{"title":"PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM MENINGKATKAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PRAKTIK WANITA USIA SUBUR TENTANG GANGGUAN AKIBAT KEKURANGAN IODIUM","authors":"Asih Setyani, Cati Martiyana, Diah Yunitawati, S. Riyanto, Ika Puspita Asturiningtyas","doi":"10.22435/mgmi.v11i1.2495","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Latar Belakang. Kekurangan iodium merupakan masalah kesehatan masyarakat di berbagai negara di dunia.WUS dan ibu hamil membutuhkan iodium yang cukup untuk mempersiapkan kehamilan dan perkembangan janin. Salah satu penyebab kekurangan iodium di beberapa negara adalah rendahnya pengetahuan tentang GAKI dan kurangnya strategi komunikasi untuk meningkatkan pengetahuan tentang GAKI. Pemberdayan masyarakat sangat penting dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan kemampuan masyarakat dalam menyelesaikan masalah kesehatan. Tahapan yang dilakukan meliputi identifikasi masalah yang dihadapi, identifikasi potensi yang dimiliki, merencanakan, dan melakukan pemecahan dengan memanfaatkan potensi setempat. Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberdayaan masyarakat dalam penanggulangan GAKI terhadap pengetahuan, sikap, dan praktik WUS tentang GAKI. Metode. Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan rancangan pre-test post-test control group design. Pemilihan lokasi dilakukan secara purposif di Desa Pulosaren, Kecamatan Kepil, Kabupaten Wonosobo. Penelitian dilakukan mulai Januari sampai dengan Desember 2016. Sampel adalah 47 WUS sebagai kelompok intervensi, dan 47 WUS sebagai kelompok kontrol berpartisipasi dalam kegiatan Posyandu di setiap dusun. Intervensi dalam penelitian ini adalah penerapan model pemberdayaan masyarakat meliputi 3 kegiatan: penyuluhan mengenai GAKI kepada WUS, pemantauan garam beriodium, dan pengenalan tanda kasus GAKI dengan neonatal hypothiroidism index (NHI). Intervensi dilakukan dalam jangka waktu 6 bulan. Setiap kegiatan dilakukan sebanyak 2 kali pada Mei dan November 2016. Hasil. Analisis menunjukkan peningkatan yang sangat signifikan dalam pengetahuan dan peningkatan yang signifikan dalam praktik (p< 0,05) pada kelompok intervensi. Tetapi tidak ada perbedaan yang signifikan antara dua kelompok setelah intervensi pada perubahan sikap (p< 0,05). Kesimpulan. Model pemberdayaan masyarakat untuk penanggulangan GAKI berpengaruh terhadap peningkatan pengetahuan dan praktik WUS tentang GAKI, tetapi tidak berpengaruh terhadap sikap WUS tentang GAKI.","PeriodicalId":31976,"journal":{"name":"Media Gizi Mikro Indonesia","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-12-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Media Gizi Mikro Indonesia","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.22435/mgmi.v11i1.2495","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Latar Belakang. Kekurangan iodium merupakan masalah kesehatan masyarakat di berbagai negara di dunia.WUS dan ibu hamil membutuhkan iodium yang cukup untuk mempersiapkan kehamilan dan perkembangan janin. Salah satu penyebab kekurangan iodium di beberapa negara adalah rendahnya pengetahuan tentang GAKI dan kurangnya strategi komunikasi untuk meningkatkan pengetahuan tentang GAKI. Pemberdayan masyarakat sangat penting dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan kemampuan masyarakat dalam menyelesaikan masalah kesehatan. Tahapan yang dilakukan meliputi identifikasi masalah yang dihadapi, identifikasi potensi yang dimiliki, merencanakan, dan melakukan pemecahan dengan memanfaatkan potensi setempat. Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberdayaan masyarakat dalam penanggulangan GAKI terhadap pengetahuan, sikap, dan praktik WUS tentang GAKI. Metode. Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan rancangan pre-test post-test control group design. Pemilihan lokasi dilakukan secara purposif di Desa Pulosaren, Kecamatan Kepil, Kabupaten Wonosobo. Penelitian dilakukan mulai Januari sampai dengan Desember 2016. Sampel adalah 47 WUS sebagai kelompok intervensi, dan 47 WUS sebagai kelompok kontrol berpartisipasi dalam kegiatan Posyandu di setiap dusun. Intervensi dalam penelitian ini adalah penerapan model pemberdayaan masyarakat meliputi 3 kegiatan: penyuluhan mengenai GAKI kepada WUS, pemantauan garam beriodium, dan pengenalan tanda kasus GAKI dengan neonatal hypothiroidism index (NHI). Intervensi dilakukan dalam jangka waktu 6 bulan. Setiap kegiatan dilakukan sebanyak 2 kali pada Mei dan November 2016. Hasil. Analisis menunjukkan peningkatan yang sangat signifikan dalam pengetahuan dan peningkatan yang signifikan dalam praktik (p< 0,05) pada kelompok intervensi. Tetapi tidak ada perbedaan yang signifikan antara dua kelompok setelah intervensi pada perubahan sikap (p< 0,05). Kesimpulan. Model pemberdayaan masyarakat untuk penanggulangan GAKI berpengaruh terhadap peningkatan pengetahuan dan praktik WUS tentang GAKI, tetapi tidak berpengaruh terhadap sikap WUS tentang GAKI.
背景。碘短缺是世界上许多国家的公共卫生问题。WUS和准妈妈需要足够的碘来准备胎儿的怀孕和发育。在一些国家,碘缺乏的原因之一是缺乏关于GAKI的知识和缺乏增加GAKI知识的沟通策略。为了提高人民的知识和解决健康问题的能力,社会给予适当的权力是至关重要的。这些阶段包括确定面临的问题、确定潜在问题、计划和利用当地潜力进行解决。目标。本研究旨在探讨GAKI在处理GAKI知识、态度和实践方面的社区影响力。方法。这种类型的研究是一个实验quasi的pretest post control group设计。地点选举是在沃诺索博区普洛萨伦村的普洛萨伦进行的。这项研究始于2016年1月至12月。样本为47 WUS作为干预小组,47 WUS作为控制小组参加每个村庄的Posyandu活动。这项研究的干预措施包括将社区赋权模式应用于3项活动:对世贸组织进行GAKI的教育,对铍盐的监测,对新生儿hypothirodisdism索引的GAKI识别。干预将在6个月内进行。每项活动在2016年5月和11月进行了两次。结果。分析表明,知识的显著增加,行为的显著增加(p< 0.05)。但在干预态度转变(p< 0.05)之后,这两组人之间没有明显的区别。结论。GAKI的社区赋权模式对GAKI的知识和实践的增加有影响,但对GAKI的态度没有影响。