{"title":"Evaluasi Kurikulum Madrasah Inklusi pada Era Kenormalan Baru","authors":"Nasarudin Nasarudin, Ahmad Helwani Syafii","doi":"10.14421/ijds.090106","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Madrasah (Islamic school) providing inclusive education has two curricula (modified curriculum and emergency curriculum) to support students with disabilities and to implement inclusive education. This paper aims to reveal the curricula evaluation at Madrasah Ibtidaiyah and Tsanawiyah in Lombok, NTB using three stages (antecedents, transactions, and outcomes) of the Countenance Stake model. Data were collected by distributing questionnaires and observation sheets. Findings reveal that three evaluation stages demonstrate the pattern of teacher interaction with students with disabilities; teachers’ understanding of the inclusive curriculum, learning resources and media, inclusive lesson plans, and inclusive learning processes.\nMadrasah yang menyelenggarakan pendidikan inklusif memiliki dua kurikulum (kurikulum yang dimodifikasi dan kurikulum darurat) untuk melayani siswa penyandang disabilitas dan dalam rangka mengimplementasikan pendidikan inklusif. Tulisan ini bertujuan untuk mengungkap proses evaluasi kurikulum di Madrasah Ibtidaiyah dan Tsanawiyah di Lombok, NTB dengan menggunakan tiga tahap (antecedents, transaction, dan outcomes) dari model Countenance Stake. Pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner dan lembar observasi. Temuan mengungkapkan bahwa tiga tahap evaluasi menunjukkan pola interaksi guru dengan siswa penyandang disabilitas; pemahaman guru tentang kurikulum inklusif, sumber dan media pembelajaran, RPP inklusif, dan proses pembelajaran inklusif.","PeriodicalId":55820,"journal":{"name":"INKLUSI Journal of Disability Studies","volume":"33 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-08-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"INKLUSI Journal of Disability Studies","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.14421/ijds.090106","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Madrasah (Islamic school) providing inclusive education has two curricula (modified curriculum and emergency curriculum) to support students with disabilities and to implement inclusive education. This paper aims to reveal the curricula evaluation at Madrasah Ibtidaiyah and Tsanawiyah in Lombok, NTB using three stages (antecedents, transactions, and outcomes) of the Countenance Stake model. Data were collected by distributing questionnaires and observation sheets. Findings reveal that three evaluation stages demonstrate the pattern of teacher interaction with students with disabilities; teachers’ understanding of the inclusive curriculum, learning resources and media, inclusive lesson plans, and inclusive learning processes.
Madrasah yang menyelenggarakan pendidikan inklusif memiliki dua kurikulum (kurikulum yang dimodifikasi dan kurikulum darurat) untuk melayani siswa penyandang disabilitas dan dalam rangka mengimplementasikan pendidikan inklusif. Tulisan ini bertujuan untuk mengungkap proses evaluasi kurikulum di Madrasah Ibtidaiyah dan Tsanawiyah di Lombok, NTB dengan menggunakan tiga tahap (antecedents, transaction, dan outcomes) dari model Countenance Stake. Pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner dan lembar observasi. Temuan mengungkapkan bahwa tiga tahap evaluasi menunjukkan pola interaksi guru dengan siswa penyandang disabilitas; pemahaman guru tentang kurikulum inklusif, sumber dan media pembelajaran, RPP inklusif, dan proses pembelajaran inklusif.
提供全纳教育的伊斯兰学校有两门课程(修改课程和紧急课程),以支持残疾学生并实施全纳教育。本文旨在利用面容利害关系模型的三个阶段(前事、交易和结果)揭示NTB龙目岛Ibtidaiyah Madrasah和Tsanawiyah的课程评估。通过发放问卷和观察表收集数据。研究发现,三个评价阶段呈现出教师与残疾学生互动的模式;教师对全纳课程、学习资源与媒介、全纳教案、全纳学习过程的理解。Madrasah yang menyelenggarakan pendidikan inkluif memiliki dua kurikulum (kurikulum yang dimodifikasi dan kurikulum darurat) untuk melayani siswa penyandang disabilitas dan dalam rangka mengimplementasikan pendidikan inkluif。Tulisan ini bertujuan untuk mengungkap, NTB dengan menggunakan tiga tahap(前事、交易、结果)模型。彭普兰的数据,是由彭普兰观测到的。Temuan mengungkapkan bahwa tiga tahap评估menunjukkan pola interaksi guru dengan siswa penyandang残疾;pemahaman guru tentang kurikulum inklusif, sumber dan media pembelajaran, RPP inklusif, dan proproses pembelajaran inklusif。