{"title":"The Criteria and Ethical Guidelines for Tax Officer in Islam: a Review of Some Traditional Literature","authors":"Rahmad Hakim","doi":"10.21111/tsaqafah.v15i2.3376","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstract Tax occupies an important role as a source income of the state. With this role, there are several important regulations in taxation, including the obligation for citizens to pay taxes. To enhance the benefit of tax, the criteria and ethical guidelines are needed for tax officers in carrying out their duties, so that the tax collection mechanism runs fairly, more transparent and accountable. This paper aims to analyze the criteria and ethical guidelines for tax officers in Islamic civilization as recorded in some traditional literature. This is qualitative research using the method of documentation in the collection of data. This study concluded that the criteria of tax officer are: first, the free person (not slave). S econd, am â nah . T hird, capable or expert (kaf â 'ah) . F ourth, meet the criteria of faq i h and mujtah i d (if serves as a determinant of the tax rate ( khar â j )). On the other hand, the ethical guidelines for tax officer are: first, no excess conduct for the taxpayers. Second, no persecution. Third, avoid manipulating the value of gold. Fourth, no prize in the form of precious stones. Fifth, collect taxes properly and correctly (in accordance with sharia provisions). Sixth, no tax (khar â j) on people who convert to Muslim. Keywords: Ethics, Taxation, Islamic Taxation, Tax Officer, Islamic Civilization. Abstrak Pajak menempati peran penting sebagai sumber pendapatan dari negara. Dengan peran ini ada beberapa peraturan penting dalam perpajakan, termasuk kewajiban bagi warga negara untuk membayar pajak. Untuk meningkatkan manfaat pajak, kriteria dan pedoman etika diperlukan bagi petugas pajak dalam menjalankan tugasnya, sehingga mekanisme pengumpulan pajak berjalan dengan adil, lebih transparan, dan akuntabel. Makalah ini bertujuan untuk menganalisis kriteria dan pedoman etika bagi petugas pajak dalam peradaban Islam sebagaimana dicatat dalam beberapa literatur tradisional. Ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan metode dokumentasi dalam pengumpulan data. Penelitian ini menyimpulkan bahwa kriteria untuk petugas pajak adalah: pertama , orang bebas (bukan budak). Kedua , amanah. Ketiga , cakap atau ahli (kafâ’ah) . Keempat , memenuhi kriteria faqih dan mujtahid (jika berfungsi sebagai penentu tarif pajak (kharâj) ). Di sisi lain, pedoman etika untuk petugas pajak adalah: pertama tidak ada perilaku berlebihan untuk wajib pajak. Kedua , tidak ada penganiayaan. Ketiga, hindari memanipulasi nilai emas. Keempat, tidak ada hadiah dalam bentuk batu mulia. Kelima, memungut pajak dengan benar (sesuai dengan ketentuan syariah). Keenam, tidak ada pajak (kharâj) pada orang-orang yang menyamar menjadi Muslim. Kata Kunci : Etika, Perpajakan, Perpajakan Islam, Petugas Pajak, Peradaban Islam.","PeriodicalId":53315,"journal":{"name":"Tsaqafah","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-11-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Tsaqafah","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.21111/tsaqafah.v15i2.3376","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Abstract
