A New Development Model for Traditional Craft Villages in Urban Fringes: A Case Study in Ho Chi Minh City, Vietnam

IF 0.5 Q4 REGIONAL & URBAN PLANNING
L. Ngô, Trinh Duy Anh
{"title":"A New Development Model for Traditional Craft Villages in Urban Fringes: A Case Study in Ho Chi Minh City, Vietnam","authors":"L. Ngô, Trinh Duy Anh","doi":"10.5614/jpwk.2021.32.2.1","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Experiencing the impacts of rapid urbanization, industrialization and modernization, traditional villages of many Asian cities face the risk of encroachment or function changes. Besides providing jobs for people in their region, traditional craft villages also bring work opportunities for migrants, materials providers, salespeople, and other ancillary service providers. In the rapid process of urban sprawl, many traditional craft villages in peri-urban areas that capture heritage values are gradually shrinking and in danger of disappearing. Therefore, an urgent concern is how to protect traditional villages and traditional residential areas threatened by urbanization. Ho Chi Minh City is a large metropolis engaged in economic, financial, trading, modern industrial, and service activities. There are still many handicraft activities in Ho Chi Minh City, especially traditional occupations, with more than 60 handicrafts distributed over 19 trade villages. Many traditional villages have been encroached and demolished to make place for new developments as a result of speedy urbanization. This paper reports a qualitative study using a mixed method, which includes literature review and comparison, mapping and observation. Based on analyzing the current situation of traditional craft villages and identifying the advantages and disadvantages of two craft village models, this paper proposes a new development model for craft villages in the urban fringes of Ho Chi Minh City.   Abstrak. Mengalami dampak urbanisasi yang cepat, industrialisasi, dan modernisasi, desa-desa tradisional di banyak kota di Asia menghadapi risiko perambahan atau perubahan fungsi. Selain menyediakan lapangan kerja bagi masyarakat di suatu daerah, perkampungan kerajinan tradisional juga membuka peluang kerja bagi para pendatang, penyedia bahan, tenaga penjual, dan tenaga kerja dari jasa lain. Dalam proses urban sprawl yang pesat, banyak desa kerajinan tradisional di pinggiran kota yang menyimpan nilai-nilai heritage secara bertahap menyusut dan terancam punah. Oleh karena itu, yang menjadi perhatian mendesak adalah bagaimana melindungi desa adat dan kawasan permukiman tradisional yang terancam urbanisasi? Kota Ho Chi Minh adalah kota metropolis besar yang terlibat dengan kegiatan ekonomi, keuangan, perdagangan, industri modern, dan jasa. Masih banyak kegiatan kerajinan tangan di Kota Ho Chi Minh, terutama pekerjaan tradisional, dengan lebih dari 60 kerajinan tangan didistribusikan di 19 desa perdagangan. Banyak desa tradisional telah dirambah dan dihancurkan untuk pembangunan baru akibat urbanisasi yang cepat. Makalah ini diselesaikan dengan studi kualitatif dengan menggunakan metode campuran, termasuk tinjauan pustaka dan perbandingan, pemetaan dan observasi. Berdasarkan analisis situasi desa kerajinan tradisional saat ini, mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan dari kedua model desa kerajinan, studi ini mengusulkan model pengembangan baru untuk desa kerajinan di pinggiran kota Kota Ho Chi Minh.   Kata kunci. model pembangunan baru, desa kerajinan tradisional, urbanisasi, pinggiran kota, Kota Ho Chi Minh.","PeriodicalId":41870,"journal":{"name":"Journal of Regional and City Planning","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.5000,"publicationDate":"2021-01-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Journal of Regional and City Planning","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.5614/jpwk.2021.32.2.1","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"Q4","JCRName":"REGIONAL & URBAN PLANNING","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1

