Kajian Kondisi Padang Lamun di Pulau Kelapa Dua Taman Nasional Kepulauan Seribu

Pub Date : 2022-09-02 DOI:10.14710/jmr.v11i4.33929
Muhammad Raihan Faqiha Bintang Azzura, Ita Riniatsih, G. Santosa
{"title":"Kajian Kondisi Padang Lamun di Pulau Kelapa Dua Taman Nasional Kepulauan Seribu","authors":"Muhammad Raihan Faqiha Bintang Azzura, Ita Riniatsih, G. Santosa","doi":"10.14710/jmr.v11i4.33929","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Ekosistem lamun menjadi sumber kehidupan bagi biota laut yang berasosiasi didalamnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi ekosistem padang lamun yang terdapat di Pulau Kelapa Dua, Taman Nasional Kepulauan Seribu. Stasiun pengamatan terbagi mejadi tiga stasiun, dan metode survey yang digunakan untuk pengambilan data lamun dengan menggunakan metoda line transek kuadran. Hasil penelitian ditemukan 4 jenis lamun yang tersebar pada tiga stasiun penelitian, yaitu; Thalassia hemprichii, Cymodocea rotundata, Halophila ovalis, dan Syiringodium isoetifolium. Presentase total penutupan lamun berkisar antara 10,23-35,61%. Kerapatan lamun berkisar antara 223,63-366,75 ind/m2 dengan komposisi dan kerapatan jenis tertinggi adalah jenisThalassia hemprichii dan terendah Cymodocea rotundata.  Substrat yang ditemukan pada ketiga Stasiun adalah substrat pasir dan pecahan karang (rubble). Indeks ekologi lamun Stasiun 1 memiliki keanekaragaman lamun sedang, keseragaman sedang, dan ada yang medominasi. Stasiun 2 memiliki keanekaragaman yang rendah, keseragaman rendah, dan mendominansi. Stasiun 3 memiliki keanekaragaman sedang, kesergaman tinggi, dan tidak ada dominasi. Hasil perhitungan Indeks ekologi menunjukkan bahwa kondisi perairan padang lamun di Pulau Kelapa Dua Kepulauan, Seribu masih dalam kondisi stabil. Berdasarkan kriteria kondisi status ekosistem padang lamun Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2021 status ekosistem padang lamun di Pulau Kelapa Dua dikategorikan Miskin (<29,9%), yaitu berkisar 26,77%. Secara keseluruhan parameter hidro-oseanografi perairan pada ekosistem lamun dan kondisi ekologinya masih dapat mendukung pertumbuhan lamun. Seagrass ecosystems are a source of life for marine biota associated therein. This study aims to determine the condition of the seagrass ecosystem in Kelapa Dua Island, Taman Nasional Kepulauan Seribu. The observation station is divided into three stations, and the survey method used for seagrass data collection is using the quadrant line transect method. The results of the study found 4 types of seagrasses spread over three research stations, namely; Thalassia hemprichii, Cymodocea rotundata, Halophila ovalis, and Syringodium isoetifolium. The percentage of total seagrass cover ranged from 10.23-35.61%. Seagrass density ranged from 223.63-366.75 ind/m2 with the highest species composition and density being Thalassia hemprichii and the lowest being Cymodocea rotundata. The substrate found at the three stations is a substrate of sand and rubble. Seagrass ecology index Station 1 has moderate seagrass diversity, moderate uniformity, and some are dominant. Station 2 has low diversity, low uniformity, and dominance. Station 3 has moderate diversity, high uniformity, and none dominates. The results of the calculation of the ecological index show that the condition of the seagrass meadows on Kelapa Dua Island in the Thousand Islands is still in a stable condition. Based on the criteria for the condition of the seagrass ecosystem status, Government Regulation of the Republic of Indonesia Number 22 of 2021, the status of the seagrass ecosystem on Kelapa Dua Island is categorized as poor (<29.9%), which is around 26.77%. Overall hydro-oceanographic parameters of seagrass ecosystems and their ecological conditions can still support seagrass growth.","PeriodicalId":0,"journal":{"name":"","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-09-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"","FirstCategoryId":"89","ListUrlMain":"https://doi.org/10.14710/jmr.v11i4.33929","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Ekosistem lamun menjadi sumber kehidupan bagi biota laut yang berasosiasi didalamnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi