{"title":"Social Policy in the Early Decentralization Era: Formulation and Politicization to the Local Public Health Insurance in Banyuwangi","authors":"Bayu Mitra A. Kusuma","doi":"10.14421/JPM.2018.021-02","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"In the development of a country or a region, the quality of citizen’s health is very important. So that’s why, in order to improve the quality of citizen’s health, there needs a social policy action by the government, especially with the right decision making in its formulation process. In the local context, the Banyuwangi Public Health Services Insurance (JPKMB) Program is the answer to these problems, where the program offers free primary health service without charge for whole community levels. The main finding in this research is that in the decision making of the JPKMB Program, the decision-maker claims that they have done in-depth consideration and analysis using the rational approach model. But the facts on the research suggests that decision-makers tend to use an incremental approach model, where they make decisions quickly because it is affected by various limitations. This is due to health issues being politicized in terms of political campaigning purposes by one of the candidates who was competing in the local general elections of Banyuwangi Regency 2005. Consequently, after the candidate has been elected, the candidates should run the free health service program immediately, no matter what way. Its can be said that the decision making of the JPKMB Program is not going through a mature process.Dalam pembangunan suatu negara ataupun daerah, kualitas kesehatan masyarakat sangatlah penting. Oleh karena itu, untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat, dibutuhkan kebijakan sosial yang baik dari pemerintah, kususnya melalui pembuatan keputusan yang tepat dalam proses formulasinya. Pada tataran lokal, Program Jaminan Pelayanan Kesehatan Masyarakat Banyuwangi (JPKMB) adalah jawaban dari masalah tersebut, dimana dalam program tersebut disediakan pelayanan kesehatan gratis bagi seluruh lapisan masyarakat. Temuan utama dari penelitian ini adalah bahwa dalam pembuatan keputusan program JPKMB, pembuat keputusan mengklaim telah menggunakan pertimbangan dan analisis mendalam dengan model pendekatan rasional. Tapi pada faktanya peneliti lebih menemukan gejala bahwa pembuat keputusan cenderung menggunakan model inkremental, dimana mereka membuat keputusan dalam proses yang sangat cepat disebabkan berbagai keterbatasan. Dalam hal ini isu kesehatan telah dipolitisasi sebagai alat kampanye politik dari salah satu kandidat yang berkompetisi di Pilkada Banyuwangi 2005. Konsekuensinya setelah kandidat tersebut terpilih, pelayanan kesehatan gratis harus segera dilakukan, tidak peduli bagaimanapun caranya. Sehingga dapat dikatakan bahwa pembuatan keputusan program JPKMB tidaklah melalui proses yang matang.","PeriodicalId":34838,"journal":{"name":"Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Media Pemikiran dan Dakwah Pembangunan","volume":"23 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-06-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Media Pemikiran dan Dakwah Pembangunan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.14421/JPM.2018.021-02","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
In the development of a country or a region, the quality of citizen’s health is very important. So that’s why, in order to improve the quality of citizen’s health, there needs a social policy action by the government, especially with the right decision making in its formulation process. In the local context, the Banyuwangi Public Health Services Insurance (JPKMB) Program is the answer to these problems, where the program offers free primary health service without charge for whole community levels. The main finding in this research is that in the decision making of the JPKMB Program, the decision-maker claims that they have done in-depth consideration and analysis using the rational approach model. But the facts on the research suggests that decision-makers tend to use an incremental approach model, where they make decisions quickly because it is affected by various limitations. This is due to health issues being politicized in terms of political campaigning purposes by one of the candidates who was competing in the local general elections of Banyuwangi Regency 2005. Consequently, after the candidate has been elected, the candidates should run the free health service program immediately, no matter what way. Its can be said that the decision making of the JPKMB Program is not going through a mature process.Dalam pembangunan suatu negara ataupun daerah, kualitas kesehatan masyarakat sangatlah penting. Oleh karena itu, untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat, dibutuhkan kebijakan sosial yang baik dari pemerintah, kususnya melalui pembuatan keputusan yang tepat dalam proses formulasinya. Pada tataran lokal, Program Jaminan Pelayanan Kesehatan Masyarakat Banyuwangi (JPKMB) adalah jawaban dari masalah tersebut, dimana dalam program tersebut disediakan pelayanan kesehatan gratis bagi seluruh lapisan masyarakat. Temuan utama dari penelitian ini adalah bahwa dalam pembuatan keputusan program JPKMB, pembuat keputusan mengklaim telah menggunakan pertimbangan dan analisis mendalam dengan model pendekatan rasional. Tapi pada faktanya peneliti lebih menemukan gejala bahwa pembuat keputusan cenderung menggunakan model inkremental, dimana mereka membuat keputusan dalam proses yang sangat cepat disebabkan berbagai keterbatasan. Dalam hal ini isu kesehatan telah dipolitisasi sebagai alat kampanye politik dari salah satu kandidat yang berkompetisi di Pilkada Banyuwangi 2005. Konsekuensinya setelah kandidat tersebut terpilih, pelayanan kesehatan gratis harus segera dilakukan, tidak peduli bagaimanapun caranya. Sehingga dapat dikatakan bahwa pembuatan keputusan program JPKMB tidaklah melalui proses yang matang.
在一个国家或地区的发展中,公民的健康素质是非常重要的。因此,为了提高公民的健康质量,政府需要采取社会政策行动,特别是在制定过程中做出正确的决策。在当地,Banyuwangi公共卫生服务保险(JPKMB)方案解决了这些问题,该方案为整个社区提供免费的初级卫生服务。本研究的主要发现是,在JPKMB计划的决策过程中,决策者声称他们已经使用理性方法模型进行了深入的考虑和分析。但研究中的事实表明,决策者倾向于使用增量方法模型,因为受到各种限制的影响,他们会迅速做出决策。这是由于2005年Banyuwangi摄政地方大选中一名候选人将健康问题作为政治竞选目的而政治化。因此,在候选人当选后,候选人应该立即运行免费医疗服务计划,无论以何种方式。可以说,JPKMB计划的决策还没有经过一个成熟的过程。我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说。Oleh karena itu, untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat, dibutuhkan kebijakan social yang baik dari peremintah, kususnya melalui pembuatan keputusan yang tepat dalam proproformulasinya。帕达塔兰当地人,贾米南·佩拉亚南·克萨哈坦·马萨拉卡·巴尤旺吉(JPKMB),阿达拉·贾巴纳·贾巴南·马萨拉卡·马萨拉卡,迪玛纳·达拉姆·马萨拉卡·马萨拉卡,迪玛纳·达拉姆·马萨拉卡·马萨拉卡,迪玛纳·达拉姆·马萨拉卡·马萨拉卡(3)模型分析;(3)模型分析;(3)模型分析;(3)模型分析;Tapi pada faktanya peneliti lebih menemukan gejala bahwa pembuat keputusan cenderung menggunakan模型的改进,dimana mereka membubuat keputusan dalam propros yang sangat cepat disebabkan berbagai keterbatasan。Dalam hal ini isu kesehatan telah polititisi sebagai alat kampanyepolitik dari salah satu候选人yang berkonpetisi di Pilkada Banyuwangi 2005。Konsekuensinya setelah候选人tersebut terpilih, pelayanan kesehatan gratis harus segera dilakukan, tidak peduli bagaimanapun caranya。sehinga dapat dikatakan bahwa pembuatan keputusan program JPKMB tidaklah melalui prose yang matang。