{"title":"ISLAMISASI METODE BERPIKIR: SEBUAH PEMIKIRAN AWAL","authors":"M. Zenrif","doi":"10.18860/EL.V4I2.4631","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Not a few campus communities, either within the Ministry of Religious Affairs or the Ministry of National Education, who have not or deliberately failed to understand the necessity of Islamization of science. In fact, in the world of global science, many scholars believe that since the last half of the twentieth century it is a revival of Islam (the renaissance of Islam) which is at least characterized by the rise of the Islamization of science, economics, social, politics and so on. Methods of thinking and research methods are the foundation of the development of science, then both are actually an applicative form of the whole paradigm and the world view of the flow of knowledge. Islamization of thinking methods has duality characteristics, Mutawassith characteristics, and formulative characteristics. The research methods developed in both classical and modern Islamic times need to be reconstructed to give birth to the methods expected in Islam. For that reason, it takes dialogue simultaneously to contribute greatly to the creation of an Islamic civilization. Tidak sedikit masyarakat kampus, baik di lingkungan Departemen Agama atau Departemen Pendidikan Nasional, yang belum atau sengaja tidak memahami perlunya Islamisasi ilmu pengetahuan. Padahal, di dunia ilmu pengetahuan global, banyak pakar meyakini bahwa sejak paruh terakhir abad ke- 20 merupakan kebangkitan kembali Islam (the renaissance of Islam) yang setidaknya ditandai dengan timbulnya semangat Islamisasi ilmu pengetahuan, ekonomi, sosial, politik dan sebagainya. Metode berfikir dan metode penelitian merupakan tumpuan dari pengembangan ilmu pengetahuan, maka keduanya sesungguhnya merupakan bentuk aplikatif dari seluruh paradigma dan world view aliran ilmu pengetahuan. Islamisasi metode berfikir memiliki karakteristik dualitas, karakteristik Mutawassith, dan karakteristik formulatif. Baik metode penelitian yang dikembangkan dalam Islam era klasik maupun modern perlu direkontruksi untuk melahirkan metode yang diharapkan dalam Islam. Untuk itu diperlukan dialog secara simultan untuk memberikan kontribusi yang besar terhadap terciptanya peradaban yang Islami.","PeriodicalId":31198,"journal":{"name":"El Harakah","volume":"4 1","pages":"23-28"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2018-01-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"El Harakah","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.18860/EL.V4I2.4631","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Not a few campus communities, either within the Ministry of Religious Affairs or the Ministry of National Education, who have not or deliberately failed to understand the necessity of Islamization of science. In fact, in the world of global science, many scholars believe that since the last half of the twentieth century it is a revival of Islam (the renaissance of Islam) which is at least characterized by the rise of the Islamization of science, economics, social, politics and so on. Methods of thinking and research methods are the foundation of the development of science, then both are actually an applicative form of the whole paradigm and the world view of the flow of knowledge. Islamization of thinking methods has duality characteristics, Mutawassith characteristics, and formulative characteristics. The research methods developed in both classical and modern Islamic times need to be reconstructed to give birth to the methods expected in Islam. For that reason, it takes dialogue simultaneously to contribute greatly to the creation of an Islamic civilization. Tidak sedikit masyarakat kampus, baik di lingkungan Departemen Agama atau Departemen Pendidikan Nasional, yang belum atau sengaja tidak memahami perlunya Islamisasi ilmu pengetahuan. Padahal, di dunia ilmu pengetahuan global, banyak pakar meyakini bahwa sejak paruh terakhir abad ke- 20 merupakan kebangkitan kembali Islam (the renaissance of Islam) yang setidaknya ditandai dengan timbulnya semangat Islamisasi ilmu pengetahuan, ekonomi, sosial, politik dan sebagainya. Metode berfikir dan metode penelitian merupakan tumpuan dari pengembangan ilmu pengetahuan, maka keduanya sesungguhnya merupakan bentuk aplikatif dari seluruh paradigma dan world view aliran ilmu pengetahuan. Islamisasi metode berfikir memiliki karakteristik dualitas, karakteristik Mutawassith, dan karakteristik formulatif. Baik metode penelitian yang dikembangkan dalam Islam era klasik maupun modern perlu direkontruksi untuk melahirkan metode yang diharapkan dalam Islam. Untuk itu diperlukan dialog secara simultan untuk memberikan kontribusi yang besar terhadap terciptanya peradaban yang Islami.
不少校园团体,无论是在宗教事务部还是在国家教育部,都没有或故意不理解科学伊斯兰化的必要性。事实上,在全球科学界,许多学者认为,自20世纪下半叶以来,至少以科学、经济、社会、政治等领域伊斯兰化的兴起为特征的是伊斯兰的复兴(伊斯兰的复兴)。思维方法和研究方法是科学发展的基础,它们实际上是整个知识流动范式和世界观的一种应用形式。思维方法的伊斯兰化具有两重性特征,即变革性特征和公式化特征。在伊斯兰教古典和现代发展起来的研究方法需要重建,以产生伊斯兰教所期望的方法。因此,对话同时也为伊斯兰文明的建立做出了巨大贡献。天津大学,天津大学,天津大学,天津大学,天津大学,天津大学,天津大学,天津大学,天津大学,天津大学,天津大学,天津大学。《伊斯兰教的复兴》,《伊斯兰教的复兴》,《伊斯兰教的复兴》,《经济、社会、政治》。Metode berfikir dan Metode penelitian merupakan tumpuan dari pengembangan ilmu pengetahuan, maka keduanya sesung - guhnya merupakan bentuk应用dari seluruh范式和世界观aliran ilmu pengetahuan。伊斯兰教的方法是:记性、二元性、二元性、二元性和二元性。bakk metode penelitian yang dikembangkan dalam Islam时代klasik maupun现代perlu direkontruksi untuk melahirkan metode yang diharapkan dalam Islam。Untuk的成员kontribusi yang表示,Untuk成员可能会被称为peradaban yang Islami。