S. Suhardin, H. Hayadin, Sugiarti Sugiarti, Ani Marlina
{"title":"Pengembangan Materi Pendidikan Agama Islam Berbasis Rumah","authors":"S. Suhardin, H. Hayadin, Sugiarti Sugiarti, Ani Marlina","doi":"10.32729/edukasi.v19i3.1161","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstract\nThis article aims to discuss the development of Islamic religious education materials available for parents at home. The significance of home-based materials was motivated by the paralysis of the school's function in serving the learning process, including children's religious education, when the COVID-19 outbreak hit the world. This article comes from research and development involving education stakeholders, especially teachers, supervisors, and parents. The activities in focus group discussions were carried out in three places, namely in Bandung, Serpong, and Surabaya. Awareness of the importance of minimal material for parents at home to teach and educate their children about Islam is one of the reasons why this research was conducted. The main question is, what is the minimum content of Islamic religious education that parents should teach at home. After going through a series of discussions at three workshop locations, it was concluded that the material for Islamic religious education at home should be more straightforward and complementary to the subject matter of Islamic religion at school. The materials include the creed of monotheism, aqidah (theology), which discusses Allah SWT; worship (ritual) includes prayer, fasting; muamalat, which includes the introduction of buying and selling and transactions in Islam; and morality.\n \nAbstrak\nArtikel ini bertujuan untuk mendiskusikan pengembangan materi minimal pendidikan agama Islam yang dapat digunakan oleh orang tua dan pendidik di rumah. Ini dilatarbelakangi oleh lumpuhnya fungsi sekolah dalam melayani proses pembelajaran termasuk pembelajaran pendidikan agama anak saat wabah covid-19 melanda dunia. Artikel ini berasal dari riset dan pengembangan yang melibatkan stake-holders pendidikan khususnya guru pendidikan agama Islam, pengawas pendidikan agama Islam, dan orang tua. Kegiatan pengembangan berbentuk fokus grup diskusi dilakukan pada tiga tempat yakni di kota Bandung, kota Serpong dan kota Surabaya. Kesadaran tentang pentingnya materi minimal bagi para orang tua di rumah untuk mengajar dan mendidik anaknya tentang agama Islam menjadi salah satu alasan mengapa riset ini dilakukan. Pertanyaan utamanya adalah, apa konten minimal pendidikan agama Islam yang harus diajarkan oleh orang tua di rumah. Setelah melewati serangkaian diskusi pada tiga lokasi workhop, disimpulkan bahwa materi pendidikan agama Islam di rumah mesti lebih sederhana, dan bersifat komplementer dengan materi pelajaran agama Islam di sekolah. Materi tersebut meliputi: akidah tauhid, aqidah (teologi) yang membahas tentang Allah SWT; peribadatan (ritual) mencakup Shalat, puasa, doa-doa; muamalat yang meliputi pengenalan jual beli dan transaksi dalam Islam; dan akhlaq.","PeriodicalId":31917,"journal":{"name":"Edukasi Jurnal Penelitian dan Artikel Pendidikan","volume":"50 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-12-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Edukasi Jurnal Penelitian dan Artikel Pendidikan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.32729/edukasi.v19i3.1161","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Abstract
Abstract
This article aims to discuss the development of Islamic religious education materials available for parents at home. The significance of home-based materials was motivated by the paralysis of the school's function in serving the learning process, including children's religious education, when the COVID-19 outbreak hit the world. This article comes from research and development involving education stakeholders, especially teachers, supervisors, and parents. The activities in focus group discussions were carried out in three places, namely in Bandung, Serpong, and Surabaya. Awareness of the importance of minimal material for parents at home to teach and educate their children about Islam is one of the reasons why this research was conducted. The main question is, what is the minimum content of Islamic religious education that parents should teach at home. After going through a series of discussions at three workshop locations, it was concluded that the material for Islamic religious education at home should be more straightforward and complementary to the subject matter of Islamic religion at school. The materials include the creed of monotheism, aqidah (theology), which discusses Allah SWT; worship (ritual) includes prayer, fasting; muamalat, which includes the introduction of buying and selling and transactions in Islam; and morality.
