{"title":"SIKAP MASYARAKAT MADURA TERHADAP TRADISI CAROK: STUDI FENOMENOLOGI NILAI-NILAI BUDAYA MASYARAKAT MADURA","authors":"Rokhyanto Rokhyanto, M. Marsuki","doi":"10.18860/EL.V16I2.3064","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"This paper describes personal and communal attitudes of Maduranese towards carok and the reasons of existing carok. The study’s approach is descriptive involving 195 Maduranese. Observation, questionnaire, and interview were implemented to collect data. Result of analysis shows 4 personal attitudes toward carok as follow: 75% accept that they are not intend to do carok, 60% accept that they will not do carok in any reason, 77.38% accept to solve all cases wisely without doing carok, and (4) 77.40% will not do carok because of being obedient to state and religious rules. While 5 Maduranese communal attitudes toward carok involve: 64.16% accept that carok is not Madura tradition, 81.11% accept that Madura community love peace, 86.11% agree that carok does not represent Maduranese, 82.44% agree that carok is bad rules, and 76.11% accept to solve all cases wisely without carok. It is also concluded that the motivation of carok are women, misunderstanding, inheritance, belief, theft, and debt problems. Studi ini bertujuan mendeskripsikan sikap individu dan kelompok orang Madura terhadap tradisi carok serta alasan-alasan terjadinya carok. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif dengan subyek berjumlah 195 orang. Instrumen yang digunakan adalah pengamatan, angket, dan wawancara. Berdasarkan hasil analisis, ditemukan 4 sikap individu terhadap carok meliputi 75% tidak senang memiliki tradisi carok, 60% tidak melakukan carok, 77,38%, menyelesaikan persoalan secara bijak tanpa carok, dan 77,40 tidak melakukan carok karena taat terhadap hukum negara dan agama. Sedangkan 5 sikap kelompok orang Madura terhadap carok meliputi: 64,16% menerima aarok bukanlah budaya orang Madura, 81,11% menyatakan masyarakat Madura cinta damai, 86,11% menyatakan carok tidak mewakili orang Madura, 82,44% menerima carok merupakan perbuatan keji dan melanggar hukum, dan 76,11% menyatakan akan menyelesaikan persoalan secara bijak tanpa carok. Selain itu, ditemukan bahwa motif-motif terjadinya carok adalah karena wanita, kesalahpahaman, warisan, keyakinan, pencurian dan) hutang piutang.","PeriodicalId":31198,"journal":{"name":"El Harakah","volume":"16 1","pages":"71-83"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2016-09-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"4","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"El Harakah","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.18860/EL.V16I2.3064","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 4
Abstract
This paper describes personal and communal attitudes of Maduranese towards carok and the reasons of existing carok. The study’s approach is descriptive involving 195 Maduranese. Observation, questionnaire, and interview were implemented to collect data. Result of analysis shows 4 personal attitudes toward carok as follow: 75% accept that they are not intend to do carok, 60% accept that they will not do carok in any reason, 77.38% accept to solve all cases wisely without doing carok, and (4) 77.40% will not do carok because of being obedient to state and religious rules. While 5 Maduranese communal attitudes toward carok involve: 64.16% accept that carok is not Madura tradition, 81.11% accept that Madura community love peace, 86.11% agree that carok does not represent Maduranese, 82.44% agree that carok is bad rules, and 76.11% accept to solve all cases wisely without carok. It is also concluded that the motivation of carok are women, misunderstanding, inheritance, belief, theft, and debt problems. Studi ini bertujuan mendeskripsikan sikap individu dan kelompok orang Madura terhadap tradisi carok serta alasan-alasan terjadinya carok. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif dengan subyek berjumlah 195 orang. Instrumen yang digunakan adalah pengamatan, angket, dan wawancara. Berdasarkan hasil analisis, ditemukan 4 sikap individu terhadap carok meliputi 75% tidak senang memiliki tradisi carok, 60% tidak melakukan carok, 77,38%, menyelesaikan persoalan secara bijak tanpa carok, dan 77,40 tidak melakukan carok karena taat terhadap hukum negara dan agama. Sedangkan 5 sikap kelompok orang Madura terhadap carok meliputi: 64,16% menerima aarok bukanlah budaya orang Madura, 81,11% menyatakan masyarakat Madura cinta damai, 86,11% menyatakan carok tidak mewakili orang Madura, 82,44% menerima carok merupakan perbuatan keji dan melanggar hukum, dan 76,11% menyatakan akan menyelesaikan persoalan secara bijak tanpa carok. Selain itu, ditemukan bahwa motif-motif terjadinya carok adalah karena wanita, kesalahpahaman, warisan, keyakinan, pencurian dan) hutang piutang.
本文描述了马杜罗人对卡洛克的个人和社会态度以及存在卡洛克的原因。这项研究的方法是描述性的,涉及195名马杜罗人。采用观察法、问卷调查法和访谈法收集数据。分析结果显示,4个人对犯罪的态度如下:75%的人认为自己不打算犯罪,60%的人认为自己无论如何都不会犯罪,77.38%的人认为不犯罪就能聪明地解决所有的案件,77.40%的人认为服从国家和宗教规则不会犯罪。而马杜罗人对卡鲁克的态度包括:64.16%的人认为卡鲁克不是马杜罗人的传统,81.11%的人认为马杜罗人热爱和平,86.11%的人认为卡鲁克不代表马杜罗人,82.44%的人认为卡鲁克是坏规则,76.11%的人认为不需要卡鲁克就能明智地解决所有案件。研究还认为,女性、误解、继承、信仰、盗窃和债务问题是犯罪动机。研究发现,在中国,有一种特殊的文化背景,即文化背景,文化背景,文化背景,文化背景。Penelitian ini menggunakan pendekatan deskritif dengan subyek berjumlah 195橙。仪器yang digunakan adalah pengamatan, angket, dan wawancara。Berdasarkan hasil进行分析,ditemukan 4 sikap最terhadap carok meliputi 75%有些senang memiliki tradisi carok, 60%有些melakukan carok, 77年38%,menyelesaikan persoalan secara bijak tanpa carok,丹77年40有些melakukan carok林嘉欣taat terhadap hukum negara丹蜥蜴。Sedangkan 5 sikap kelompok orang Madura terhadap carok meliputi: 64,16% menerima aarok bukanlah budaya orang Madura, 81,11% menyatakan masyarakat Madura cinta damai, 86,11% menyatakan carok merupakan perbuatan keji dan melanggar hukum, 76,11% menyatakan akan menyelesaikan persoalan secara bijak tanpa carok。Selain itu, ditemukan bahwa motif-motif terjadinya carok adalah karena wanita, kesalahpahaman, warisan, keyakinan, pencurian dan) hutang piutang。