{"title":"Strategi Perempuan Suku Kuri Membangun Generasi Masa Depan dalam Sinumfide di Distrik Teluk Arguni","authors":"Piter Johanes Sarles Corputty, W. M. Therik","doi":"10.23887/jiis.v9i1.55056","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Masyarakat suku Kuri yang mendiami wilayah Distrik Teluk Arguni di Kabupaten Kaimana memiliki kebudayaan yang unik, salah satunya adalah persalinan di Sinumfide. Sinumfide dibangun khusus untuk kelahiran anak sulung, karena terkait erat dengan prosesi adat Kuri. Tujuan penelitian ini ialah memberikan gambaran yang utuh tentang adanya nilai-nilai kultural yang membentuk perempuan Kuri, mempersiapkan anak sebagai generasi masa depan suku Kuri. Penelitian ini menggunakan metode etnografi dengan pendekatan kualitatif yang bersifat eksploratif sebagaimana yang dikembangkan oleh. Data diperoleh melalui teknik wawancara mendalam, observasi lapangan dan studi dokumentasi. Informan dalam penelitian ini adalah tokoh adat suku Kuri. Data yang terkumpul, dilakukan validasi dengan cara triangulasi. Kemudian ditarik kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di Kampung Weswasa dan Tiwara, proses persalinan di Sinumfide masih dilakukan dan bukan untuk anak sulung saja, melainkan untuk semua anak. Hal ini menandai bahwa kesadaran kultural perempuan Kuri dengan setia dan taat memahami dan melaksanakan semua proses pembudayaan, masih di pegang kuat, di mulai dari Sinumfide, untuk mempersiapkan generasi masa depan suku Kuri. Anak sulung berada dalampengawasan agar memiliki nilai-nilai kultur sebagai dasar pembentuk sosok generasi masa depan Kuri. Selain itu, dalam konteks kesehatan tradisonal, terdapat pemahaman tentang darah bersalin yang menyebabkan tertularnya suatu penyakit. Semua pandangan budaya Kuri ini mengandung tatanan nilai budaya dan merupakan nilai-nilai keutamaan yang dapat dikaji dan diimplementasikan ke dalam ruang kebijakan pembangunan daerah sebagai entry point secara khusus bagi instansi terkait untuk melakukan advokasi dan edukasi kepada masyarakat Kuri dalam aspek kesehatan, pendidikan, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak.","PeriodicalId":14834,"journal":{"name":"JIA (Jurnal Ilmiah Agribisnis) : Jurnal Agribisnis dan Ilmu Sosial Ekonomi Pertanian","volume":"18 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"JIA (Jurnal Ilmiah Agribisnis) : Jurnal Agribisnis dan Ilmu Sosial Ekonomi Pertanian","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.23887/jiis.v9i1.55056","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Masyarakat suku Kuri yang mendiami wilayah Distrik Teluk Arguni di Kabupaten Kaimana memiliki kebudayaan yang unik, salah satunya adalah persalinan di Sinumfide. Sinumfide dibangun khusus untuk kelahiran anak sulung, karena terkait erat dengan prosesi adat Kuri. Tujuan penelitian ini ialah memberikan gambaran yang utuh tentang adanya nilai-nilai kultural yang membentuk perempuan Kuri, mempersiapkan anak sebagai generasi masa depan suku Kuri. Penelitian ini menggunakan metode etnografi dengan pendekatan kualitatif yang bersifat eksploratif sebagaimana yang dikembangkan oleh. Data diperoleh melalui teknik wawancara mendalam, observasi lapangan dan studi dokumentasi. Informan dalam penelitian ini adalah tokoh adat suku Kuri. Data yang terkumpul, dilakukan validasi dengan cara triangulasi. Kemudian ditarik kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di Kampung Weswasa dan Tiwara, proses persalinan di Sinumfide masih dilakukan dan bukan untuk anak sulung saja, melainkan untuk semua anak. Hal ini menandai bahwa kesadaran kultural perempuan Kuri dengan setia dan taat memahami dan melaksanakan semua proses pembudayaan, masih di pegang kuat, di mulai dari Sinumfide, untuk mempersiapkan generasi masa depan suku Kuri. Anak sulung berada dalampengawasan agar memiliki nilai-nilai kultur sebagai dasar pembentuk sosok generasi masa depan Kuri. Selain itu, dalam konteks kesehatan tradisonal, terdapat pemahaman tentang darah bersalin yang menyebabkan tertularnya suatu penyakit. Semua pandangan budaya Kuri ini mengandung tatanan nilai budaya dan merupakan nilai-nilai keutamaan yang dapat dikaji dan diimplementasikan ke dalam ruang kebijakan pembangunan daerah sebagai entry point secara khusus bagi instansi terkait untuk melakukan advokasi dan edukasi kepada masyarakat Kuri dalam aspek kesehatan, pendidikan, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak.