Identifikasi Virus Hepatitis A pada Sindrom Penyakit Kuning Akut di Beberapa Provinsi di Indonesia Tahun 2013

Eka Pratiwi, Triyani Soekarso, Kindi Adam, Vivi Setiawaty
{"title":"Identifikasi Virus Hepatitis A pada Sindrom Penyakit Kuning Akut di Beberapa Provinsi di Indonesia Tahun 2013","authors":"Eka Pratiwi, Triyani Soekarso, Kindi Adam, Vivi Setiawaty","doi":"10.29313/gmhc.v5i3.2386","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Penyakit kuning akut dapat disebabkan oleh infeksi virus hepatitis A, B, C, dan E dengan Hepatitis A dan E sebagai penyebab utama wabah. Gejala kuning pada kasus infeksi virus hepatitis A (HAV) muncul pada 2−6 minggu setelah pasien terinfeksi. Umumnya infeksi HAV tidak akan berkembang menjadi kronis, namun HAV dapat menyebabkan wabah. Pada tahun 2013 terjadi peningkatan penyakit kuning akut pada empat provinsi, yaitu Banten, Kepulauan Riau, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Selatan. Penelitian ini bertujuan mengetahui penyebab penyakit kuning akut yang terjadi pada kejadian luar biasa di empat provinsi tersebut. Pengumpulan data dilakukan dari merebaknya kasus penyakit kuning akut selama tahun 2013 di empat provinsi di Indonesia. Spesimen dikumpulkan dan dikirim ke laboratorium Virologi di Pusat Penelitian dan Pengembangan Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan (Puslitbang BTDK), Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI. Spesimen diuji antibodi IgM HAV menggunakan metode enzyme immunoassay . Puslitbang BTDK menerima 102 spesimen dari tujuh kali laporan peningkatan kasus di empat provinsi, yaitu Banten, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, dan Kepulauan Riau. Dari keseluruhan 102 spesimen, 38 spesimen (37%) positif IgM HAV, meliputi Banten 3 (2,9%), Kalimantan Selatan 7 (6,9%), Kepulauan Riau 4 (3,9%), dan Kalimantan Barat 24 (23,5%). Lebih banyak kasus perempuan dibanding dengan laki-laki dan dominan pada usia dewasa. Infeksi HAV adalah penyebab sindrom penyakit kuning akut di empat provinsi di Indonesia. HEPATITIS A VIRUS IDENTIFICATION ON ACUTE JAUNDICE SYNDROME IN  SOME PROVINCES IN INDONESIA IN 2013 Acute jaundice can be caused by hepatitis A, B, C and E virus. Hepatitis A and E are often as the main cause of the jaundice outbreak. The symptoms of Hepatitis A virus infection (HAV) appear 2−6 weeks after the patient infected. Generally HAV infection will not develop into chronic stages, but HAV can cause an outbreak. In 2013 there was an increase of acute jaudice syndrome in four provinces that are Banten, Riau Islands, West Kalimantan and South Kalimantan. The study aims to determine the cause of acute jaundice syndrome that occurs in extraordinary events in the four provinces. Data collection was conducted from outbreaks of acute cases of jaundice during 2013 in four provinces in Indonesia. Specimens were collected and sent to the Virology Laboratory at the Center for Research and Development of Biomedical and Basic Health Technology (Puslitbang BTDK), National Institute of Health Research and Development, Ministry of Health. The specimens tested using IgM HAV antibody enzyme immunoassay method. Puslitbang BTDK received 102 specimens from seven extraordinary reports in four provinces namely Banten, South Kalimantan, West Kalimantan and Riau Islands. From all 102 specimens, 38 specimens (37%) were positive IgM HAV, including Banten 3 (2.9%), South Kalimantan 7 (6.9%), Riau Islands 4 (3.9%) and West Kalimantan 24 (23.5%). Female cases were more dominant than males. HAV infection is the cause of acute jaundice syndrome in four provinces in Indonesia.","PeriodicalId":31502,"journal":{"name":"Global Medical Health Communication","volume":"5 1","pages":"199-204"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2017-12-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"4","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Global Medical Health Communication","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.29313/gmhc.v5i3.2386","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 4

