{"title":"Potensi bakteri indigen Indonesia dalam mendegradasi karbofuran","authors":"Nida Sopiah, Wahyu Irawati, Yantra Wijaya","doi":"10.24843/jbiounud.2022.v26.i01.p07","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Pestisida memegang peranan penting dalam membunuh hama, baik serangga, jamur maupun gulma. Penggunaan pestisida berbahan dasar aktif di lingkungan dapat menimbulkan kemungkinan terjadinya pencemaran. Penggunaan karbofuran dapat mengakibatkan pencemaran pada tanah, perairan, udara, dan juga kehidupan liar. Bioremediasi menjadi solusi yang tepat untuk mengatasi masalah pencemaran lingkungan akibat penggunaan pestisida. Bioremediasi dapat dilakukan dengan memanfaatkan isolat bakteri indigen Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang pertumbuhan optimal isolat bakteri resisten karbofuran, pengaruh penambahan berbagai konsentrasi karbofuran terhadap pertumbuhan isolat bakteri, serta kemampuannya dalam mendegradasi karbofuran. Bakteri indigen yang diteliti adalah isolat bakteri resisten karbofuran koleksi Pusat Teknologi Lingkungan (PTL). Pertumbuhan bakteri diukur menggunakan spektrofotometer panjang gelombang 600 nm. Konsentrasi karbofuran yang digunakan adalah 100, 500, dan 1000 ppm. Kemampuan degradasi karbofuran diukur menggunakan High Performance Liquid Chromatography (HPLC). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan berbagai konsentrasi karbofuran mempengaruhi pertumbuhan isolat bakteri dengan cara menurunkan densitas sel. Pertumbuhan isolat R2, BN5.2 dan BN5.3 paling baik pada medium yang mengandung 500 ppm karbofuran sedangkan pertumbuhan isolat R1, R3.2, R3.3, BN2.3, BN5.1 dan C paling baik pada medium yang mengandung 1000 ppm. Isolat bakteri R2 dan R3.3 masing-masing dapat mendegradasi karbofuran sebesar 68,47% dan 66,68% selama tiga hari.","PeriodicalId":53348,"journal":{"name":"Jurnal Biologi Udayana","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-06-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Biologi Udayana","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24843/jbiounud.2022.v26.i01.p07","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Pestisida memegang peranan penting dalam membunuh hama, baik serangga, jamur maupun gulma. Penggunaan pestisida berbahan dasar aktif di lingkungan dapat menimbulkan kemungkinan terjadinya pencemaran. Penggunaan karbofuran dapat mengakibatkan pencemaran pada tanah, perairan, udara, dan juga kehidupan liar. Bioremediasi menjadi solusi yang tepat untuk mengatasi masalah pencemaran lingkungan akibat penggunaan pestisida. Bioremediasi dapat dilakukan dengan memanfaatkan isolat bakteri indigen Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang pertumbuhan optimal isolat bakteri resisten karbofuran, pengaruh penambahan berbagai konsentrasi karbofuran terhadap pertumbuhan isolat bakteri, serta kemampuannya dalam mendegradasi karbofuran. Bakteri indigen yang diteliti adalah isolat bakteri resisten karbofuran koleksi Pusat Teknologi Lingkungan (PTL). Pertumbuhan bakteri diukur menggunakan spektrofotometer panjang gelombang 600 nm. Konsentrasi karbofuran yang digunakan adalah 100, 500, dan 1000 ppm. Kemampuan degradasi karbofuran diukur menggunakan High Performance Liquid Chromatography (HPLC). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan berbagai konsentrasi karbofuran mempengaruhi pertumbuhan isolat bakteri dengan cara menurunkan densitas sel. Pertumbuhan isolat R2, BN5.2 dan BN5.3 paling baik pada medium yang mengandung 500 ppm karbofuran sedangkan pertumbuhan isolat R1, R3.2, R3.3, BN2.3, BN5.1 dan C paling baik pada medium yang mengandung 1000 ppm. Isolat bakteri R2 dan R3.3 masing-masing dapat mendegradasi karbofuran sebesar 68,47% dan 66,68% selama tiga hari.