{"title":"\"Together We Are Stronger\": Pencapaian Kepuasan Perkawinan Pasangan dengan Anak Penyandang Autism Spectrum Disorder (ASD)","authors":"Faqihul Muqoddam, N. H. Yoenanto, D. Suminar","doi":"10.14421/jpsi.v11i1.2578","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Couples caring for children with Autism Spectrum Disorder (ASD) are always associated with lower marital satisfaction and higher divorce potential. But not all of them are like that, because they can also maintain and be able to achieve marital satisfaction while caring for children with ASD. The study aims to explore the experience of achieving marital satisfaction in couples caring for children with ASD. Qualitative research methods with a phenomenological approach are used in this study. Data was collected using semi-structured interviews, while data were analyzed through Interpretative Phenomenological Analysis (IPA). The participants involved consisted of 7 marriages couples and 4 informants. The Couple Satisfaction Index (CSI-16) questionnaire was used as a preliminary study to identify couples who have high marital satisfaction. Validity test using member check technique and triangulation of data sources. The results of the study resulted in 5 main themes, such as the first experience of couples while caring for a child with ASD; fulfillment of couples needs while caring for a child with ASD; fulfillment of couple's expectations; actions taken to achieve marital satisfaction; and duration of marital satisfaction achievement. The process of achieving marital satisfaction in couples caring for children with ASD varies according to duration, but always begins with a downturn and continues with the desire to achieve marital satisfaction.Pasangan dengan anak penyandang Autism Spectrum Disorder (ASD) selalu dikaitkan dengan kepuasan perkawinan yang rendah dan potensi perceraian yang lebih tinggi. Namun tidak semuanya demikian, karena mereka juga bisa mempertahankan dan mampu mencapai kepuasan perkawinan selama mengasuh anak penyandang ASD. Tujuan penelitian untuk mengeksplorasi pengalaman pencapaian kepuasan perkawinan pada pasangan dengan anak penyandang ASD. Metode penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi digunakan dalam penelitian ini. Pengumpulan data menggunakan wawancara semi-terstruktur, sedangkan data dianalisis melalui Interpretative Phenomenological Analysis (IPA). Partisipan yang terlibat terdiri dari 7 pasangan dan 4 informan. Kuesioner Couple Satisfaction Index (CSI-16) digunakan sebagai preliminary study untuk mengidentifikasi pasangan yang memiliki kepuasan perkawinan yang tinggi. Uji validitas menggunakan teknik member check dan triangulasi sumber data. Hasil penelitian menghasilkan 5 tema utama, seperti pengalaman awal pasangan selama mengasuh anak penyandang ASD; pemenuhan kebutuhan pasangan selama mengasuh anak penyandang ASD; pemenuhan harapan pasangan; tindakan yang dilakukan dalam mencapai kepuasan perkawinan; dan durasi pencapaian kepuasan perkawinan. Proses pencapaian kepuasan perkawinan pada pasangan yang mengasuh anak penyandang ASD cenderung berbeda sesuai durasi, namun selalu diawali dengan keterpurukan dan berlanjut pada keinginan untuk mencapai kepuasan perkawinan.","PeriodicalId":33050,"journal":{"name":"Jurnal Psikologi Integratif","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-04-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Psikologi Integratif","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.14421/jpsi.v11i1.2578","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Couples caring for children with Autism Spectrum Disorder (ASD) are always associated with lower marital satisfaction and higher divorce potential. But not all of them are like that, because they can also maintain and be able to achieve marital satisfaction while caring for children with ASD. The study aims to explore the experience of achieving marital satisfaction in couples caring for children with ASD. Qualitative research methods with a phenomenological approach are used in this study. Data was collected using semi-structured interviews, while data were analyzed through Interpretative Phenomenological Analysis (IPA). The participants involved consisted of 7 marriages couples and 4 informants. The Couple Satisfaction Index (CSI-16) questionnaire was used as a preliminary study to identify couples who have high marital satisfaction. Validity test using member check technique and triangulation of data sources. The results of the study resulted in 5 main themes, such as the first experience of couples while caring for a child with ASD; fulfillment of couples needs while caring for a child with ASD; fulfillment of couple's expectations; actions taken to achieve marital satisfaction; and duration of marital satisfaction achievement. The process of achieving marital satisfaction in couples caring for children with ASD varies according to duration, but always begins with a downturn and continues with the desire to achieve marital satisfaction.Pasangan dengan anak penyandang Autism Spectrum Disorder (ASD) selalu dikaitkan dengan kepuasan perkawinan yang rendah dan potensi perceraian yang lebih tinggi. Namun tidak semuanya demikian, karena mereka juga bisa mempertahankan dan mampu mencapai kepuasan perkawinan selama mengasuh anak penyandang ASD. Tujuan penelitian untuk mengeksplorasi pengalaman pencapaian kepuasan perkawinan pada pasangan dengan anak penyandang ASD. Metode penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi digunakan dalam penelitian ini. Pengumpulan data menggunakan wawancara semi-terstruktur, sedangkan data dianalisis melalui Interpretative Phenomenological Analysis (IPA). Partisipan yang terlibat terdiri dari 7 pasangan dan 4 informan. Kuesioner Couple Satisfaction Index (CSI-16) digunakan sebagai preliminary study untuk mengidentifikasi pasangan yang memiliki kepuasan perkawinan yang tinggi. Uji validitas menggunakan teknik member check dan triangulasi sumber data. Hasil penelitian menghasilkan 5 tema utama, seperti pengalaman awal pasangan selama mengasuh anak penyandang ASD; pemenuhan kebutuhan pasangan selama mengasuh anak penyandang ASD; pemenuhan harapan pasangan; tindakan yang dilakukan dalam mencapai kepuasan perkawinan; dan durasi pencapaian kepuasan perkawinan. Proses pencapaian kepuasan perkawinan pada pasangan yang mengasuh anak penyandang ASD cenderung berbeda sesuai durasi, namun selalu diawali dengan keterpurukan dan berlanjut pada keinginan untuk mencapai kepuasan perkawinan.