{"title":"Dialektika agama dan budaya dalam tradisi selamatan pernikahan adat Jawa di Ngajum, Malang","authors":"Roibin Roibin","doi":"10.18860/EL.V15I1.2671","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Empirical analysis on the religion and culture dialectics in the selamatan ritual of Javanese wedding has not been explored by teologist, social scientist or religion anthropologist. Their studies on such a case mostly concern with ontological-philological text analysis not directly related with the religious tradition and socio-culture which is more dynamic and realistic. This study employs social definition paradigm and phenomenological theory approach limited to the dialectic pattern between religion and myth in the ritual selamatan of Javanese wedding. The data were collected though interviewing and observing religious leaders, ethnic leaders, and Muslim preacher in Ngajum, Malang. The study found two models of dialectic pattern namely theological-compromistic and theological-humanistic. The earlier describes the theological shift from emotional-naturalistic to rational-formalistic. The later describes the theological shift from personal to social awareness theology. Telaah empirik seputar pola dialektika antara agama dan budaya dalam kasus ritual selamatan pernikahan adat Jawa, belum banyak dilakukan oleh para pakar agama, ilmuan sosial, maupun ilmuan antropolog agama. Kajian mereka terhadap kasus ini pada umumnya masih menekankan pada objek pembacaan teks secara ontologis-filologis, yang tidak bersinggungan secara langsung terhadap tradisi keagamaan dan budaya masyarakat yang lebih dinamis dan realistis. Penelitian ini menggunakan paradigma definisi sosial dan pendekatan teori fenomenologis, yang dibatasi pada pola dialektika antara agama dan mitos dalam kasus ritual selamatan pernikahan adat Jawa. Data diperoleh dengan cara menginterview dan mengobservasi para tokoh agama, tokoh adat, dan para da’i yang ada di Ngajum, Malang. Penelitian ini menemukan dua model yaitu pola dialektika teologis-kompromistik dan pola dialektika teologis-humanistik. Pola dialektika pertama, menggambarkan pergeseran teologis, dari teologi yang bersifat emosional-naturalistik menuju teologi yang bersifat rasional-formalistik. Adapun pola teologis-humanistik menggambarkan adanya pergeseran teologi yang bersifat personal menuju teologi yang berkesadaran sosial.","PeriodicalId":31198,"journal":{"name":"El Harakah","volume":"15 1","pages":"34-47"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2015-01-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"8","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"El Harakah","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.18860/EL.V15I1.2671","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 8
Abstract
Empirical analysis on the religion and culture dialectics in the selamatan ritual of Javanese wedding has not been explored by teologist, social scientist or religion anthropologist. Their studies on such a case mostly concern with ontological-philological text analysis not directly related with the religious tradition and socio-culture which is more dynamic and realistic. This study employs social definition paradigm and phenomenological theory approach limited to the dialectic pattern between religion and myth in the ritual selamatan of Javanese wedding. The data were collected though interviewing and observing religious leaders, ethnic leaders, and Muslim preacher in Ngajum, Malang. The study found two models of dialectic pattern namely theological-compromistic and theological-humanistic. The earlier describes the theological shift from emotional-naturalistic to rational-formalistic. The later describes the theological shift from personal to social awareness theology. Telaah empirik seputar pola dialektika antara agama dan budaya dalam kasus ritual selamatan pernikahan adat Jawa, belum banyak dilakukan oleh para pakar agama, ilmuan sosial, maupun ilmuan antropolog agama. Kajian mereka terhadap kasus ini pada umumnya masih menekankan pada objek pembacaan teks secara ontologis-filologis, yang tidak bersinggungan secara langsung terhadap tradisi keagamaan dan budaya masyarakat yang lebih dinamis dan realistis. Penelitian ini menggunakan paradigma definisi sosial dan pendekatan teori fenomenologis, yang dibatasi pada pola dialektika antara agama dan mitos dalam kasus ritual selamatan pernikahan adat Jawa. Data diperoleh dengan cara menginterview dan mengobservasi para tokoh agama, tokoh adat, dan para da’i yang ada di Ngajum, Malang. Penelitian ini menemukan dua model yaitu pola dialektika teologis-kompromistik dan pola dialektika teologis-humanistik. Pola dialektika pertama, menggambarkan pergeseran teologis, dari teologi yang bersifat emosional-naturalistik menuju teologi yang bersifat rasional-formalistik. Adapun pola teologis-humanistik menggambarkan adanya pergeseran teologi yang bersifat personal menuju teologi yang berkesadaran sosial.
对爪哇婚礼selamatan仪式中宗教与文化辩证法的实证分析,尚未有神学学者、社会学家或宗教人类学家进行探讨。他们对这一案例的研究大多是本体论-语文学的文本分析,与宗教传统和社会文化没有直接关系,更具动态性和现实性。本研究运用社会定义范式和现象学理论方法,局限于爪哇婚礼仪式selamatan中宗教与神话的辩证模式。数据是通过采访和观察玛琅恩嘉镇的宗教领袖、民族领袖和穆斯林传教士收集的。研究发现了两种辩证法模式,即神学-妥协和神学-人文。前者描述了从情感-自然主义到理性-形式主义的神学转变。后者描述了从个人意识神学到社会意识神学的转变。Telaah empirik seputar pola dialektika antara agama dan budaya dalam kasus ritual selamatan pernikahan adat java, belum banyak dilakukan oleh para pakar agama, ilan social, maupun ilmuan anthropology agama。Kajian mereka terhadap kasus ini pada umumnya masih menekankan pada objjek pembacaan teks secara ontology - filologies, yang tidak bersinggan secara langsung terhadap tradisi keagamaan dan budaya masyarakat yang lebih dinamis dan realism。从社会范式的定义上看,社会范式的定义与社会现象学有关;从社会现象学的角度看,社会范式的定义与社会现象学的定义与社会现象学的定义。数据分析,数据分析,数据分析,数据分析,数据分析,数据分析,数据分析,数据分析,数据分析。penpenelitian ini menemukan dua model:一是pola dialektika technology -折中主义,二是pola dialektika technology -人文主义。Pola dialektika pertama, menggambarkan pergesological, dari technology, yang bersit -natural - alist, menuju technology, yang bersit -理性-形式主义。人文主义、人文主义、社会主义、社会主义、社会主义、社会主义、社会主义、社会主义。