TEOLOGI PEREMPUAN: Menyejajarkan Atau Menyatukan?

El Harakah Pub Date : 2018-01-15 DOI:10.18860/EL.V3I1.4686
Saiful Amin
{"title":"TEOLOGI PEREMPUAN: Menyejajarkan Atau Menyatukan?","authors":"Saiful Amin","doi":"10.18860/EL.V3I1.4686","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Discussing social injustice against women with gender analysis, will often face opposition from both men and women themselves. This is because questioning the status of women is essentially concerned with established systems and structures. In addition there are many misunderstandings about why women's issues should be questioned. This paper discusses gender issues that essentially discuss power relationships that involve individuals. This paper is not meant to discuss feminist flows, but rather addressing the debate about gender in the theological discourse of Islamic intellectual traditions. In the discourse of women's theology in Islam, its social implications will be colored by the tug of war between the struggle to equalize gender on the one hand and the struggle to unite them in cosmic harmony on the other. The first seeks to eliminate the social injustice that affects women by raising the existence of gender in order to be equal and equal. While the latter seeks to eliminate social injustice by reinforcing, not to elevate gender differences in order to mutual respect and equality in the natural unity. Membincang ketidakadilan sosial terhadap perempuan dengan analisis gender, sering kali akan menghadapi perlawanan baik dari kalangan kaum laki-laki maupun perempuan sendiri. Ini disebabkan karena mempertanyakan status perempuan pada dasarnya adalah mempersoalkan sistem dan struktur yang sudah mapan. Selain itu banyak terjadi kesalahpahaman tentang mengapa masalah kaum perempuan harus dipertanyakan. Tulisan ini mendiskusikan persoalan gender yang pada dasarnya membahas hubungan kekuasaan yang melibatkan individu. Tulisan ini tidak dimaksudkan untuk mendiskusikan tentang aliran-aliran feminisme, tetapi lebih ditujukan pada perdebatan tentang gender dalam wacana teologis tradisi intelektual Islam. Pada wacana teologi perempuan dalam Is­lam, implikasi sosialnya akan diwarnai oleh tarik ulur antara perjuangan menyetarakan gender di satu sisi dan perjuangan menyatukan keduanya dalam keharmonian kosmis di sisi yang lain. Yang pertama berusaha menghilangkan ketidakadilan sosial yang menimpa perempuan dengan mengangkat eksistensi gender agar bisa sama dan setara. Sedangkan yang kedua berusaha menghilangkan ketidakadilan sosial itu dengan mempertegas, untuk tidak mengangkat perbedaan gender agar bisa saling menghormati dan melengkapi dalam kesatuan alamiah.","PeriodicalId":31198,"journal":{"name":"El Harakah","volume":"3 1","pages":"31-40"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2018-01-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"El Harakah","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.18860/EL.V3I1.4686","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1

Abstract

Discussing social injustice against women with gender analysis, will often face opposition from both men and women themselves. This is because questioning the status of women is essentially concerned with established systems and structures. In addition there are many misunderstandings about why women's issues should be questioned. This paper discusses gender issues that essentially discuss power relationships that involve individuals. This paper is not meant to discuss feminist flows, but rather addressing the debate about gender in the theological discourse of Islamic intellectual traditions. In the discourse of women's theology in Islam, its social implications will be colored by the tug of war between the struggle to equalize gender on the one hand and the struggle to unite them in cosmic harmony on the other. The first seeks to eliminate the social injustice that affects women by raising the existence of gender in order to be equal and equal. While the latter seeks to eliminate social injustice by reinforcing, not to elevate gender differences in order to mutual respect and equality in the natural unity. Membincang ketidakadilan sosial terhadap perempuan dengan analisis gender, sering kali akan menghadapi perlawanan baik dari kalangan kaum laki-laki maupun perempuan sendiri. Ini disebabkan karena mempertanyakan status perempuan pada dasarnya adalah mempersoalkan sistem dan struktur yang sudah mapan. Selain itu banyak terjadi kesalahpahaman tentang mengapa masalah kaum perempuan harus dipertanyakan. Tulisan ini mendiskusikan persoalan gender yang pada dasarnya membahas hubungan kekuasaan yang melibatkan individu. Tulisan ini tidak dimaksudkan untuk mendiskusikan tentang aliran-aliran feminisme, tetapi lebih ditujukan pada perdebatan tentang gender dalam wacana teologis tradisi intelektual Islam. Pada wacana teologi perempuan dalam Is­lam, implikasi sosialnya akan diwarnai oleh tarik ulur antara perjuangan menyetarakan gender di satu sisi dan perjuangan menyatukan keduanya dalam keharmonian kosmis di sisi yang lain. Yang pertama berusaha menghilangkan ketidakadilan sosial yang menimpa perempuan dengan mengangkat eksistensi gender agar bisa sama dan setara. Sedangkan yang kedua berusaha menghilangkan ketidakadilan sosial itu dengan mempertegas, untuk tidak mengangkat perbedaan gender agar bisa saling menghormati dan melengkapi dalam kesatuan alamiah.
女性神学:对齐还是统一?
用性别分析来讨论针对女性的社会不公,往往会遭到男性和女性自身的反对。这是因为对妇女地位的质疑主要涉及既定的制度和结构。此外,人们对为什么应该质疑妇女问题存在许多误解。本文讨论了性别问题,主要讨论涉及个人的权力关系。本文并不是要讨论女权主义的流动,而是要讨论伊斯兰知识传统神学话语中关于性别的争论。在伊斯兰教中的女性神学话语中,其社会影响将被一方面争取性别平等的斗争和另一方面争取将她们团结在宇宙和谐中的斗争之间的拉锯战所影响。第一种是通过提高性别的存在以实现平等,消除影响妇女的社会不公正现象。后者试图通过加强而不是提升性别差异来消除社会不公正,从而在自然统一中实现相互尊重和平等。用性别分析来讨论对妇女的社会不公正现象,往往会遇到男性和女性。这是因为质疑女性地位基本上就是质疑映射的系统和结构。此外,对于为什么女性的问题必须受到质疑,人们有很多误解。它讨论了性别问题,基本上讨论了涉及个人的权力关系。这并不是要讨论女权主义的流动,但更多的是面对伊斯兰知识分子的神学传统进行的性别辩论。面对《Is lam》中的女性神学,其社会意义将被争取性别平等的斗争和在宇宙和谐中团结两者的斗争之间的吸引力所影响。第一种是通过增加性别存在来消除影响妇女的社会不公正,以实现平等和平等。两人寻求坚定地消除社会不公正,而不是提高性别差异,以便在自然社区中相互尊重和完整。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
9
审稿时长
4 weeks
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信