{"title":"Maksimasi Produk Avtur Dengan Pengaturan Cutting Point Di Kolom Fraksinasi Unit Hydrocracking Complex","authors":"Zami Furqon","doi":"10.32493/JITK.V5I2.12069","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstrak Fraksionator di Unit Hydro Cracking Complex, merupakan jenis proses distilasi atmosferis yang mengolah jenis minyak berat campuran dari berbagai sumber seperti HVGO dan HCGO di HCC Unit untuk mendapatkan produk berupa LPG, light naphta, heavy naphta, Light Kerosene, Heavy Kerosene, diesel dan Net Bottom Fractinatotion. Perubahan Cutting Point pada produk Heavy Kerosene akan berdampak pada perubahan yield Heavy Kerosene dan kondisi operasi pada kolom fraksinasi yaitu draw tray Heavy Kerosene. Perubahan cutting point pada produk Heavy Kerosene juga akan menyebabkan perubahan sifat produk Avtur seperti density, flash point, Kuop, freezing point. Penurunan Cutting Point antara Heavy Kerosene dan Diesel sebesar 5 °F, dapat meningkatkan yield produk Heavy Kerosene hingga mencapai 0.78 % volume on crude atau sebesar 1.57 m³/jam. Perubahan cutting point akan diikuti juga dengan perubahan kondisi operasi pada kolom fraksionatornya, yaitu didapat suhu Heavy Kerosene draw tray sebesar 224°C. Keywords : Average Boiling Point, Cutting Point, Fractionation, Hydrocracking, Kerosene.","PeriodicalId":20973,"journal":{"name":"Reka Buana : Jurnal Ilmiah Teknik Sipil dan Teknik Kimia","volume":"17 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-07-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Reka Buana : Jurnal Ilmiah Teknik Sipil dan Teknik Kimia","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.32493/JITK.V5I2.12069","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Abstrak Fraksionator di Unit Hydro Cracking Complex, merupakan jenis proses distilasi atmosferis yang mengolah jenis minyak berat campuran dari berbagai sumber seperti HVGO dan HCGO di HCC Unit untuk mendapatkan produk berupa LPG, light naphta, heavy naphta, Light Kerosene, Heavy Kerosene, diesel dan Net Bottom Fractinatotion. Perubahan Cutting Point pada produk Heavy Kerosene akan berdampak pada perubahan yield Heavy Kerosene dan kondisi operasi pada kolom fraksinasi yaitu draw tray Heavy Kerosene. Perubahan cutting point pada produk Heavy Kerosene juga akan menyebabkan perubahan sifat produk Avtur seperti density, flash point, Kuop, freezing point. Penurunan Cutting Point antara Heavy Kerosene dan Diesel sebesar 5 °F, dapat meningkatkan yield produk Heavy Kerosene hingga mencapai 0.78 % volume on crude atau sebesar 1.57 m³/jam. Perubahan cutting point akan diikuti juga dengan perubahan kondisi operasi pada kolom fraksionatornya, yaitu didapat suhu Heavy Kerosene draw tray sebesar 224°C. Keywords : Average Boiling Point, Cutting Point, Fractionation, Hydrocracking, Kerosene.