Optimalisasi Sifat Reologi Hidrogel Kitosan-Hialuronat yang Ditaut-Silang dengan Glutaraldehida

Pajri Samsi Nasution, Muhamad Alif Hamimdal, Gustini Syahbirin, Budi Arifin
{"title":"Optimalisasi Sifat Reologi Hidrogel Kitosan-Hialuronat yang Ditaut-Silang dengan Glutaraldehida","authors":"Pajri Samsi Nasution, Muhamad Alif Hamimdal, Gustini Syahbirin, Budi Arifin","doi":"10.20961/ALCHEMY.15.1.22536.24-43","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Kitosan membentuk hidrogel polikationik dengan penambahan glutaraldehida sebagai penaut-silang. Penambahan hialuronat yang bersifat polianionik diharapkan akan meningkatkan sifat reologis hidrogel tersebut. Penelitian ini mengevaluasi pengaruh konsentrasi glutaraldehida dan hialuronat pada kekuatan gel, titik pecah, dan ketegaran, serta sifat pembengkakan dan pengerutan hidrogel kitosan, dan menentukan konsentrasi optimum keduanya melalui analisis data dengan perangkat lunak Modde 5Ò. Hialuronat meningkatkan kekuatan gel, titik pecah, dan ketegaran hidrogel kitosan pada konsentrasi glutaraldehida yang rendah, tetapi berpengaruh sebaliknya pada konsentrasi glutaraldehida yang tinggi. Sejalan dengan itu, pembengkakan juga menjadi relatif tinggi, sedangkan pengerutan menjadi relatif rendah setelah penambahan hialuronat, tetapi hanya pada konsentrasi glutaraldehida yang rendah. Berdasarkan hasil ini, hialuronat diperkirakan mengisi ruang kosong di antara taut-silang imina yang terbentuk antara glutaraldehida dan kitosan. Pada konsentrasi glutaraldehida yang tinggi, taut-silang ini tidak menyisakan lagi ruang kosong bagi hialuronat. Sebaliknya, air sedikit demi sedikit akan terdesak keluar dari dalam hidrogel dan memicu pengerutan. Komposisi optimum diperoleh pada konsentrasi kitosan 2,0% (b/v), hialuronat 0,3% (v/v) dan glutaraldehida 1,4% (v/v), yang memberikan kekuatan gel, titik pecah, ketegaran, pembengkakan dan pengerutan berturut-turut sebesar 678,4 g cm-2; 1,294 cm; 5,033 g cm-1; 2,634 g dan 0,148 g. Pengukuran sifat reologi hidrogel yang dibuat dengan komposisi optimum tersebut memberikan hasil yang lebih rendah (190,7 g cm-2; 0,767 cm; 1,675 g cm-1) untuk tiga sifat reologi pertama, tetapi lebih tinggi (2,844 g and 0,348 g) untuk dua sifat berikutnya.Optimization of Rheological Property of Chitosan-Hyaluronate Hydrogel Crosslinked by Glutaraldehyde. Chitosan forms a polycationic hydrogel by addition of glutaraldehyde as a crosslinker. The addition of hyaluronate which is polyanionic is expected to improve the rheological properties of the hydrogel. This study evaluated the effects of glutaraldehyde and hyaluronate concentration on the gel strength, breakpoint, and rigidity of the chitosan hydrogel as well as the swelling and shrinking properties. This study determined the optimum concentration of both of glutaraldehyde and hyaluronate by data analysis using Modde 5Ò software. Hyaluronate increased the gel strength, breakpoint, and rigidity at a low glutaraldehyde concentration, but showed the opposite effects at high glutaraldehyde concentration. At a low concentration of glutaraldehyde, relatively high swelling and low shrinking were revealed after hyaluronate addition. From these results, it was suggested that hyaluronate filled the empty spaces between the imine-crosslinks created by glutaraldehyde and chitosan. At high concentration of glutaraldehyde, the crosslinks became so extensive that no more space was left for hyaluronates. Otherwise, water would be squeezed out from the hydrogel and syneresis would happen. The optimum composition was obtained at 2.0% (w/v) chitosan, 0.3% (v/v) hyaluronate and 1.4% (v/v) glutaraldehyde, which achieved the gel strength, breakpoint, rigidity, swelling and shrinking of 678.4 g cm-2, 1.294 cm, 5.033 g cm-1, 2.634 g and 0.148 g, respectively. However, rheological property measurement of hydrogel synthesized by using the optimum composition gave lower results (190.7 g cm-2, 0.767 cm, 1.675 g cm-1) for the first three properties, but higher results (2.844 g and 0.348 g) for the latter two.","PeriodicalId":7926,"journal":{"name":"Alchemy: Jurnal Penelitian Kimia","volume":"19 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-03-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Alchemy: Jurnal Penelitian Kimia","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.20961/ALCHEMY.15.1.22536.24-43","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Kitosan membentuk hidrogel polikationik dengan penambahan glutaraldehida sebagai penaut-silang. Penambahan hialuronat yang