Abstract Tax occupies an important role as a source income of the state. With this role, there are several important regulations in taxation, including the obligation for citizens to pay taxes. To enhance the benefit of tax, the criteria and ethical guidelines are needed for tax officers in carrying out their duties, so that the tax collection mechanism runs fairly, more transparent and accountable. This paper aims to analyze the criteria and ethical guidelines for tax officers in Islamic civilization as recorded in some traditional literature. This is qualitative research using the method of documentation in the collection of data. This study concluded that the criteria of tax officer are: first, the free person (not slave). S econd, am â nah . T hird, capable or expert (kaf â 'ah) . F ourth, meet the criteria of faq i h and mujtah i d (if serves as a determinant of the tax rate ( khar â j )). On the other hand, the ethical guidelines for tax officer are: first, no excess conduct for the taxpayers. Second, no persecution. Third, avoid manipulating the value of gold. Fourth, no prize in the form of precious stones. Fifth, collect taxes properly and correctly (in accordance with sharia provisions). Sixth, no tax (khar â j) on people who convert to Muslim. Keywords: Ethics, Taxation, Islamic Taxation, Tax Officer, Islamic Civilization. Abstrak Pajak menempati peran penting sebagai sumber pendapatan dari negara. Dengan peran ini ada beberapa peraturan penting dalam perpajakan, termasuk kewajiban bagi warga negara untuk membayar pajak. Untuk meningkatkan manfaat pajak, kriteria dan pedoman etika diperlukan bagi petugas pajak dalam menjalankan tugasnya, sehingga mekanisme pengumpulan pajak berjalan dengan adil, lebih transparan, dan akuntabel. Makalah ini bertujuan untuk menganalisis kriteria dan pedoman etika bagi petugas pajak dalam peradaban Islam sebagaimana dicatat dalam beberapa literatur tradisional. Ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan metode dokumentasi dalam pengumpulan data. Penelitian ini menyimpulkan bahwa kriteria untuk petugas pajak adalah: pertama , orang bebas (bukan budak). Kedua , amanah. Ketiga , cakap atau ahli (kafâ’ah) . Keempat , memenuhi kriteria faqih dan mujtahid (jika berfungsi sebagai penentu tarif pajak (kharâj) ). Di sisi lain, pedoman etika untuk petugas pajak adalah: pertama tidak ada perilaku berlebihan untuk wajib pajak. Kedua , tidak ada penganiayaan. Ketiga, hindari memanipulasi nilai emas. Keempat, tidak ada hadiah dalam bentuk batu mulia. Kelima, memungut pajak dengan benar (sesuai dengan ketentuan syariah). Keenam, tidak ada pajak (kharâj) pada orang-orang yang menyamar menjadi Muslim. Kata Kunci : Etika, Perpajakan, Perpajakan Islam, Petugas Pajak, Peradaban Islam.
摘要税收作为国家的收入来源,具有重要的地位。有了这个角色,税收方面有几个重要的规定,包括公民纳税的义务。为了提高税收效益,税务人员在履行职责时需要制定标准和道德准则,以便税收征收机制公平、透明和负责。本文旨在分析一些传统文献中记载的伊斯兰文明中税务人员的标准和道德准则。这是一项定性研究,采用文献资料法收集数据。这项研究得出的结论是,税务官员的标准是:首先,自由人(而不是奴隶)。最后,我很抱歉。T长、能干或专家。第四,满足faq i h和mujtah i d的标准(如果作为税率(kharâj)的决定因素)。另一方面,税务人员的道德准则是:第一,纳税人不得有过度行为。第二,不受迫害。第三,避免操纵黄金价值。第四,没有宝石形式的奖品。第五,(根据伊斯兰教法的规定)适当、正确地收税。第六,对皈依穆斯林的人不征税。关键词:伦理,税务,伊斯兰税务,税务官员,伊斯兰文明。《和平摘要》作为国家收入来源发挥着重要作用。有了这个角色,教育中有一些重要的规则,包括公民纳税的义务。为了提高税收的效益、标准和道德纪律,税务官员有必要履行职责,使税收征收机制公平、透明和负责。因此,这是关于分析伊斯兰文明中税务官员的标准和道德指导,正如一些传统文献所指出的那样。这是在数据收集中使用文献方法进行的定性研究。这项研究得出的结论是,税务官员的标准是:首先,一个自由的人(而不是奴隶)。第二,信任。第三,说或做人民的事。第四,符合互惠互利的标准(如果它作为应税人员)。另一方面,税务官员的道德偏见是:首先,不存在过度的税务行为。第二,不要冒犯。第三,避免操纵黄金。第四,没有贵重的石头作为礼物。第五,正确征税。第六,对那些伪装成穆斯林的人不征税。关键词:伦理,税务,伊斯兰税务,和平卫士,伊斯兰回应。