{"title":"MODAL SOSIAL DALAM MEMBENTUK KEMITRAAN DENGAN DUNIA USAHA UNTUK LULUSAN SEKOLAH LUAR BIASA (Studi Kasus di SLB PGRI Minggir)","authors":"Rangga Febi Kristiawan","doi":"10.21831/sakp.v10i1.17345","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Kemitraan Sekolah Luar Biasa (SLB) dengan dunia usaha belum optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) Problem yang terjadi pada lulusan SLB terkait dengan dunia usaha; (2) Modal sosial yang dimiliki SLB PGRI Minggir; (3) Modal sosial dalam membentuk kemitraan dengan dunia usaha untuk lulusan SLB; (4) Faktor penghambat dan pendukung modal sosial dalam membentuk kemitraan dengan dunia usaha untuk lulusan SLB. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan jenis studi kasus. Subjek dalam penelitian ini adalah kepala sekolah, guru, dan dunia usaha yang bermitra dengan sekolah. Setting penelitian ini dilakukan di SLB PGRI Minggir. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan model analisis data Miles dan Huberman. Adapun keabsahan data menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Hasil penelitian sebagai berikut : (1) Problem yang terjadi pada lulusan Sekolah Luar Biasa (SLB) terkait dengan dunia usaha dikarenakan kurangnya edukasi, kemampuan sosial, perlu pendampingan; (2) Modal sosial yang dimiliki oleh sekolah meliputi kepercayaan, nilai dan norma, jaringan sosial, kerja sama, dan partisipasi; (3) Modal sosial yang terdiri dari kepercayaan, nilai dan norma, jaringan sosial, kerja sama, dan partisipasi mendukung dalam membentuk kemitraan dengan dunia usaha; (4) Faktor penghambat modal sosial dalam membentuk kemitraan dengan dunia usaha untuk lulusan SLB dikarenakan faktor eksternal yaitu perlunya dukungan Pemerintah, diskriminasi, dan faktor waktu. Faktor pendukung adanya faktor internal dan eksternal yaitu keterbukaan sekolah, komitmen dan dukungan stakeholder. Dengan penguatan modal sosial yang dilakukan oleh sekolah maka dapat mengembangkan kemitraan dengan dunia usaha lebih maksimal.","PeriodicalId":21931,"journal":{"name":"Spektrum Analisis Kebijakan Pendidikan","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-07-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Spektrum Analisis Kebijakan Pendidikan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.21831/sakp.v10i1.17345","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Kemitraan Sekolah Luar Biasa (SLB) dengan dunia usaha belum optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) Problem yang terjadi pada lulusan SLB terkait dengan dunia usaha; (2) Modal sosial yang dimiliki SLB PGRI Minggir; (3) Modal sosial dalam membentuk kemitraan dengan dunia usaha untuk lulusan SLB; (4) Faktor penghambat dan pendukung modal sosial dalam membentuk kemitraan dengan dunia usaha untuk lulusan SLB. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan jenis studi kasus. Subjek dalam penelitian ini adalah kepala sekolah, guru, dan dunia usaha yang bermitra dengan sekolah. Setting penelitian ini dilakukan di SLB PGRI Minggir. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan model analisis data Miles dan Huberman. Adapun keabsahan data menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Hasil penelitian sebagai berikut : (1) Problem yang terjadi pada lulusan Sekolah Luar Biasa (SLB) terkait dengan dunia usaha dikarenakan kurangnya edukasi, kemampuan sosial, perlu pendampingan; (2) Modal sosial yang dimiliki oleh sekolah meliputi kepercayaan, nilai dan norma, jaringan sosial, kerja sama, dan partisipasi; (3) Modal sosial yang terdiri dari kepercayaan, nilai dan norma, jaringan sosial, kerja sama, dan partisipasi mendukung dalam membentuk kemitraan dengan dunia usaha; (4) Faktor penghambat modal sosial dalam membentuk kemitraan dengan dunia usaha untuk lulusan SLB dikarenakan faktor eksternal yaitu perlunya dukungan Pemerintah, diskriminasi, dan faktor waktu. Faktor pendukung adanya faktor internal dan eksternal yaitu keterbukaan sekolah, komitmen dan dukungan stakeholder. Dengan penguatan modal sosial yang dilakukan oleh sekolah maka dapat mengembangkan kemitraan dengan dunia usaha lebih maksimal.