{"title":"Apakah Overprotektif Orang Tua Berkorelasi Dengan Agresivitas? Studi Pada Mahasiswa Rantau Asal Daerah Yang Pernah Berkonflik Sosial","authors":"Marice Meigy Wattimena, Arthur Huwae","doi":"10.14421/jpsi.v11i1.2478","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Aggressive behavior is a form of action whose purpose is to hurt or injure another person, physically or verbally. There are several factors behind the emergence of aggressive behavior, one of which is overprotective parenting. Overprotective parenting causes children to feel pressured and less free. Moving on from this, this study aims to find out the correlation between overprotective parents and the aggressiveness of wander students from regions who have had social conflicts. The research method used is correlational quantitative. The study participants were 60 students who came from areas that had experienced social conflict (Moluccas, Papua, Central Borneo and Central Sulawesi) using the incidental sampling technique. Data collection used the Parent Overprotectiveness Scale (α = 0.863) and the Aggressiveness Scale (α = 0.898). The research results prove that the research hypothesis is accepted (r = 0.387 and sig. = 0.002). It can be concluded that the increased aggressiveness of wander students from regions who have had social conflicts is due to an increase in parental overprotectiveness. Perilaku agresif merupakan bentuk tindakan yang tujuannya meyakiti atau melukai orang lain, secara fisik maupun verbal. Terdapat beberapa faktor yang melatarbelakangi timbulnya perilaku agresif, salah satunya pola pengasuhan orang tua yang overprotektif. Pengasuhan orang tua yang overprotektif menyebabkan anak merasa tertekan dan kurang bebas. Beranjak dari hal tersebut, maka penelitian ini bertujuan mencari tahu korelasi antara overprotektif orang tua dan agresivitas mahaswa rantau asal daerah yang pernah berkonflik sosial. Metode penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif korelasional. Partisipan penelitian sebanyak 60 mahasiswa yang berasal dari daerah yang pernah berkonflik sosial (Maluku, Papua, Kalimantan Tengah, dan Sulawesi Tengah) dengan teknik insidental sampling. Pengumpulan data menggunakan Skala Overprotektif Orang Tua (α = 0,863) dan Skala Agresivitas (α = 0,898). Hasil penelitian membuktikan bahwa hipotesis penelitian diterima (r = 0,387 dan sig. = 0,002). Dapat disimpulkan bahwa meningkatnya agresivitas mahasiswa rantau asal daerah yang pernah berkonflik sosial, karena adanya peningkatan overprotektif orang tua yang diterapkan.","PeriodicalId":33050,"journal":{"name":"Jurnal Psikologi Integratif","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-04-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Psikologi Integratif","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.14421/jpsi.v11i1.2478","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Aggressive behavior is a form of action whose purpose is to hurt or injure another person, physically or verbally. There are several factors behind the emergence of aggressive behavior, one of which is overprotective parenting. Overprotective parenting causes children to feel pressured and less free. Moving on from this, this study aims to find out the correlation between overprotective parents and the aggressiveness of wander students from regions who have had social conflicts. The research method used is correlational quantitative. The study participants were 60 students who came from areas that had experienced social conflict (Moluccas, Papua, Central Borneo and Central Sulawesi) using the incidental sampling technique. Data collection used the Parent Overprotectiveness Scale (α = 0.863) and the Aggressiveness Scale (α = 0.898). The research results prove that the research hypothesis is accepted (r = 0.387 and sig. = 0.002). It can be concluded that the increased aggressiveness of wander students from regions who have had social conflicts is due to an increase in parental overprotectiveness. Perilaku agresif merupakan bentuk tindakan yang tujuannya meyakiti atau melukai orang lain, secara fisik maupun verbal. Terdapat beberapa faktor yang melatarbelakangi timbulnya perilaku agresif, salah satunya pola pengasuhan orang tua yang overprotektif. Pengasuhan orang tua yang overprotektif menyebabkan anak merasa tertekan dan kurang bebas. Beranjak dari hal tersebut, maka penelitian ini bertujuan mencari tahu korelasi antara overprotektif orang tua dan agresivitas mahaswa rantau asal daerah yang pernah berkonflik sosial. Metode penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif korelasional. Partisipan penelitian sebanyak 60 mahasiswa yang berasal dari daerah yang pernah berkonflik sosial (Maluku, Papua, Kalimantan Tengah, dan Sulawesi Tengah) dengan teknik insidental sampling. Pengumpulan data menggunakan Skala Overprotektif Orang Tua (α = 0,863) dan Skala Agresivitas (α = 0,898). Hasil penelitian membuktikan bahwa hipotesis penelitian diterima (r = 0,387 dan sig. = 0,002). Dapat disimpulkan bahwa meningkatnya agresivitas mahasiswa rantau asal daerah yang pernah berkonflik sosial, karena adanya peningkatan overprotektif orang tua yang diterapkan.
攻击性行为是一种行为形式,其目的是在身体上或语言上伤害或伤害他人。攻击性行为的出现背后有几个因素,其中一个是过度保护的父母。过度保护的父母会让孩子感到压力和不自由。在此基础上,本研究旨在找出过度保护的父母与来自社会冲突地区的流浪学生的攻击性之间的相关性。本研究采用相关定量研究方法。这项研究的参与者是60名学生,他们来自经历过社会冲突的地区(摩卢卡群岛、巴布亚、婆罗洲中部和苏拉威西中部),采用了偶然抽样技术。数据采集采用父母过度保护量表(α = 0.863)和攻击性量表(α = 0.898)。研究结果证明研究假设被接受(r = 0.387, sig. = 0.002)。由此可以得出结论,来自社会矛盾地区的流浪学生攻击性的增加是由于父母过度保护的增加。peraku。Terdapat beberapa factor for yang melatarbelakangi timbulnya perakaku。彭苏罕的猩猩们都很喜欢这种过度保护。Beranjak dari hal tersebut, maka penelitian ini bertujuan mencari tahu korelasi antara过度保护,orang tutuan积极的vitas mahaswa rantau asal daerah yang pernah berkonflik social。方法penelitian yang diunakan yitu定量相关。Partisipan penelitian sebanyak 60 mahasiswa yang berasal dari daerah yang pernah berkonflik social(马鲁古,巴布亚,加里曼丹登加,丹苏拉威西登加)denengan teknik内部采样。Pengumpulan数据menggunakan Skala Overprotektif Orang Tua (α = 0.863)和Skala Agresivitas (α = 0.898)。Hasil penelitian membuktikan bahwa hipoesis penelitian diiterima (r = 0,387, sig = 0,002)。Dapat dispulkan bahwa meningkatnya positive vitas mahasiswa rantau asal daerah yang pernah berkonflik social, karena adanya peningkatan overprotektif orang tua yang diiterapkan。