{"title":"Resistensi Escherichia coli asal feses sapi di wilayah Bogor terhadap antimikroba","authors":"Dordia Anindita Rotinsulu, Usamah Afiff, Diyah Septiriyanti","doi":"10.29244/avl.6.3.55-56","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Resistansi bakteri terhadap antimikrob telah menjadi permasalahan global. Pengujian resistansi antimikrob bakteri dari hewan penting dilakukan terutama dengan adanya resistansi antimikrob pada manusia yang diduga bersumber pada ternak. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis gambaran resistansi Escherichia coli (E. coli) yang diisolasi dari feses sapi terhadap berbagai antimikrob, yaitu aztreonam, basitrasin, sefpodoksim, enrofloksasin, fosfomisin, gentamisin, dan kloramfenikol. Uji resistansi antimikrob dilakukan menggunakan metode difusi cakram Kirby-Bauer. Hasil uji diinterpretasi menurut Clinical and Laboratory Standards Institute (CLSI). Isolat E. coli asal feses sapi yang diperiksa resistan terhadap aztreonam (40%), sefpodoksim (40%), fosfomisin (50%), basitrasin (100%), dan gentamisin (10%). Sebanyak 30% isolat E. coli memiliki kepekaan intermediat terhadap fosfomisin. Seluruh isolat sensitif terhadap kloramfenikol (100%), dan sebagian besar sensitif terhadap enrofloksasin (90%) dan gentamisin (90%). Isolat E. coli yang resistan terhadap aztreonam dan sefpodoksim diduga berfenotip extended spectrum β-lactamase (ESBL). Pengobatan infeksi E. coli pada sapi harus memperhatikan gambaran resistansi isolat terhadap antimikrob.","PeriodicalId":8407,"journal":{"name":"ARSHI Veterinary Letters","volume":"16 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-12-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"ARSHI Veterinary Letters","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.29244/avl.6.3.55-56","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Resistansi bakteri terhadap antimikrob telah menjadi permasalahan global. Pengujian resistansi antimikrob bakteri dari hewan penting dilakukan terutama dengan adanya resistansi antimikrob pada manusia yang diduga bersumber pada ternak. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis gambaran resistansi Escherichia coli (E. coli) yang diisolasi dari feses sapi terhadap berbagai antimikrob, yaitu aztreonam, basitrasin, sefpodoksim, enrofloksasin, fosfomisin, gentamisin, dan kloramfenikol. Uji resistansi antimikrob dilakukan menggunakan metode difusi cakram Kirby-Bauer. Hasil uji diinterpretasi menurut Clinical and Laboratory Standards Institute (CLSI). Isolat E. coli asal feses sapi yang diperiksa resistan terhadap aztreonam (40%), sefpodoksim (40%), fosfomisin (50%), basitrasin (100%), dan gentamisin (10%). Sebanyak 30% isolat E. coli memiliki kepekaan intermediat terhadap fosfomisin. Seluruh isolat sensitif terhadap kloramfenikol (100%), dan sebagian besar sensitif terhadap enrofloksasin (90%) dan gentamisin (90%). Isolat E. coli yang resistan terhadap aztreonam dan sefpodoksim diduga berfenotip extended spectrum β-lactamase (ESBL). Pengobatan infeksi E. coli pada sapi harus memperhatikan gambaran resistansi isolat terhadap antimikrob.