Abstract

Penyakit kuning akut dapat disebabkan oleh infeksi virus hepatitis A, B, C, dan E dengan Hepatitis A dan E sebagai penyebab utama wabah. Gejala kuning pada kasus infeksi virus hepatitis A (HAV) muncul pada 2−6 minggu setelah pasien terinfeksi. Umumnya infeksi HAV tidak akan berkembang menjadi kronis, namun HAV dapat menyebabkan wabah. Pada tahun 2013 terjadi peningkatan penyakit kuning akut pada empat provinsi, yaitu Banten, Kepulauan Riau, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Selatan. Penelitian ini bertujuan mengetahui penyebab penyakit kuning akut yang terjadi pada kejadian luar biasa di empat provinsi tersebut. Pengumpulan data dilakukan dari merebaknya kasus penyakit kuning akut selama tahun 2013 di empat provinsi di Indonesia. Spesimen dikumpulkan dan dikirim ke laboratorium Virologi di Pusat Penelitian dan Pengembangan Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan (Puslitbang BTDK), Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI. Spesimen diuji antibodi IgM HAV menggunakan metode enzyme immunoassay . Puslitbang BTDK menerima 102 spesimen dari tujuh kali laporan peningkatan kasus di empat provinsi, yaitu Banten, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, dan Kepulauan Riau. Dari keseluruhan 102 spesimen, 38 spesimen (37%) positif IgM HAV, meliputi Banten 3 (2,9%), Kalimantan Selatan 7 (6,9%), Kepulauan Riau 4 (3,9%), dan Kalimantan Barat 24 (23,5%). Lebih banyak kasus perempuan dibanding dengan laki-laki dan dominan pada usia dewasa. Infeksi HAV adalah penyebab sindrom penyakit kuning akut di empat provinsi di Indonesia. HEPATITIS A VIRUS IDENTIFICATION ON ACUTE JAUNDICE SYNDROME IN  SOME PROVINCES IN INDONESIA IN 2013 Acute jaundice can be caused by hepatitis A, B, C and E virus. Hepatitis A and E are often as the main cause of the jaundice outbreak. The symptoms of Hepatitis A virus infection (HAV) appear 2−6 weeks after the patient infected. Generally HAV infection will not develop into chronic stages, but HAV can cause an outbreak. In 2013 there was an increase of acute jaudice syndrome in four provinces that are Banten, Riau Islands, West Kalimantan and South Kalimantan. The study aims to determine the cause of acute jaundice syndrome that occurs in extraordinary events in the four provinces. Data collection was conducted from outbreaks of acute cases of jaundice during 2013 in four provinces in Indonesia. Specimens were collected and sent to the Virology Laboratory at the Center for Research and Development of Biomedical and Basic Health Technology (Puslitbang BTDK), National Institute of Health Research and Development, Ministry of Health. The specimens tested using IgM HAV antibody enzyme immunoassay method. Puslitbang BTDK received 102 specimens from seven extraordinary reports in four provinces namely Banten, South Kalimantan, West Kalimantan and Riau Islands. From all 102 specimens, 38 specimens (37%) were positive IgM HAV, including Banten 3 (2.9%), South Kalimantan 7 (6.9%), Riau Islands 4 (3.9%) and West Kalimantan 24 (23.5%). Female cases were more dominant than males. HAV infection is the cause of acute jaundice syndrome in four provinces in Indonesia.
2013年印度尼西亚多个省份急性黄病综合征中甲型肝炎病毒的鉴定
急性黄病可由甲型、乙型、丙型和戊型肝炎病毒感染引起,其中甲型和戊型是疫情暴发的主要原因。甲型肝炎病毒感染(HAV)病例在感染后2-6周出现黄色症状。一般来说,甲型肝炎病毒感染不会发展为慢性,但甲型肝炎病毒会引起疫情爆发。2013年,万丹、里约岛、西加里曼丹和南加里曼丹四个省的急性黄色疾病有所增加。本研究旨在确定四个省发生在特殊事件中的急性黄色疾病的原因。2013年,对印度尼西亚四个省的急性黄色疾病传播情况进行了数据收集。标本被收集并送往生物医学和基础卫生技术研究与发展中心(BTDK中心)的病毒学实验室,该中心是卫生部RI的研究与发展机构。标本采用酶免疫测定法检测IgM HAV抗体。BTDK县在四个省,即万丹、南加里曼丹、西加里曼丹和廖内岛,收到了7例病例的102份标本。在总共102个标本中,38个标本(37%)IgM-HAV阳性,包括万丹3号(2.9%)、南加里曼丹7号(6.9%)、River Islands 4号(3.9%)和西加里曼丹24号(23.5%)。女性多于男性和占主导地位的成年人。甲型肝炎病毒感染是印度尼西亚四个省急性黄病综合征的病因。2013年印度尼西亚一些省急性黄疸综合征的甲型肝炎病毒鉴定急性黄疸可由甲型、乙型、丙型和戊型肝炎病毒引起。甲型和戊型肝炎通常是黄疸爆发的主要原因。甲型肝炎病毒感染(HAV)的症状出现在患者感染后2-6周。一般来说,甲型肝炎病毒感染不会发展成慢性阶段,但甲型肝炎病毒会引起疫情暴发。2013年,万丹、廖内群岛、西加里曼丹和南加里曼丹四个省的急性jaudice综合征有所增加。这项研究旨在确定四个省发生在特殊事件中的急性黄疸综合征的病因。数据收集是从2013年印尼四个省爆发的急性黄疸病例中进行的。标本被收集并送往卫生部国家卫生研究与发展研究所生物医学与基础卫生技术研究与发展中心(Puslitbang BTDK)的病毒学实验室。标本采用IgM HAV抗体酶免疫分析法进行检测。Puslitbang BTDK从万丹、南加里曼丹、西加里曼丹和廖内岛四个省的七份特别报告中收到了102份标本。在所有102个标本中,38个标本(37%)的IgM-HAV呈阳性,包括万丹3号(2.9%)、南加里曼丹7号(6.9%)、廖内岛4号(3.9%)和西加里曼丹24号(23.5%)。甲型肝炎病毒感染是印度尼西亚四个省急性黄疸综合征的病因。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
26
审稿时长
24 weeks
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信