Abstrak
Artikel ini bertujuan untuk mendiskusikan pengembangan materi minimal pendidikan agama Islam yang dapat digunakan oleh orang tua dan pendidik di rumah. Ini dilatarbelakangi oleh lumpuhnya fungsi sekolah dalam melayani proses pembelajaran termasuk pembelajaran pendidikan agama anak saat wabah covid-19 melanda dunia. Artikel ini berasal dari riset dan pengembangan yang melibatkan stake-holders pendidikan khususnya guru pendidikan agama Islam, pengawas pendidikan agama Islam, dan orang tua. Kegiatan pengembangan berbentuk fokus grup diskusi dilakukan pada tiga tempat yakni di kota Bandung, kota Serpong dan kota Surabaya. Kesadaran tentang pentingnya materi minimal bagi para orang tua di rumah untuk mengajar dan mendidik anaknya tentang agama Islam menjadi salah satu alasan mengapa riset ini dilakukan. Pertanyaan utamanya adalah, apa konten minimal pendidikan agama Islam yang harus diajarkan oleh orang tua di rumah. Setelah melewati serangkaian diskusi pada tiga lokasi workhop, disimpulkan bahwa materi pendidikan agama Islam di rumah mesti lebih sederhana, dan bersifat komplementer dengan materi pelajaran agama Islam di sekolah. Materi tersebut meliputi: akidah tauhid, aqidah (teologi) yang membahas tentang Allah SWT; peribadatan (ritual) mencakup Shalat, puasa, doa-doa; muamalat yang meliputi pengenalan jual beli dan transaksi dalam Islam; dan akhlaq.
摘要本文旨在探讨开发适合家长在家使用的伊斯兰教教材。当新冠肺炎疫情席卷全球时,学校在为包括儿童宗教教育在内的学习过程服务方面的功能瘫痪,激发了居家材料的重要性。这篇文章来自于涉及教育利益相关者的研究和开发,特别是教师、主管和家长。焦点小组讨论的活动在三个地方进行,即万隆、雪蓬和泗水。这项研究的原因之一是,人们意识到父母在家教导和教育孩子伊斯兰教的材料最少的重要性。主要的问题是,父母应该在家里教授的伊斯兰宗教教育的最低内容是什么。在三个研讨会地点进行了一系列讨论后,得出的结论是,家庭伊斯兰宗教教育的材料应该更直接,并与学校的伊斯兰宗教主题相辅相成。材料包括一神教的信条,aqidah(神学),其中讨论安拉SWT;礼拜(仪式)包括祈祷、斋戒;muamalat,包括介绍伊斯兰教的买卖和交易;和道德。[摘要]artikel ini bertujuan untuk mendiskusikan pengembangan materi minimal pendidikan agama Islam yang dapat digunakan oleh orang tua dan pendidik di rumah。我想说的是,我想说的是,我想说的是,我想说的是,我想说的是,我想说的是,我想说的是,我想说的是,我想说的是,我想说的是,我想说的是,我想说的是,我想说的是,我想说的是,我想说的是。Artikel ini berasal dari访问danpengembangan yang melibatkan利益相关者pendidikan khususnya guru pendidikan agama Islam, pengawas pendidikan agama Islam, dan orang tua。Kegiatan pengembangan berbentuk焦点小组讨论在哥达万隆,哥达雪邦和哥达泗水的dilakukan padtiga tempat yakni。我的意思是,我的孩子,我的孩子,我的孩子,我的孩子,我的孩子,我的孩子,我的孩子,我的孩子,我的孩子。Pertanyaan utamanya adalah, apa konten minimal pendidikan agama伊斯兰教yang harus diajarkan oleh orang tua di rumah。我想说的是,我想说的是,我想说的是,我想说的是,我想说的是,我想说的是,我想说的是,我想说的是,我想说的是,我想说的是,我想说的是,我想说的是,我想说的是,我想说的是,我想说的是,我想说的是,这是我想说的。Materi tersebut meliputi: akidah tauhid, aqidah (teologi) yang memhahas tentang Allah SWT;peribadatan(仪式)menakup Shalat, puasa, doa-doa;muamalat yang meliputi pengenalan jual beli dan transaksi dalam Islam;丹akhlaq。