{"title":"Pendidikan Karakter dan Pendidikan Akhlak (Studi Perbandingan)","authors":"Syahrial Z.","doi":"10.21111/at-tadib.v9i1.305","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Pendidikan bertujuan untuk membentuk manusia yang sempurna. \nYaitu manusia yang memahami hakekat penciptaan diri manusia serta \ntujuan hidup. Dan untuk mengetahui hal tersebut dibutuhkan sarana serta \nstrategi yang tepat supaya manusia mampu menghambakan diri kepada \nAllah SWT. Langkah tersebut dapat dilakukan melalui pendidikan. Islam \nsebagai agama dan cara pandang hidup memiliki ketentuan yang tertulis \ndalam al-Qur’an dan al-Hadits. Di dalamnya terdapat penjelasan tentang \ntata cara mendidik manusia agar mengenal Tuhannya. Akan tetapi, seiring \nperkembangan arus globalisasi dalam konteks pendidikan, tata cara \nmendidik dalam Islam tersebut mengalami dikotomi bahkan dekonstruksi \nkonsep-konsep keilmuan. Dengan itu maka berkembanglah konsep karakter \nuntuk menggantikan konsep akhlak yang sudah mapan dalam syariah \nIslam. Dalam implementasinya, konsep karakter terdapat misi yaitu upaya \nmenghilangkan nilai-nilai ketauhidan. Padahal, konsep akhlak ingin \nmengajarkan kepada manusia bahwa tujuan dari pendidikan adalah untuk \nmenjadi manusia yang beradab (berakhlak) sehingga mampu mengenal \ndan menyembah kepada Allah SWT.","PeriodicalId":55739,"journal":{"name":"AtTadib","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2016-01-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"2","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"AtTadib","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.21111/at-tadib.v9i1.305","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 2
Abstract
Pendidikan bertujuan untuk membentuk manusia yang sempurna.
Yaitu manusia yang memahami hakekat penciptaan diri manusia serta
tujuan hidup. Dan untuk mengetahui hal tersebut dibutuhkan sarana serta
strategi yang tepat supaya manusia mampu menghambakan diri kepada
Allah SWT. Langkah tersebut dapat dilakukan melalui pendidikan. Islam
sebagai agama dan cara pandang hidup memiliki ketentuan yang tertulis
dalam al-Qur’an dan al-Hadits. Di dalamnya terdapat penjelasan tentang
tata cara mendidik manusia agar mengenal Tuhannya. Akan tetapi, seiring
perkembangan arus globalisasi dalam konteks pendidikan, tata cara
mendidik dalam Islam tersebut mengalami dikotomi bahkan dekonstruksi
konsep-konsep keilmuan. Dengan itu maka berkembanglah konsep karakter
untuk menggantikan konsep akhlak yang sudah mapan dalam syariah
Islam. Dalam implementasinya, konsep karakter terdapat misi yaitu upaya
menghilangkan nilai-nilai ketauhidan. Padahal, konsep akhlak ingin
mengajarkan kepada manusia bahwa tujuan dari pendidikan adalah untuk
menjadi manusia yang beradab (berakhlak) sehingga mampu mengenal
dan menyembah kepada Allah SWT.