Gender and Islam: On the Politics of Sexuality of Muslim Male Authors In Indonesia and France

W. Udasmoro
{"title":"Gender and Islam: On the Politics of Sexuality of Muslim Male Authors In Indonesia and France","authors":"W. Udasmoro","doi":"10.14421/musawa.2022.211.1-11","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Tujuan penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi hubungan antara karya sastra dan perubahan social terkait dengan politik seksualitas. Secara umum, karya-karya sastra di dunia yang ditulis oleh pengarang laki-laki, secara historis memiliki muatan yang banyak memosisikan perempuan sebagai objek terutama terkait dengan tubuh dan seksualitasnya. Setelah peristiwa 11 September 2001 yang secara koinsidental hampir bersamaan dengan munculnya era Reformasi di Indonesia, baik di Indonesia maupun Prancis semakin banyak karya-karya bertemakan Islam yang ditulis. Dengan menganalisis karya-karya bertemakan Islam yang ditulis oleh pengarang laki-laki, yakni Syngué Sabour Pierrede Patience, karya Atiq Rahimi and Ayat-Ayat Cinta karya Habiburrahman El Shirazy, artikel ini menggunakan lensa teori dengan mengetengahakn konsep mengenai politik seksualitas. Sebagai metode, digunakan analisis wacana kritis sebagai usaha untuk memahami beroperasinya kekuasaa bahasa di dalam karya-karya tersebut. Fokus dari penelitian ini adalah pada aspek fundamental yang dipandang oleh penulis novel untuk menjustifikan kontrol terhadap seksualitas perempuan. Penelitian ini menemukan bahwa tubuh dan seksualitas perempuan dikendalikan baik secara fisik maupun simbolis, tidak hanya oleh laki-laki tetapi juga oleh keluarga dan masyarakat. Tujuannya adalah untuk mengontrol moralitas publik dan untuk melanggengkan rejim kekuasaan laki-laki yang dilembagakan secara agama, budaya dan politik.\n[The article aims to explore the relation between the work of literature and the social changes on the politics of sexuality. In general, literary works written by male authors, historically have a lot of content that positions women as objects, especially related to their body and sexuality. After the incident of September, 11, 2001, which coincidentally almost in the same time with the emergence of the Refromasi era in Indonesia, both in Indonesia and France, more Islamic-themed work were written. By analyzing Islamic-themed works written by male authors, namely, Syngué Sabour Pierre de Patience by Atiq Rahimi and Ayat-Ayat Cinta, by Habiburrahman ElShirazy, this article uses a theoretical lens by highliting the concept of the politics of sexuality. Critical discourse analysis method is used as an attempt to understand the operation of the power of language in these works. This article focused on the fundamental aspects considered by the authors to justify the control over women’s body and sexuality. This research finds that women’s body and sexuality are controlled both physically and symbolically, not only by men but also by their families and society. The objective is to control the public morality and to perpetuate the religiously, culturally, and politically institutionalized male dominant regime.]","PeriodicalId":33379,"journal":{"name":"Musawa Jurnal Studi Gender dan Islam","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-06-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Musawa Jurnal Studi Gender dan Islam","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.14421/musawa.2022.211.1-11","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi hubungan antara karya sastra dan perubahan social terkait dengan politik seksualitas. Secara umum, karya-karya sastra di dunia yang ditulis oleh pengarang laki-laki, secara historis memiliki muatan yang banyak memosisikan perempuan sebagai objek terutama terkait dengan tubuh dan seksualitasnya. Setelah peristiwa 11 September 2001 yang secara koinsidental hampir bersamaan dengan munculnya era Reformasi di Indonesia, baik di Indonesia maupun Prancis semakin banyak karya-karya bertemakan Islam yang ditulis. Dengan menganalisis karya-karya bertemakan Islam yang ditulis oleh pengarang laki-laki, yakni Syngué Sabour Pierrede Patience, karya Atiq Rahimi and Ayat-Ayat Cinta karya Habiburrahman El Shirazy, artikel ini menggunakan lensa teori dengan mengetengahakn konsep mengenai politik seksualitas. Sebagai metode, digunakan analisis wacana kritis sebagai usaha untuk memahami beroperasinya kekuasaa bahasa di dalam karya-karya tersebut. Fokus dari penelitian ini adalah pada aspek fundamental yang dipandang oleh penulis novel untuk menjustifikan kontrol terhadap seksualitas perempuan. Penelitian ini menemukan bahwa tubuh dan seksualitas perempuan dikendalikan baik secara fisik maupun simbolis, tidak hanya oleh laki-laki tetapi juga oleh keluarga dan masyarakat. Tujuannya adalah untuk mengontrol moralitas publik dan untuk melanggengkan rejim kekuasaan laki-laki yang dilembagakan secara agama, budaya dan politik. [The article aims to explore the relation between the work of literature and the social changes on the politics of sexuality. In general, literary works written by male authors, historically have a lot of content that positions women as objects, especially related to their body and sexuality. After the incident of September, 11, 2001, which coincidentally almost in the same time with the emergence of the Refromasi era in Indonesia, both in Indonesia and France, more Islamic-themed work were written. By analyzing Islamic-themed works written by male authors, namely, Syngué Sabour Pierre de Patience by Atiq Rahimi and Ayat-Ayat Cinta, by Habiburrahman ElShirazy, this article uses a theoretical lens by highliting the concept of the politics of sexuality. Critical discourse analysis method is used as an attempt to understand the operation of the power of language in these works. This article focused on the fundamental aspects considered by the authors to justify the control over women’s body and sexuality. This research finds that women’s body and sexuality are controlled both physically and symbolically, not only by men but also by their families and society. The objective is to control the public morality and to perpetuate the religiously, culturally, and politically institutionalized male dominant regime.]
性别与伊斯兰:论印尼和法国穆斯林男性作家的性政治
本研究的目的是探索文学作品与社会变革与性政治相关的关系。总的来说,由男性作家撰写的世界文学作品,历史上有很多关于女性主要与身体和性有关的对象的内容。2001年9月11日事件发生后,正值改革时代的印尼和法国出现,越来越多的关于伊斯兰主题的著作被撰写。通过分析男性作家作家Atiq Rahimi和love诗句的伊斯兰主题,这篇文章使用理论视角提出了性政治的概念。作为一种方法,使用批判性话语分析作为理解这些作品中语言力量的作用的一种努力。这项研究的重点是小说作者为建立对女性性取向的控制所考虑的一个基本方面。这项研究发现,女性的身体和性行为不仅由男性控制,也由家庭和社会控制。其目的是控制公共道德,使宗教、文化和政治制衡的男性政权永续。这篇文章解释了文学作品和公共政治上的社会变化之间的关系。总而言之,男性权威的文学作品,历史上有很多关于积极女性作为物体的内容,特别是与她们的身体和性有关的内容。2001年9月11日通过分析伊斯兰教的教义,namely,由Atiq Rahimi和love诗句,Habiburrahman ElShirazy,这篇文章利用了对性政治的提炼。基于主题分析方法这篇关于根本性问题的文章被认为是被授权证明控制女性的身体和性。这项研究发现,女性的身体和性都是生理上和化学上的。目标是控制公众的道德感,坚持宗教、文化和政治体制的统治地位。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
8
审稿时长
8 weeks
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信