{"title":"\"Does Inflation Targeting Framework Make a Significant Difference in Lowering Price Level?” What is Its Implication to Indonesia’s Inflation Rate?","authors":"Faisal Rachman","doi":"10.7454/EFI.V61I2.508","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstract In the last two decades many countries have been starting to employ Inflation Targeting Framework (ITF) as their main monetary policy framework. This is done to achieve an objective of anchoring public expectation on inflation which in the end will steer the price level movement towards ITF’s ultimate target of relatively low and stable inflation rate. By conducting Difference-in-Difference method on panel data consisting of five countries implementing ITF since 2001 and twenty-one selected non-ITF countries for period 1990-2010, it is statistically proved that ITF adoption has a significant effect on inflation. In case of Indonesia, through Structural Break approach, the implementation of ITF since 2005 is also proved able to lower and stabilize inflation rate. Abstrak Dalam dua dekade terakhir ini banyak negara yang telah mulai menggunakan Inflation Targeting Framework (ITF) sebagai kerangka utama kebijakan moneter mereka. Hal ini dilakukan guna mencapai tujuan pengendalian ekspektasi publik yang pada akhirnya akan mengendalikan pergerakan tingkat harga relatif rendah and stabil. Dengan menggunakan metode Difference-in-Difference pada data panel, yang terdiri dari lima negara yang telah mengimplementasikan ITF sejak tahun 2001 dan dua puluh satu negara bukan pengguna ITF, untuk periode 1990-2010, disimpulkan bahwa ITF memiliki dampak signifikan pada tingkat inflasi. Untuk kasus Indonesia yang telah mengimplementasikan ITF sejak tahun 2005, melalui metode Structural Break disimpulkan hasil yang sama, yaitu tingkatan harga yang rendah dan stabil.","PeriodicalId":31064,"journal":{"name":"Economics and Finance in Indonesia","volume":"61 1","pages":"131-147"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2015-08-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"2","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Economics and Finance in Indonesia","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.7454/EFI.V61I2.508","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 2
Abstract
Abstract In the last two decades many countries have been starting to employ Inflation Targeting Framework (ITF) as their main monetary policy framework. This is done to achieve an objective of anchoring public expectation on inflation which in the end will steer the price level movement towards ITF’s ultimate target of relatively low and stable inflation rate. By conducting Difference-in-Difference method on panel data consisting of five countries implementing ITF since 2001 and twenty-one selected non-ITF countries for period 1990-2010, it is statistically proved that ITF adoption has a significant effect on inflation. In case of Indonesia, through Structural Break approach, the implementation of ITF since 2005 is also proved able to lower and stabilize inflation rate. Abstrak Dalam dua dekade terakhir ini banyak negara yang telah mulai menggunakan Inflation Targeting Framework (ITF) sebagai kerangka utama kebijakan moneter mereka. Hal ini dilakukan guna mencapai tujuan pengendalian ekspektasi publik yang pada akhirnya akan mengendalikan pergerakan tingkat harga relatif rendah and stabil. Dengan menggunakan metode Difference-in-Difference pada data panel, yang terdiri dari lima negara yang telah mengimplementasikan ITF sejak tahun 2001 dan dua puluh satu negara bukan pengguna ITF, untuk periode 1990-2010, disimpulkan bahwa ITF memiliki dampak signifikan pada tingkat inflasi. Untuk kasus Indonesia yang telah mengimplementasikan ITF sejak tahun 2005, melalui metode Structural Break disimpulkan hasil yang sama, yaitu tingkatan harga yang rendah dan stabil.
在过去的二十年中,许多国家开始采用通货膨胀目标制框架作为其主要的货币政策框架。这样做是为了达到一个目标,即使公众对通货膨胀的预期锚定,从而最终引导物价水平朝着创新及投资基金的最终目标——相对较低和稳定的通货膨胀率——移动。通过对2001年以来实施ITF的5个国家和1990-2010年选取的21个非ITF国家的面板数据进行异差法分析,统计证明采用ITF对通货膨胀有显著影响。以印度尼西亚为例,2005年以来实施的ITF通过结构性突破的方法,也被证明能够降低和稳定通货膨胀率。[摘要]通货膨胀目标框架(ITF)是指通货膨胀的目标框架。哈尔尼·迪拉坎·古纳·孟山都·杜鹃·彭根达·彭根达·彭根达·彭根达·彭根达·彭根达·彭根达·彭根达·彭根达·彭根达·彭根达·彭根达·彭根达·彭根达·彭根达·彭根达·彭根达·彭根达·彭根达·彭根达·彭根达·哈吉达相对稳定。登安孟古纳坎方法的差中差数据面板,杨terdiri dari lima negara杨telah mengimplementesasikan ITF sejak tahun 2001,但dua pulu satu negara bukan pengguna ITF, untuk时期1990-2010,dispulkan bahwa ITF memiliki danpak显著的帕拉坎的数据面板。中国地震学与地震学研究,2005,构造断裂断裂与断裂断裂的关系,中国地震学与地震学研究,中国地震学与地震学。