{"title":"PERSEPSI GURU TERHADAP PERUBAHAN KARAKTER SOPAN SANTUN SISWA PASCA PEMBELAJARAN DARING","authors":"A. Damayanti","doi":"10.24246/j.sw.2023.v39.i1.p1-10","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Peralihan pembelajaran daring ke luring pasca pandemic membutuhkan penyesuaian diri yang baik. Adapun dampak dari pembelajaran daring menyebabkan perubahan di bidang pendidikan diantaranya terjadi pergeseran nilai-nilai karakter. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana persepsi guru terhadap perubahan karakter sopan santun siswa pasca pembelajaran daring. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif berupa wawancara. Subjek pada penelitian ini yakni 3 orang guru di SMA X. Kajian ini menemukan bahwa pendidikan karakter sopan-santun siswa yang terlihat di sekolah pasca pandemi covid-19 cukup memprihatinkan. Berdasarkan pengamatan guru, ternyata cukup banyak bentuk perubahan karakter sopan-santun yang terlihat saat di sekolah. (1) Bentuk perubahan karakter sopan santun seperti tidak menyapa ketika berpapasan dengan guru, berani menjawab ksaat dinasehati atau diberi teguran oleh guru, berbicara dengan nada yang cukup tinggi, tidak ramah dengan guru atau tenaga pendidik di sekolah; (2) Perubahan karakter dapat terjadi karena kurangnya pengawasan baik dari orang tua dan guru, perkembangan teknologi yang pesat dan pengaruh budaya luar; (3) Dampaknya adalah rasa ketidaknyamanan yang dirasakan baik dari guru atau lingkungan sekitar. Selain itu berpengaruh pada citra sekolah dan lain sebagainya; (4) Sejauh ini strategi yang dilakukan dari pihak guru maupun sekolah dalam menangani atau mengatasi perubahan karakter sopan santun yakni dengan diberikan peneguran/hukuman serta memberikan modeling atau contoh yang baik terkait perilaku sopan santun.","PeriodicalId":55772,"journal":{"name":"Satya Widya","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Satya Widya","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24246/j.sw.2023.v39.i1.p1-10","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Peralihan pembelajaran daring ke luring pasca pandemic membutuhkan penyesuaian diri yang baik. Adapun dampak dari pembelajaran daring menyebabkan perubahan di bidang pendidikan diantaranya terjadi pergeseran nilai-nilai karakter. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana persepsi guru terhadap perubahan karakter sopan santun siswa pasca pembelajaran daring. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif berupa wawancara. Subjek pada penelitian ini yakni 3 orang guru di SMA X. Kajian ini menemukan bahwa pendidikan karakter sopan-santun siswa yang terlihat di sekolah pasca pandemi covid-19 cukup memprihatinkan. Berdasarkan pengamatan guru, ternyata cukup banyak bentuk perubahan karakter sopan-santun yang terlihat saat di sekolah. (1) Bentuk perubahan karakter sopan santun seperti tidak menyapa ketika berpapasan dengan guru, berani menjawab ksaat dinasehati atau diberi teguran oleh guru, berbicara dengan nada yang cukup tinggi, tidak ramah dengan guru atau tenaga pendidik di sekolah; (2) Perubahan karakter dapat terjadi karena kurangnya pengawasan baik dari orang tua dan guru, perkembangan teknologi yang pesat dan pengaruh budaya luar; (3) Dampaknya adalah rasa ketidaknyamanan yang dirasakan baik dari guru atau lingkungan sekitar. Selain itu berpengaruh pada citra sekolah dan lain sebagainya; (4) Sejauh ini strategi yang dilakukan dari pihak guru maupun sekolah dalam menangani atau mengatasi perubahan karakter sopan santun yakni dengan diberikan peneguran/hukuman serta memberikan modeling atau contoh yang baik terkait perilaku sopan santun.