Abstract

Experiencing the impacts of rapid urbanization, industrialization and modernization, traditional villages of many Asian cities face the risk of encroachment or function changes. Besides providing jobs for people in their region, traditional craft villages also bring work opportunities for migrants, materials providers, salespeople, and other ancillary service providers. In the rapid process of urban sprawl, many traditional craft villages in peri-urban areas that capture heritage values are gradually shrinking and in danger of disappearing. Therefore, an urgent concern is how to protect traditional villages and traditional residential areas threatened by urbanization. Ho Chi Minh City is a large metropolis engaged in economic, financial, trading, modern industrial, and service activities. There are still many handicraft activities in Ho Chi Minh City, especially traditional occupations, with more than 60 handicrafts distributed over 19 trade villages. Many traditional villages have been encroached and demolished to make place for new developments as a result of speedy urbanization. This paper reports a qualitative study using a mixed method, which includes literature review and comparison, mapping and observation. Based on analyzing the current situation of traditional craft villages and identifying the advantages and disadvantages of two craft village models, this paper proposes a new development model for craft villages in the urban fringes of Ho Chi Minh City.   Abstrak. Mengalami dampak urbanisasi yang cepat, industrialisasi, dan modernisasi, desa-desa tradisional di banyak kota di Asia menghadapi risiko perambahan atau perubahan fungsi. Selain menyediakan lapangan kerja bagi masyarakat di suatu daerah, perkampungan kerajinan tradisional juga membuka peluang kerja bagi para pendatang, penyedia bahan, tenaga penjual, dan tenaga kerja dari jasa lain. Dalam proses urban sprawl yang pesat, banyak desa kerajinan tradisional di pinggiran kota yang menyimpan nilai-nilai heritage secara bertahap menyusut dan terancam punah. Oleh karena itu, yang menjadi perhatian mendesak adalah bagaimana melindungi desa adat dan kawasan permukiman tradisional yang terancam urbanisasi? Kota Ho Chi Minh adalah kota metropolis besar yang terlibat dengan kegiatan ekonomi, keuangan, perdagangan, industri modern, dan jasa. Masih banyak kegiatan kerajinan tangan di Kota Ho Chi Minh, terutama pekerjaan tradisional, dengan lebih dari 60 kerajinan tangan didistribusikan di 19 desa perdagangan. Banyak desa tradisional telah dirambah dan dihancurkan untuk pembangunan baru akibat urbanisasi yang cepat. Makalah ini diselesaikan dengan studi kualitatif dengan menggunakan metode campuran, termasuk tinjauan pustaka dan perbandingan, pemetaan dan observasi. Berdasarkan analisis situasi desa kerajinan tradisional saat ini, mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan dari kedua model desa kerajinan, studi ini mengusulkan model pengembangan baru untuk desa kerajinan di pinggiran kota Kota Ho Chi Minh.   Kata kunci. model pembangunan baru, desa kerajinan tradisional, urbanisasi, pinggiran kota, Kota Ho Chi Minh.
城市边缘传统工艺村发展新模式——以越南胡志明市为例
在快速城市化、工业化和现代化的冲击下,许多亚洲城市的传统村落面临着被侵占或功能改变的风险。除了为当地居民提供就业机会外,传统工艺村还为流动人口、材料供应商、销售人员和其他辅助服务提供商带来了就业机会。在城市快速扩张的过程中,城郊许多具有遗产价值的传统工艺村正逐渐萎缩,面临消失的危险。因此,如何保护受到城市化威胁的传统村落和传统民居是一个迫切需要关注的问题。胡志明市是一个从事经济、金融、贸易、现代工业和服务业活动的大都市。胡志明市仍然有许多手工艺活动,特别是传统职业,有60多个手工艺品分布在19个贸易村。由于快速的城市化,许多传统村庄被侵占和拆除,以便为新的发展腾出地方。本文采用文献综述与比较、作图与观察相结合的方法进行定性研究。本文在分析传统工艺村现状的基础上,通过对两种工艺村模式的优缺点分析,提出了胡志明市城市边缘工艺村发展的新模式。Abstrak。Mengalami dampak urbanisasi yang cepat, industrialisasi, dan modernisasi, desa-desa -传统di banyak kota di Asia, menghadapi risiko perambahan atau perubahan fungsi。Selain menyediakan lapangan kerja bagi masyarakat di suatu daerah, perkampungan kera济南传统juga membuka peluang kerja bagi para pendatang, penyedia bahan, tenaga penjual, dan tenaga kerja dari jasa lain。Dalam的城市扩张是yang pesat, banyak desa kera济南传统的di pinggiran kota yang menyimpan nilai-nilai遗产secara bertahap menyusut dan terancam punah。Oleh karena itu, yang menjadi perhatian mendesak adalah bagaimana melindungi desa adat dan kawasan permukiman传统的yang terancam urbanisasi?哥打,胡志明,哥打,都市,城市,城市,经济,城市,工业,现代,城市。Masih banyak kegiatan kera济南tangan di Kota胡志明,terutama pekerjaan traditional, dengan lebih dari 60 kera济南tangan didistribusikan di 19 desa perdagangan。Banyak desa传统的telah dirambah dan dihanurkan untuk pembangunan baru akibat urbanisasi yang cepat。Makalah ini diselesaikan dengan研究质量,dengan menggunakan方法campuran, termasuk tinjauan pustaka dan bandingan, pemetaan和dan observasi。Berdasarkan分析情景desa kera济南传统的saat ini, mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan dari kedua模型desa kera济南,studi mengusulkan模型pengembangan baru untuk desa kera济南di pinggiran kota Ho Chi Minh。型kunci。模型pembangunan baru, desa kerajinan traditional, urbanisasi, pinggiran kota, kota胡志明。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
Journal of Regional and City Planning
Journal of Regional and City Planning REGIONAL & URBAN PLANNING-
CiteScore
1.50
自引率
0.00%
发文量
16
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信