Laporan Kasus: Infeksi Canine parvovirus pada Anjing Persilangan Dachshund

Ni Kadek Dita Cahyani, I. M. P. Erawan, M. S. Anthara
{"title":"Laporan Kasus: Infeksi Canine parvovirus pada Anjing Persilangan Dachshund","authors":"Ni Kadek Dita Cahyani, I. M. P. Erawan, M. S. Anthara","doi":"10.19087/imv.2022.11.6.864","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Penyakit parvo adalah penyakit yang disebabkan oleh virus Canine parvovirus. Pada anjing, virus ini dapat menyebabkan dua bentuk gejala klinis yaitu tipe enteritis dan miokarditis. Hewan kasus adalah anjing persilangan Dachshund dengan jenis kelamin betina, berumur tiga bulan dengan bobot badan 4,9 kg dan warna rambut putih krem. Pemilik membawa hewan kasus ke Rumah Sakit Hewan Pendidikan, Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Udayana dengan keluhan muntah, anoreksia dan lethargi selama dua hari. Sehari sebelumnya anjing sudah dibawa ke Rumah Sakit Hewan Pendidikan, Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Udayana dengan keluhan yang sama untuk mendapatkan penanganan, namun keluhan tidak membaik. Frekuensi detak jantung, pulsus, Capillary Refill Time (CRT), frekuensi respirasi dan suhu tubuh anjing kasus dalam rentang normal, tetapi anjing menunjukkan respons sakit saat abdomennya dipalpasi. Pada pemeriksaan feses dengan metode natif tidak ditemukan adanya endoparasit. Pemeriksaan hematologi rutin menunjukkan anjing kasus mengalami leukositopenia, granulositopenia, anemia normositik hiperkromik dan trombositopenia. Hasil pemeriksaan menggunakan rapid test antigen Canine parvovirus menunjukkan hasil positif sehingga anjing kasus didiagnosis mengalami infeksi Canine parvovirus. Anjing kasus diterapi dengan pemberian cairan infus Ringer Lactate, antibiotik Cefotaxime yang diinjeksikan secara intravena dengan dosis terapi 30 mg/kg dua kali sehari selama enam hari, anti emetik ondansetron dengan dosis terapi 0,18 mg/kg diberikan secara intravena selama enam hari dan 0,1 mg/kg vitamin B kompleks serta 2 mg/kg vitamin K diberikan secara intravena satu hari sekali selama enam hari. Pada hari ke-5 rawat inap anjing sudah dapat makan sendiri dan mulai aktif, sehingga pada hari ke-7 anjing diperbolehkan pulang namun tetap dilakukan monitoring terhadap kondisi anjing.","PeriodicalId":13461,"journal":{"name":"Indonesia Medicus Veterinus","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-11-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Indonesia Medicus Veterinus","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.19087/imv.2022.11.6.864","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1

Abstract

Penyakit parvo adalah penyakit yang disebabkan oleh virus Canine parvovirus. Pada anjing, virus ini dapat menyebabkan dua bentuk gejala klinis yaitu tipe enteritis dan miokarditis. Hewan kasus adalah anjing persilangan Dachshund dengan jenis kelamin betina, berumur tiga bulan dengan bobot badan 4,9 kg dan warna rambut putih krem. Pemilik membawa hewan kasus ke Rumah Sakit Hewan Pendidikan, Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Udayana dengan keluhan muntah, anoreksia dan lethargi selama dua hari. Sehari sebelumnya anjing sudah dibawa ke Rumah Sakit Hewan Pendidikan, Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Udayana dengan keluhan yang sama untuk mendapatkan penanganan, namun keluhan tidak membaik. Frekuensi detak jantung, pulsus, Capillary Refill Time (CRT), frekuensi respirasi dan suhu tubuh anjing kasus dalam rentang normal, tetapi anjing menunjukkan respons sakit saat abdomennya dipalpasi. Pada pemeriksaan feses dengan metode natif tidak ditemukan adanya endoparasit. Pemeriksaan hematologi rutin menunjukkan anjing kasus mengalami leukositopenia, granulositopenia, anemia normositik hiperkromik dan trombositopenia. Hasil pemeriksaan menggunakan rapid test antigen Canine parvovirus menunjukkan hasil positif sehingga anjing kasus didiagnosis mengalami infeksi Canine parvovirus. Anjing kasus diterapi dengan pemberian cairan infus Ringer Lactate, antibiotik Cefotaxime yang diinjeksikan secara intravena dengan dosis terapi 30 mg/kg dua kali sehari selama enam hari, anti emetik ondansetron dengan dosis terapi 0,18 mg/kg diberikan secara intravena selama enam hari dan 0,1 mg/kg vitamin B kompleks serta 2 mg/kg vitamin K diberikan secara intravena satu hari sekali selama enam hari. Pada hari ke-5 rawat inap anjing sudah dapat makan sendiri dan mulai aktif, sehingga pada hari ke-7 anjing diperbolehkan pulang namun tetap dilakukan monitoring terhadap kondisi anjing.
报告病例:腊肠犬感染犬细小病毒
细小病毒病是由犬细小病毒引起的一种疾病。在狗身上,这种病毒会引起两种类型的临床症状:肠炎和心肌炎。病例动物是一只腊肠杂交犬,雌性,三个月大,体重4.9公斤,乳白色毛发。主人将这些动物带到乌达亚纳大学动物医学院动物教育医院,连续两天出现呕吐、厌食和嗜睡症状。前一天,有同样投诉的狗被送往乌达亚纳大学动物医学院动物医院接受治疗,但投诉没有得到改善。心率、脉搏、毛细血管再灌注时间(CRT)、呼吸和体温正常,但当经过腹部时,狗会表现出疼痛反应。在使用本地方法进行的粪便检查中未发现内寄生虫。定期血液学检查显示,狗有白细胞减少、颗粒细胞减少、增色性常温贫血和血栓形成减少。使用犬细小病毒快速检测抗原的检测结果显示阳性,因此狗被诊断为犬细小病毒感染。用乳酸林格输液、以30mg/kg的治疗剂量每天两次静脉注射的抗生素头孢噻肟治疗狗6天,止吐药昂丹司琼,治疗剂量0.18mg/kg,静脉注射6天,0.1mg/kg维生素B复合物和2mg/kg维生素K,每天静脉注射1次,持续6天。第5天,管家可以独自吃饭并开始活动,所以第7天,狗被允许回家,但仍对狗的状况进行监测。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
39
审稿时长
24 weeks
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信