ekosistem padang lamun yang terdapat di Pulau Kelapa Dua, Taman Nasional Kepulauan Seribu. Stasiun pengamatan terbagi mejadi tiga stasiun, dan metode survey yang digunakan untuk pengambilan data lamun dengan menggunakan metoda line transek kuadran. Hasil penelitian ditemukan 4 jenis lamun yang tersebar pada tiga stasiun penelitian, yaitu; Thalassia hemprichii, Cymodocea rotundata, Halophila ovalis, dan Syiringodium isoetifolium. Presentase total penutupan lamun berkisar antara 10,23-35,61%. Kerapatan lamun berkisar antara 223,63-366,75 ind/m2 dengan komposisi dan kerapatan jenis tertinggi adalah jenisThalassia hemprichii dan terendah Cymodocea rotundata.  Substrat yang ditemukan pada ketiga Stasiun adalah substrat pasir dan pecahan karang (rubble). Indeks ekologi lamun Stasiun 1 memiliki keanekaragaman lamun sedang, keseragaman sedang, dan ada yang medominasi. Stasiun 2 memiliki keanekaragaman yang rendah, keseragaman rendah, dan mendominansi. Stasiun 3 memiliki keanekaragaman sedang, kesergaman tinggi, dan tidak ada dominasi. Hasil perhitungan Indeks ekologi menunjukkan bahwa kondisi perairan padang lamun di Pulau Kelapa Dua Kepulauan, Seribu masih dalam kondisi stabil. Berdasarkan kriteria kondisi status ekosistem padang lamun Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2021 status ekosistem padang lamun di Pulau Kelapa Dua dikategorikan Miskin (<29,9%), yaitu berkisar 26,77%. Secara keseluruhan parameter hidro-oseanografi perairan pada ekosistem lamun dan kondisi ekologinya masih dapat mendukung pertumbuhan lamun. Seagrass ecosystems are a source of life for marine biota associated therein. This study aims to determine the condition of the seagrass ecosystem in Kelapa Dua Island, Taman Nasional Kepulauan Seribu. The observation station is divided into three stations, and the survey method used for seagrass data collection is using the quadrant line transect method. The results of the study found 4 types of seagrasses spread over three research stations, namely; Thalassia hemprichii, Cymodocea rotundata, Halophila ovalis, and Syringodium isoetifolium. The percentage of total seagrass cover ranged from 10.23-35.61%. Seagrass density ranged from 223.63-366.75 ind/m2 with the highest species composition and density being Thalassia hemprichii and the lowest being Cymodocea rotundata. The substrate found at the three stations is a substrate of sand and rubble. Seagrass ecology index Station 1 has moderate seagrass diversity, moderate uniformity, and some are dominant. Station 2 has low diversity, low uniformity, and dominance. Station 3 has moderate diversity, high uniformity, and none dominates. The results of the calculation of the ecological index show that the condition of the seagrass meadows on Kelapa Dua Island in the Thousand Islands is still in a stable condition. Based on the criteria for the condition of the seagrass ecosystem status, Government Regulation of the Republic of Indonesia Number 22 of 2021, the status of the seagrass ecosystem on Kelapa Dua Island is categorized as poor (<29.9%), which is around 26.77%. Overall hydro-oceanographic parameters of seagrass ecosystems and their ecological conditions can still support seagrass growth.
分享
查看原文
研究椰子岛海葵的土壤状况,再研究两个群岛国家公园的1000个
海草生态系统是海洋生物相互关联的生命线。这项研究的目的是了解位于南棕榈岛2号的海草生态系统状况。监测站分为三个站,使用方位线象限来提取海草数据的调查方法。研究发现4种海葵分布在三个研究站,即地中海贫血,Cymodocea rotundata, Halophila ovalis和异戊二烯。海带关闭的总数约为10.23 - 35.61%。海氏海氏密度从223.63 - 366.75个物种组成和密度最高的是雌雄同体和最低的Cymodocea rotundata。在这三个车站发现的基体中有沙石和珊瑚碎片。海草站一号生态指数拥有中等多样性、中等统一性和一些主导地位。第二站的多样性很低,均匀性很低,支配性很好。第三站是中央生物多样性,极度生物多样性,无统治地位。生态学索引的计算表明,椰子岛的海草水体状况为2个群岛,目前仍有1 000个处于稳定状态。根据印度尼西亚共和国海门生态系统状况的标准,2012年22日,椰子岛2年海门草原生态系统的状态为穷人(< 29.9%),范围为26.77%。海盐生态系统及其生态条件的整体水文参数仍然可以支持海草的生长。海洋生态系统是海洋生物联盟的生命之源。这是对椰子生态系统的研究。观测站被部署到三个位置,而测量仪使用的数据收集方法是使用象限线程传输方法。研究发现的结果是四种不同的海带分布在三种研究岗位上,namely;地中海贫血,Cymodocea rotundata,卤素和异戊二醇。总平均海草覆盖面积为10.23- 33.61%。海洋尘埃由223.63微步在这三个阶段中发现了沙子和碎石。Seagrass ecology指数1拥有温和的海洋多样性、温和的自我中心和一些主导地位。第二站有低多样性,低统一和支配。第三站拥有温和、高雅、不受支配的地位。生态指数的计算表明,千年岛屿上2个岛屿上一片海洋草地的情况仍处于稳定状态。基于《海洋生态系统状况》(seagrass ecosystem status)、2021年22日的印度尼西亚共和国政府规定、2个岛屿上seagrass ecosystem的状况为不足不足之处(<29.9%),该系统位于26.77%左右。以上水海洋系统和它们的生态条件仍然是支撑着海洋的增长。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信