terjadinya Parkinson pada mencit yang diberi haloperidol.","PeriodicalId":17708,"journal":{"name":"Jurnal Sain Veteriner","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-12-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Sain Veteriner","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.22146/jsv.71871","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Penyakit Parkinson merupakan penyakit neurodegeneratif dengan gangguan motorik seperti bradikinesia, rigiditas, dan tremor yang dapat mempengaruhi keseimbangan tubuh.  Hal ini terjadi karena penurunan kadar dopamin yang dapat dipicu oleh adanya stres oksidatif. Kunyit (Curcuma longa) mengandung kurkumin yang mempunyai aktivitas antioksidatif dan neuroprotektif yang potensial sehingga dapat mencegah gangguan neurodegeneratif karena stres oksidatif. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas ekstrak rimpang kunyit pada mencit model Parkinson yang diinduksi haloperidol. Ekstraksi rimpang kunyit dilakukan secara maserasi dengan pelarut etanol 96%. Sebanyak 60 ekor mencit dibagi menjadi 6 kelompok, masing-masing mendapat perlakukan sebagai berikut : Kelompok normal diberi CMC-Na per oral (p.o) dan NaCl fisiologis intraperitoneal (i.p), kelompok haloperidol diberi CMC -Na (p.o) dan larutan haloperidol i.p (1 mg/kg BB), kelompok levodopa diberi levodopa (p.o) dan larutan haloperidol i.p, Kelompok ekstrak 100 diberi ekstrak kunyit dosis 100 mg/kg BB dan larutan haloperidol i.p , Kelompok ekstrak 200 diberi ekstrak kunyit dosis 200 mg/kg BB dan larutan haloperidol i.p, Kelompok ekstrak 400 diberi ekstrak kunyit dosis 400 mg/kg BB dan larutan haloperidol i.p. Pemberian CMC-Na, levodopa dan ekstrak kunyit diberikan selama 21 hari. Lima belas menit setelah pemberian perlakuan hari terakhir, semua hewan uji kecuali kelompok 1 diinjeksi haloperidol dosis 1 mg/kg BB secara i.p. Kemudian dilakukan uji batang, uji roda berputar, uji refleks geotaksis, uji refleks menghindari jurang dan uji kemampuan penciuman pada menit ke 5, 60, 120 dan 180. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji anova satu jalur dilanjutkan dengan uji post hoc LSD. Hasil analisis data menunjukkan bahwa pemberian haloperidol dapat meningkatkan waktu katalepsi, meningkatkan jumlah jatuh dan mempercepat waktu jatuh pertama kali, menurunkan refleks geotaksis, meningkatkan waktu refleks menghindari jurang serta menurunkan kemampuan indera penciuman. Sedangkan pemberian ekstrak kunyit dosis 200 dan 400 mg/kgBB dapat menurunkan waktu katalepsi, menurunkan jumlah jatuh dan memperlama waktu jatuh pertama kali, menurunkan refleks geotaksis, menurunkan lama waktu pada uji refleks menghindari jurang serta meningkatkan kemampuan indera penciuman jika dibandingkan dengan Haloperidol (P<0.05). Pemberian ekstrak 200 dan 400 mg/kg tidak berbeda bermakna (P>0,05) dengan pemberian levodopa. Berdasarkan hasil dapat disimpulkan bahwa ekstrak rimpang kunyit dosis 200 dan 400 mg/kgBB memiliki aktivitas untuk mencegah terjadinya Parkinson pada mencit yang diberi haloperidol.
在诱导氟哌啶醇的帕金森样谱中提取姜黄的活性
帕金森氏症是一种神经退行性疾病,具有bradikinesia、rigitas和可影响身体平衡的运动障碍等运动障碍。这是因为多巴胺水平的下降是由氧化应激引起的。姜黄(curyit,姜黄)含有一种具有潜在抗氧化性和神经保护作用的kurkumin,可以防止氧化应激引起的神经退化障碍。本研究的目的是确定诱导氟哌啶醇的帕金森样体中提取姜黄的活动。提取藏红花根与乙醇96%的溶剂相匹配。多达60只老鼠被分成6组,每组被治疗如下:正常组有CMC-Na每口腔(p . o)和生理食盐intraperitoneal (ipo),氟哌啶醇组得到了CMC -Na (p . o)和氟哌啶醇溶液ipo BB (1 mg / kg), levodopa群体得到levodopa (p . o)和氟哌啶醇溶液ipo,提取100组得到了姜黄提取物剂量100毫克/公斤(BB和氟哌啶醇溶液ipo,提取200组得到了姜黄提取物BB 200 mg / kg剂量氟哌啶醇溶液和ipo,小组提取物采用姜黄提取物,剂量为400毫克/公斤BB和氟哌啶醇,输注cmcna、levodopa和姜黄提取物服用21天。在最后一天治疗15分钟后,所有除1组注射1毫克氟哌啶醇(1毫克/kg) BB剂量呈i.p.p)外的所有测试动物,然后在5、60、120和180分钟进行杆、转轮测试、模拟反射测试、回避反射测试和嗅觉测试。所获得的数据是使用一条路径的anova试验进行的,然后是post hoc LSD测试。数据分析表明,氟哌啶醇可以增加嗜睡症的时间,增加坠落的数量,加快第一次坠落的时间,降低大脑活动反射,增加逃避深渊的反射时间,降低嗅觉。然而,一剂200毫克的姜黄提单和400毫克的mg/kgBB可以降低嗜睡症的时间,减少摔倒的数量和第一次摔倒的时间,降低大脑递质反射的时间,通过远避压力测试提高你的嗅觉,与氟哌啶醇(p0.05)和勒伏多帕进行比较。从结果可以推断出,姜黄根部提取物剂量为200毫克/kgBB,其活性为氟哌啶醇小数中避免帕金森氏症的发生。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信