{"title":"Ordinary Fragmentation: Network Secession of Urban Centers in Jakarta","authors":"W. Astuti, Suryono Herlambang","doi":"10.5614/jpwk.2021.32.3.4","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Drawing from the literature on ‘premium networked spaces’, introduced in Graham and Marvin’s seminal work Splintering Urbanism in 2001, this paper argues that splintering or fragmentation of networks – and ultimately urban space – is constituted in so-called premium enclaves in Jakarta. Our study exemplifies that significant land acquisition and discretionary zoning policy contribute to the splintering of Jakarta’s urban space. This paper uses the TB Simatupang corridor in South Jakarta and Puri Indah CBD in West Jakarta to illustrate the interplay between urban planning and secessionary space production in high-profile economic districts. Lastly, this paper proposes the ‘ordinary fragmented network’ as the norm and expands the idea of the splintering of marginalized parts of the city to also incorporate areas within premium network spaces as part of splintering urbanism.\n \nAbstrak. Diambil dari literatur tentang 'ruang jaringan premium' yang diperkenalkan dalam karya mani Graham dan Marvin pada tahun 2001, Splintering Urbanism, makalah ini berpendapat bahwa splintering atau fragmentasi jaringan – dan akhirnya ruang perkotaan, dibentuk dalam apa yang disebut kantong-kantong premium di Jakarta. Studi kami menunjukkan bahwa pembebasan lahan dan kebijakan zonasi diskresioner yang signifikan berkontribusi pada pecahnya ruang kota Jakarta. Makalah ini menggunakan koridor TB Simatupang di Jakarta Selatan dan CBD Puri Indah di Jakarta Barat untuk menggambarkan interaksi antara perencanaan kota dan produksi jaringan pemisahan di distrik ekonomi kelas atas. Terakhir, makalah ini mengusulkan 'jaringan terfragmentasi biasa' sebagai norma dan menggeser ide-ide sempalan dari hanya bagian kota yang terpinggirkan untuk menggabungkan area dalam 'ruang jaringan premium' sebagai bagian dari urbanisme yang terpecah.\n \nKata kunci. Pusat perkotaan, jaringan terfragmentasi, jaringan jalan, Jakarta.","PeriodicalId":41870,"journal":{"name":"Journal of Regional and City Planning","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.5000,"publicationDate":"2021-12-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Journal of Regional and City Planning","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.5614/jpwk.2021.32.3.4","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"Q4","JCRName":"REGIONAL & URBAN PLANNING","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Drawing from the literature on ‘premium networked spaces’, introduced in Graham and Marvin’s seminal work Splintering Urbanism in 2001, this paper argues that splintering or fragmentation of networks – and ultimately urban space – is constituted in so-called premium enclaves in Jakarta. Our study exemplifies that significant land acquisition and discretionary zoning policy contribute to the splintering of Jakarta’s urban space. This paper uses the TB Simatupang corridor in South Jakarta and Puri Indah CBD in West Jakarta to illustrate the interplay between urban planning and secessionary space production in high-profile economic districts. Lastly, this paper proposes the ‘ordinary fragmented network’ as the norm and expands the idea of the splintering of marginalized parts of the city to also incorporate areas within premium network spaces as part of splintering urbanism.
Abstrak. Diambil dari literatur tentang 'ruang jaringan premium' yang diperkenalkan dalam karya mani Graham dan Marvin pada tahun 2001, Splintering Urbanism, makalah ini berpendapat bahwa splintering atau fragmentasi jaringan – dan akhirnya ruang perkotaan, dibentuk dalam apa yang disebut kantong-kantong premium di Jakarta. Studi kami menunjukkan bahwa pembebasan lahan dan kebijakan zonasi diskresioner yang signifikan berkontribusi pada pecahnya ruang kota Jakarta. Makalah ini menggunakan koridor TB Simatupang di Jakarta Selatan dan CBD Puri Indah di Jakarta Barat untuk menggambarkan interaksi antara perencanaan kota dan produksi jaringan pemisahan di distrik ekonomi kelas atas. Terakhir, makalah ini mengusulkan 'jaringan terfragmentasi biasa' sebagai norma dan menggeser ide-ide sempalan dari hanya bagian kota yang terpinggirkan untuk menggabungkan area dalam 'ruang jaringan premium' sebagai bagian dari urbanisme yang terpecah.
Kata kunci. Pusat perkotaan, jaringan terfragmentasi, jaringan jalan, Jakarta.
根据Graham和Marvin在2001年的开创性著作《城市主义分裂》(splinter Urbanism)中介绍的关于“优质网络空间”的文献,本文认为网络的分裂——以及最终的城市空间——是在雅加达所谓的优质飞地中构成的。我们的研究表明,大量的土地征用和自由裁量的分区政策导致了雅加达城市空间的分裂。本文以雅加达南部的TB Simatupang走廊和雅加达西部的Puri Indah CBD为例,说明了高水平经济区的城市规划与独立空间生产之间的相互作用。最后,本文提出了“普通碎片化网络”作为规范,并扩展了城市边缘部分分裂的概念,将优质网络空间内的区域纳入其中,作为分裂城市主义的一部分。Abstrak。Diambil dari literature tentang 'ruang jaringan premium' yang diperkenalkan dalam karya mani Graham dan Marvin pada tahun 2001,分裂的城市主义,makalah ini berpendapat bahwa splinging atau fragmentasi jaringan - dan akhirnya ruang perkotaan, dibentuk dalam apa yang disebut kantong-kantong premium di Jakarta。Studi kami menunjukkan bahwa ppenbasan lahan dan kebijakan zonasi diskresioner yang signfikan berkontribusi pachhnya ruang kota雅加达。雅加达,雅加达,雅加达,雅加达,雅加达,雅加达,雅加达,雅加达,雅加达,雅加达,雅加达,雅加达,雅加达,雅加达,雅加达,雅加达,雅加达,雅加达,雅加达,雅加达,雅加达,雅加达,雅加达,雅加达,雅加达,雅加达,雅加达,雅加达,雅加达,雅加达,雅加达,雅加达,雅加达,雅加达,雅加达,雅加达,雅加达,雅加达,雅加达,雅加达,雅加达,雅加达,雅加达,雅加达,雅加达,雅加达,雅加达,雅加达,雅加达,雅加达,雅加达,雅加达【翻译】:Terakhir, makalah ini mengusulkan 'jaringan and terfragmentasi biasa' sebagai norma dan menggeser ide-ide sempalan dari hanya bagian kota yang terpinggirkan untuk menggabungkan地区dalam 'ruang jaringan premium' sebagai bagian dari urbanisme yang terpecah。型kunci。Pusat perkotaan, jaringan和terfragmentasi, jaringan jalan,雅加达。