{"title":"PENGARUH PERAYAAN TRADISI BUDAYA “PER-PERAN” PASCA LEBARAN DALAM MENINGKATKAN PENDAPATAN MASYARAKAT PESISIR DESA BANDARAN","authors":"Suhaimi, Nur Jamilah","doi":"10.56998/jr.v5i02.50","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Kebudayaan dan perekonomian pada hakikatnya memiliki kedudukan yang setara serta saling menopang satu sama lain. adat atau kebudayaan dinegara indonesia berbeda-beda sesuai dengan suku daerah asal kebudayaan tersebut muncul. Salah satu budaya dan adat warisan leluhur yang masih berjalan baik dan terus di laksanakan oleh masyarakat sampai saat ini adalah budaya “PER-PERAN”. Dalam perayaan tersebut masyarakat desa bandaran selama dua hari berturut turut akan mengadakan arak arakan keliling desa Karena adanya perhelatan tahunan tersebut masyarakat desa bandaran memiliki peluang untuk menambah pendapatannya., maka tujuan penelitian ini adalah untuk “Mengetahui Pengaruh Perayaan Budaya “Per-Peran” Pasca Lebaran Dalam Meningkatkan Pendapatan Masyarakat Pesisir Desa Bandaran”. \nMetode dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan populasi seluruh masyarakat desa bandaran dan sampelnya adalah masyarakat deaa bandaran yang berdagang atau berpartisipasi dalam perayaan adat per-peran. Tehnik yagn digunakan dengan wawancara, observasi dan telaah dokmen, \nHasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh per-peran dalam meningkatkan pendapatan masyarakat desa bandaran berbeda-beda sesuai dengan jenis barang dagagnan yagn dijual dalam perayaan budaya per-peran. Pengaruhnya sangat besar bagi pedagang pakaian, minuman/jajanan, kue, sembako. Bagi pedagang makanan berpengaruh negatif karena para pedagang tidak jualan pada saat perayaan. Lain halnya dengan pedagang mainan, meraka hanya mendapat pengaruh yang sagat kecil dari perayaan per-peran hampir seperti hari-hari biasa. Kusir delman dan tukang becak tiap tahunnya mendapat penurunan tetapi naik 3kali lipat dari hari-hari biasa.","PeriodicalId":30940,"journal":{"name":"Jurnal Ekonomi Pembangunan Kajian Masalah Ekonomi dan Pembangunan","volume":"49 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-12-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Ekonomi Pembangunan Kajian Masalah Ekonomi dan Pembangunan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.56998/jr.v5i02.50","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Abstract
Kebudayaan dan perekonomian pada hakikatnya memiliki kedudukan yang setara serta saling menopang satu sama lain. adat atau kebudayaan dinegara indonesia berbeda-beda sesuai dengan suku daerah asal kebudayaan tersebut muncul. Salah satu budaya dan adat warisan leluhur yang masih berjalan baik dan terus di laksanakan oleh masyarakat sampai saat ini adalah budaya “PER-PERAN”. Dalam perayaan tersebut masyarakat desa bandaran selama dua hari berturut turut akan mengadakan arak arakan keliling desa Karena adanya perhelatan tahunan tersebut masyarakat desa bandaran memiliki peluang untuk menambah pendapatannya., maka tujuan penelitian ini adalah untuk “Mengetahui Pengaruh Perayaan Budaya “Per-Peran” Pasca Lebaran Dalam Meningkatkan Pendapatan Masyarakat Pesisir Desa Bandaran”.
Metode dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan populasi seluruh masyarakat desa bandaran dan sampelnya adalah masyarakat deaa bandaran yang berdagang atau berpartisipasi dalam perayaan adat per-peran. Tehnik yagn digunakan dengan wawancara, observasi dan telaah dokmen,
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh per-peran dalam meningkatkan pendapatan masyarakat desa bandaran berbeda-beda sesuai dengan jenis barang dagagnan yagn dijual dalam perayaan budaya per-peran. Pengaruhnya sangat besar bagi pedagang pakaian, minuman/jajanan, kue, sembako. Bagi pedagang makanan berpengaruh negatif karena para pedagang tidak jualan pada saat perayaan. Lain halnya dengan pedagang mainan, meraka hanya mendapat pengaruh yang sagat kecil dari perayaan per-peran hampir seperti hari-hari biasa. Kusir delman dan tukang becak tiap tahunnya mendapat penurunan tetapi naik 3kali lipat dari hari-hari biasa.