{"title":"RADICALISM PREVENTION MOVEMENT: RELIGIOUS MANIFESTATION OF SHOLAWAT COMMUNITIES IN THE MATARAMAN","authors":"A. Fuad","doi":"10.18860/eh.v22i2.9729","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":" Religious traditions become a form of community religiosity. One’s religious attitude can be manifested in religious forms and actions through religious rituals such as prayer, fasting, zakat, pilgrimage, and other rituals such as tahlil, istighasha, and salawat. Public openness to religious traditions will close the space for radicalization. The research method uses a qualitative approach with data collection techniques, Interviews, documentation and focus group discussion. The findings of this study: first, the salawat council becomes a forum for people who have a spirit of religiosity in carrying out religious traditions. The development of salawat assemblies in the Mataraman region is quite a lot, but there are salawat assemblies having affiliations with FPI and defend against HTI. Second, the salawat council's existence received a response from Gus (young Kyai) who then brought the salawat council as a counterweight to the previous assembly. Its presence becomes a choice for the people in neutralizing radical understanding. As the community's religious universe grows, it needs an assembly that can lead to Islam's concept wasathiyah. Tradisi keagamaan menjadi wujud dari religiusitas masayarakat. Sikap religiusitas seseorang dapat diwujudkan dalam bentuk dan tindakan keagamaan melalui ritual-ritual kegamaan seperti, salat, puasa, zakat, haji, dan ritual lain seperti tahlil, istighasha, dan salawat. Keterbukaan masyarakat pada tradisi agama akan menutup ruang gerak radikalisasi. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data, wawancara, dokumentasi dan FGD. Temuan penelitian ini: pertama, majelis salawat menjadi wadah bagi masyarakat yang mimiliki spirit religiusitas dalam menjalankan tradisi keagamaan. Perkembangan majelis salawat di wilayah Mataraman cukup banyak, akan tetapi ada majelis salawat yang memiliki afiliasi dengan FPI dan melakukan pembelaan terhadap HTI. Kedua, keberadaan majelis salawat tersebut mendapat respon dari Gus (kyai muda) yang kemudian memunculkan majelis salawat sebagai penyeimbang majelis sebelumnya. Kehadirannya menjadi pilihan bagi umat dalam menetralisir paham radikal. Seiring meningkatnya semangat keagamaan masyarakat, maka dibutuhkan majelis yang dapat mengarahkan pada konsep Islam wasatiyah.","PeriodicalId":31198,"journal":{"name":"El Harakah","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2020-11-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"El Harakah","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.18860/eh.v22i2.9729","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Religious traditions become a form of community religiosity. One’s religious attitude can be manifested in religious forms and actions through religious rituals such as prayer, fasting, zakat, pilgrimage, and other rituals such as tahlil, istighasha, and salawat. Public openness to religious traditions will close the space for radicalization. The research method uses a qualitative approach with data collection techniques, Interviews, documentation and focus group discussion. The findings of this study: first, the salawat council becomes a forum for people who have a spirit of religiosity in carrying out religious traditions. The development of salawat assemblies in the Mataraman region is quite a lot, but there are salawat assemblies having affiliations with FPI and defend against HTI. Second, the salawat council's existence received a response from Gus (young Kyai) who then brought the salawat council as a counterweight to the previous assembly. Its presence becomes a choice for the people in neutralizing radical understanding. As the community's religious universe grows, it needs an assembly that can lead to Islam's concept wasathiyah. Tradisi keagamaan menjadi wujud dari religiusitas masayarakat. Sikap religiusitas seseorang dapat diwujudkan dalam bentuk dan tindakan keagamaan melalui ritual-ritual kegamaan seperti, salat, puasa, zakat, haji, dan ritual lain seperti tahlil, istighasha, dan salawat. Keterbukaan masyarakat pada tradisi agama akan menutup ruang gerak radikalisasi. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data, wawancara, dokumentasi dan FGD. Temuan penelitian ini: pertama, majelis salawat menjadi wadah bagi masyarakat yang mimiliki spirit religiusitas dalam menjalankan tradisi keagamaan. Perkembangan majelis salawat di wilayah Mataraman cukup banyak, akan tetapi ada majelis salawat yang memiliki afiliasi dengan FPI dan melakukan pembelaan terhadap HTI. Kedua, keberadaan majelis salawat tersebut mendapat respon dari Gus (kyai muda) yang kemudian memunculkan majelis salawat sebagai penyeimbang majelis sebelumnya. Kehadirannya menjadi pilihan bagi umat dalam menetralisir paham radikal. Seiring meningkatnya semangat keagamaan masyarakat, maka dibutuhkan majelis yang dapat mengarahkan pada konsep Islam wasatiyah.
宗教传统成为一种社区宗教信仰的形式。一个人的宗教态度可以通过宗教仪式,如祈祷、斋戒、天课、朝圣和其他仪式,如tahlil、istighasha和salawat,以宗教形式和行动表现出来。公众对宗教传统的开放将关闭激进化的空间。研究方法采用定性方法与数据收集技术,访谈,文件和焦点小组讨论。这项研究的结果是:首先,salawat理事会成为具有宗教精神的人执行宗教传统的论坛。在Mataraman地区,salawat集会的发展相当多,但也有salawat集会与FPI有联系,并反对HTI。其次,salawat委员会的存在得到了Gus(年轻的Kyai)的回应,他随后将salawat委员会作为前一次大会的平衡力量。它的存在成为人们消除激进理解的一种选择。随着该社区的宗教世界不断壮大,它需要一个能够实现伊斯兰教“wasathiyah”概念的大会。Tradisi keagamaan menjadi wujud dari religiusitas masayarakat。锡卡的宗教是seseorang dapat diwujudkan dalam bentuk dan tindakan keagamaan melalui ritual-ritual kegamaan seperti, salat, puasa,天课,哈吉,dan ritual lain seperti tahlil, istighasha, dan salawat。ketterbukaan masyarakat pada tradisi agama akan menutup ruang gerak radikalisasi。方法:统计数据,统计数据,统计数据,统计数据,统计数据,统计数据,统计数据。Temuan penelitian ini: pertama, majelis salawat menjadi wadah bagi masyarakat yang mimiliki spirit religiusitas dalam menjalankan tradisi keagamaan。我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说。Kedua, keberadaan majelis salawat tersebut mendapat respont dari Gus (kyai muda) yang kemudian memunculkan majelis salawat sebagai penyeimbang majelis sebelumnya。Kehadirannya menjadi pilihan bagi umat dalam menetralisir paham radikal。这是我的第一个女儿,她是我的女儿,她是我的女儿。