VARIASI KELUASAN MAKNA TEKSTUAL (KMT) DALAM TEKS DWIBAHASA FIVE ON THE TREASURE DAN LIMA SEKAWAN DI PULAU HARTA

Devi Rosmawati, A. B. Tou
{"title":"VARIASI KELUASAN MAKNA TEKSTUAL (KMT) DALAM TEKS DWIBAHASA FIVE ON THE TREASURE DAN LIMA SEKAWAN DI PULAU HARTA","authors":"Devi Rosmawati, A. B. Tou","doi":"10.21831/LT.V1I2.2592","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan variasi keluasan makna tekstusal (KMT) yang direpresentasikan dalam teks Five on The Treasure Island dan Lima Sekawan di Pulau Harta , mendeskripsikan makna variasi KMT tersebut dalam konteks penerjemahan, serta membahas dan menginterpretasikan faktor-faktor kontekstual yang memotivasi terjadinya variasi KMT. Jenis penelitian ini adalah deskriptif-kualitatif yang menerapkan kerangka teoritik Translation Tou dan model komunikasi sematik translational untuk analisis translasi dan model conceptual Halliday untuk analisis makna tekstual. Sumber data yang digunakan adalah dua novel dengan fokus pada satuan-satuan klausa. yang mewujudkan satuan-satuan makna tekstual. Instrumen penelitian ini adalah peneliti sendiri dengan menerapkan konsep Komunikasi Semiotik Translasional (KST) dan konsep Halliday tentang makna tekstual. Pengujian keabsahan data dilakukan melalui triangulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variasi KMT antara T1 dan T2 cenderung sangat rendah atau T1=T2, hal ini dapat dilihat dari tingkat frekuensi kemunculan terdapat pada variasi nol atau sangat rendah sebesar 552 atau 63,52% (T1=T2). Berdasarkan hasil rerata tingkat keluasannya, T1 lebih luas dari T2. Hal ini dapat dilihat dari kemunculan rerata T1 sejumlah 193 atau sebesar 22,21%. Jenis-jenis tema yang memotivasi terjadinya variasi keluasan makna tekstual yaitu: tema interpersonal, tema tekstual, dan tema topikal. Faktor-faktor kontekstual yang memotivasi terjadinya variasi KMT, yaitu konteks situasi dan konteks budaya. Konteks situasi terdiri dari field, tenor dan mode. Konteks budaya ditunjukkan oleh istilah yang mengacu pada budaya T1 digunakan pada T2. Pada judul yang tampak pada T1 dan T2, mengindikasikan bahwa T2 berintertekstual dengan T1. Kata Kunci : penerjemahan, tema-rema, keluasan makna tekstual.","PeriodicalId":30905,"journal":{"name":"Jurnal Ling Tera","volume":"1 1","pages":"145-155"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2014-10-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Ling Tera","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.21831/LT.V1I2.2592","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan variasi keluasan makna tekstusal (KMT) yang direpresentasikan dalam teks Five on The Treasure Island dan Lima Sekawan di Pulau Harta , mendeskripsikan makna variasi KMT tersebut dalam konteks penerjemahan, serta membahas dan menginterpretasikan faktor-faktor kontekstual yang memotivasi terjadinya variasi KMT. Jenis penelitian ini adalah deskriptif-kualitatif yang menerapkan kerangka teoritik Translation Tou dan model komunikasi sematik translational untuk analisis translasi dan model conceptual Halliday untuk analisis makna tekstual. Sumber data yang digunakan adalah dua novel dengan fokus pada satuan-satuan klausa. yang mewujudkan satuan-satuan makna tekstual. Instrumen penelitian ini adalah peneliti sendiri dengan menerapkan konsep Komunikasi Semiotik Translasional (KST) dan konsep Halliday tentang makna tekstual. Pengujian keabsahan data dilakukan melalui triangulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variasi KMT antara T1 dan T2 cenderung sangat rendah atau T1=T2, hal ini dapat dilihat dari tingkat frekuensi kemunculan terdapat pada variasi nol atau sangat rendah sebesar 552 atau 63,52% (T1=T2). Berdasarkan hasil rerata tingkat keluasannya, T1 lebih luas dari T2. Hal ini dapat dilihat dari kemunculan rerata T1 sejumlah 193 atau sebesar 22,21%. Jenis-jenis tema yang memotivasi terjadinya variasi keluasan makna tekstual yaitu: tema interpersonal, tema tekstual, dan tema topikal. Faktor-faktor kontekstual yang memotivasi terjadinya variasi KMT, yaitu konteks situasi dan konteks budaya. Konteks situasi terdiri dari field, tenor dan mode. Konteks budaya ditunjukkan oleh istilah yang mengacu pada budaya T1 digunakan pada T2. Pada judul yang tampak pada T1 dan T2, mengindikasikan bahwa T2 berintertekstual dengan T1. Kata Kunci : penerjemahan, tema-rema, keluasan makna tekstual.
文本机器排除变异(KMT)在DWIBAHASA五宝上
本研究的目的是描述宽广的意义变化tekstusal(国民党)中表示的fab Five Treasure Island)上的文本和五岛宝藏,描述这些变化国民党的意义翻译的语境中,讨论和解释语境因素发生变化,国民党的动力。这类研究是对翻译头的理论框架和通信模式进行分析的翻译和概念哈雷分析。使用的数据来源是两本小说,重点是一个单一的从句。构成构造意义的单一单位。该研究工具是应用符号学的符号学沟通概念(KST)和哈利代的文本含义概念的研究对象。测试数据的有效性是通过三角测量进行的。研究结果表明,KMT在T1和T2之间的差异往往非常低或T1=T2,这可以从目标频率的差异在552或非常低的变化(T1=T2)中看出。根据密度的平均比率,T1比T2宽。这可以从T1平均数为193或22.1%的实例来判断。促成文本含义变化的主题类型:人际关系主题、文本主题和主题主题。造成KMT变化的上下文因素,即环境和文化背景。情境环境由场、男高音和模式组成。文化背景是由对T2使用的“T1”一词表示的。在T1和T2上可见的标题,表明T2与T1有关联。关键词:翻译,主题,文本的广度。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
审稿时长
24 weeks
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信