{"title":"MANAJEMEN PENDIDIKAN AGAMA DALAM KELUARGA","authors":"Mira Shodiqoh, Fashi Hatul Lisanyah","doi":"10.51675/JT.V14I2.93","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Keluarga adalah tempat pertama dalam membentuk kepribadian manusia dan tempat di mana ia mendapatkan kasih sayang, menumbuhkan perasaan, dan mengetahui cita-cita. Orang tua adalah anggota keluarga paling awal dan pertama yang terlibat dalam pembentukan kepribadian. Orang tua (bapak dan ibu) memegang peranan penting dan sangat berpengaruh terhadap pendidikan anak-anaknya, karena sejak lahir kedua orang tua adalah orang yang mendampingi mereka. Ibu adalah sosok pertama yang dikenal dan ditiru oleh temperamen anaknya. Oleh karena itu dalam ajaran Islam tanggung jawab mendidik anak sebenarnya dimulai ketika seseorang memilih pasangan hidup (istri). Artikel ini bertujuan untuk mengetahui: 1. Bagaimana pengelolaan pendidikan agama dalam keluarga, 2. Bagaimana pengelolaan pendidikan agama pada anak, 3. Bagaimana pengelolaan pendidikan agama pada remaja, dan 4. Bagaimana pengelolaannya. pendidikan agama pada orang tua. Pengelolaan pendidikan agama pada anak merupakan langkah awal yang baik untuk menanamkan nilai-nilai agama agar anak yang tumbuh dengan prinsip akhlak yang baik, aqidah, beribadah dan mendidik anak sejak dini akan menghasilkan output yang maksimal. Pengelolaan pendidikan remaja membutuhkan pengawasan dari orang tua yang begitu serius dengan menanamkan kegiatan seperti klub remaja, majelis Islam, kegiatan aktif di masjid, atau kegiatan bernuansa islami terhadap remaja sebagai salah satu bentuk pembentukan karakter. Hal ini untuk menghindari perilaku negatif terhadap remaja. Manajemen pendidikan pada orang tua didasarkan pada berbagai pendekatan. Ini dapat dilakukan untuk siapa saja seperti pendekatan yang rasional, persuasif, masuk akal, dan spiritual","PeriodicalId":32034,"journal":{"name":"Tadris Jurnal Pendidikan Islam","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2020-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Tadris Jurnal Pendidikan Islam","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.51675/JT.V14I2.93","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Keluarga adalah tempat pertama dalam membentuk kepribadian manusia dan tempat di mana ia mendapatkan kasih sayang, menumbuhkan perasaan, dan mengetahui cita-cita. Orang tua adalah anggota keluarga paling awal dan pertama yang terlibat dalam pembentukan kepribadian. Orang tua (bapak dan ibu) memegang peranan penting dan sangat berpengaruh terhadap pendidikan anak-anaknya, karena sejak lahir kedua orang tua adalah orang yang mendampingi mereka. Ibu adalah sosok pertama yang dikenal dan ditiru oleh temperamen anaknya. Oleh karena itu dalam ajaran Islam tanggung jawab mendidik anak sebenarnya dimulai ketika seseorang memilih pasangan hidup (istri). Artikel ini bertujuan untuk mengetahui: 1. Bagaimana pengelolaan pendidikan agama dalam keluarga, 2. Bagaimana pengelolaan pendidikan agama pada anak, 3. Bagaimana pengelolaan pendidikan agama pada remaja, dan 4. Bagaimana pengelolaannya. pendidikan agama pada orang tua. Pengelolaan pendidikan agama pada anak merupakan langkah awal yang baik untuk menanamkan nilai-nilai agama agar anak yang tumbuh dengan prinsip akhlak yang baik, aqidah, beribadah dan mendidik anak sejak dini akan menghasilkan output yang maksimal. Pengelolaan pendidikan remaja membutuhkan pengawasan dari orang tua yang begitu serius dengan menanamkan kegiatan seperti klub remaja, majelis Islam, kegiatan aktif di masjid, atau kegiatan bernuansa islami terhadap remaja sebagai salah satu bentuk pembentukan karakter. Hal ini untuk menghindari perilaku negatif terhadap remaja. Manajemen pendidikan pada orang tua didasarkan pada berbagai pendekatan. Ini dapat dilakukan untuk siapa saja seperti pendekatan yang rasional, persuasif, masuk akal, dan spiritual