bersifat polianionik diharapkan akan meningkatkan sifat reologis hidrogel tersebut. Penelitian ini mengevaluasi pengaruh konsentrasi glutaraldehida dan hialuronat pada kekuatan gel, titik pecah, dan ketegaran, serta sifat pembengkakan dan pengerutan hidrogel kitosan, dan menentukan konsentrasi optimum keduanya melalui analisis data dengan perangkat lunak Modde 5Ò. Hialuronat meningkatkan kekuatan gel, titik pecah, dan ketegaran hidrogel kitosan pada konsentrasi glutaraldehida yang rendah, tetapi berpengaruh sebaliknya pada konsentrasi glutaraldehida yang tinggi. Sejalan dengan itu, pembengkakan juga menjadi relatif tinggi, sedangkan pengerutan menjadi relatif rendah setelah penambahan hialuronat, tetapi hanya pada konsentrasi glutaraldehida yang rendah. Berdasarkan hasil ini, hialuronat diperkirakan mengisi ruang kosong di antara taut-silang imina yang terbentuk antara glutaraldehida dan kitosan. Pada konsentrasi glutaraldehida yang tinggi, taut-silang ini tidak menyisakan lagi ruang kosong bagi hialuronat. Sebaliknya, air sedikit demi sedikit akan terdesak keluar dari dalam hidrogel dan memicu pengerutan. Komposisi optimum diperoleh pada konsentrasi kitosan 2,0% (b/v), hialuronat 0,3% (v/v) dan glutaraldehida 1,4% (v/v), yang memberikan kekuatan gel, titik pecah, ketegaran, pembengkakan dan pengerutan berturut-turut sebesar 678,4 g cm-2; 1,294 cm; 5,033 g cm-1; 2,634 g dan 0,148 g. Pengukuran sifat reologi hidrogel yang dibuat dengan komposisi optimum tersebut memberikan hasil yang lebih rendah (190,7 g cm-2; 0,767 cm; 1,675 g cm-1) untuk tiga sifat reologi pertama, tetapi lebih tinggi (2,844 g and 0,348 g) untuk dua sifat berikutnya.Optimization of Rheological Property of Chitosan-Hyaluronate Hydrogel Crosslinked by Glutaraldehyde. Chitosan forms a polycationic hydrogel by addition of glutaraldehyde as a crosslinker. The addition of hyaluronate which is polyanionic is expected to improve the rheological properties of the hydrogel. This study evaluated the effects of glutaraldehyde and hyaluronate concentration on the gel strength, breakpoint, and rigidity of the chitosan hydrogel as well as the swelling and shrinking properties. This study determined the optimum concentration of both of glutaraldehyde and hyaluronate by data analysis using Modde 5Ò software. Hyaluronate increased the gel strength, breakpoint, and rigidity at a low glutaraldehyde concentration, but showed the opposite effects at high glutaraldehyde concentration. At a low concentration of glutaraldehyde, relatively high swelling and low shrinking were revealed after hyaluronate addition. From these results, it was suggested that hyaluronate filled the empty spaces between the imine-crosslinks created by glutaraldehyde and chitosan. At high concentration of glutaraldehyde, the crosslinks became so extensive that no more space was left for hyaluronates. Otherwise, water would be squeezed out from the hydrogel and syneresis would happen. The optimum composition was obtained at 2.0% (w/v) chitosan, 0.3% (v/v) hyaluronate and 1.4% (v/v) glutaraldehyde, which achieved the gel strength, breakpoint, rigidity, swelling and shrinking of 678.4 g cm-2, 1.294 cm, 5.033 g cm-1, 2.634 g and 0.148 g, respectively. However, rheological property measurement of hydrogel synthesized by using the optimum composition gave lower results (190.7 g cm-2, 0.767 cm, 1.675 g cm-1) for the first three properties, but higher results (2.844 g and 0.348 g) for the latter two.
优化基托-阿卢卢那与格达尔阿尔德希达杂交的水凝胶学特性
Kitosan通过添加葡萄糖地替传导物形成聚酯凝胶。多分子透明质的加入预计将增加水凝胶的生理性质。该研究评估了凝胶强度、裂点和硬度以及基托山水凝胶和凝聚力的影响,并通过使用Modde 5O软件分析数据确定最佳浓度。Hialuronat增加了凝胶强度、裂点和kitosan水凝胶对低血糖浓度的抑制,但对高血糖浓度的影响正好相反。与此同时,肿胀也变得相对较高,而在hialuronat的加入后,硬化也相对较低,但只有在低糖浓度下才会出现这种情况。根据这一结果,hialuronat被认为填补了胶原蛋白和kitosan之间形成的交叉imina之间的空白。在高浓度谷氨酸中,交叉标记不再给透明质酸留下任何空间。相反,水会一点一点地从水凝胶中挤出并触发研磨。最佳成分是由kitosan 2.0% (b/v)、hialuronat 0.3% (v/v)和glutaraldehida 1.4% (v/v)的浓度获得的,这给了凝胶强度、裂点、张力、肿胀和连续硬化678.4 g cm2;1,294厘米;5033 g cm1;2,634 g和0,148 g。对水凝胶的最佳成分所产生的水凝胶的分析性质提供了较低的结果(190.7 g cm2;0.767厘米;前三种类型的零售学性质为1675克,下两种则比较高(2844克和348克)。含水率的加水凝胶加水凝胶的优化性质。四氢氢组织是一种胶质水凝胶,就像十字韧带一样。氢凝胶的加法是多性的。这项研究评估了胶质醇的影响,研究对水凝胶的强度、破坏和浓度的集中研究,如膨胀和收缩性能。这项研究确定了使用Modde 5O软件数据分析的最佳结果和hyaluronate。高果糖浓度增加了凝胶强度、分解和营养不足,但却在高果糖浓度上显示了相反的效果。由于hyaluronate摄入量较低,紧张局势加剧,低息上升。从这些建议中,建议hluronate填补了由glutaraldehyde和chitosan创造的空点。在浑然不觉的高浓度浓度下,交叉的线呈爆炸式增长,没有留下任何空间留给hyaluronates。此外,水会从水凝胶和syneresis会发生。最佳组合是2.0% (w/v) chitosan, 0.3% (v/v)氢化特性通过使用最佳合金法引入低回收率(190.7克cm2, 10767厘米,1675克cm1)为前三个属性提供低回溯,但更高的回收率(2844克和348克)为后两个。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信