Mode Shifting Probability of Working People to Angkot: Is there Any Hope for Angkot to Survive in Bandung City?

IF 0.5 Q4 REGIONAL & URBAN PLANNING
L. Rahayu
{"title":"Mode Shifting Probability of Working People to Angkot: Is there Any Hope for Angkot to Survive in Bandung City?","authors":"L. Rahayu","doi":"10.5614/jpwk.2021.32.3.1","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Bandung is one of Indonesia’s major cities, holding a strategic position as the center of the Bandung Metropolitan Area. The most dominant paratransit with the widest coverage in Bandung City is the angkot, a small four-wheeled vehicle (minibus) that has been modified for use as public transportation. As it stands currently, however, this paratransit service is inadequate and unreliable, and it has pushed people to use private vehicles to support their daily commute, which causes traffic congestion to worsen. Workers are the biggest traffic-generating group in Bandung city. Their regular commute pattern as well as their large proportion in Bandung city’s population (47.78% of the total population in 2020) make this group an important determinant in Bandung City’s transportation. Shifting the workers’ mode of transportation from private to public transportation including the angkot is predicted to decrease traffic jams on some level. Through binary logistic regression, this study provides an analysis of mode shifting probability to the angkot, key factors that could be intervened to increase this shifting probability, as well as the extent to which intervention toward these factors will increase angkot usage so that it can provide a picture of future characteristics of the angkot in contrast to the current condition, should this transportation mode continue to run in the future. Based on the modeling result, the study identified four key variables that significantly influence mode shifting probability in Bandung City: 1) private vehicle ownership, 2) driving license ownership, 3) people’s perception of current transportation costs, and 4) people’s perception of the level of comfort provided by the mode of transportation. If in the future the angkot in Bandung City is improved with better comfort and affordability, approximately only 3.31% of workers will start using the angkot. This very low probability indicates that if in the future the government wants to shift working people from private vehicles to the angkot, then the angkot must be transformed.\n \nAbstrak. Bandung merupakan salah satu kota besar di Indonesia yang memiliki posisi strategis sebagai pusat kawasan metropolitan. Paratransit yang paling dominan dengan jangkauan terluas di Kota Bandung adalah angkot, kendaraan roda empat kecil (minibus) yang telah dimodifikasi untuk digunakan sebagai transportasi umum. Namun, layanan paratransit ini tidak memadai dan tidak dapat diandalkan sehingga mendorong orang untuk menggunakan kendaraan pribadi dalam mendukung perjalanan sehari-hari, yang menyebabkan kemacetan lalu lintas semakin parah. Pekerja merupakan kelompok penghasil lalu lintas terbesar di kota Bandung. Pola komuter yang teratur serta proporsi penduduk kota Bandung yang besar (47,78% dari total penduduk pada tahun 2020) menjadikan kelompok ini sebagai determinan penting dalam transportasi Kota Bandung. Pergeseran moda transportasi pekerja dari angkutan pribadi ke angkutan umum termasuk angkot diprediksi dapat mengurangi kemacetan di beberapa tingkatan. Melalui regresi logistik biner, penelitian ini memberikan analisis probabilitas perpindahan moda ke angkot, faktor-faktor kunci yang dapat diintervensi untuk meningkatkan probabilitas perpindahan tersebut, serta sejauh mana intervensi terhadap faktor-faktor tersebut akan meningkatkan penggunaan angkot sehingga dapat memberikan gambaran karakteristik angkot di masa depan yang kontras dengan kondisi saat ini, dalam kasus moda transportasi ini tetap berjalan di masa yang akan datang. Berdasarkan hasil pemodelan, penelitian ini mengidentifikasi empat variabel kunci yang berpengaruh signifikan terhadap probabilitas perpindahan moda di Kota Bandung: 1) kepemilikan kendaraan pribadi, 2) kepemilikan SIM, 3) persepsi masyarakat terhadap biaya transportasi saat ini, dan 4) persepsi masyarakat terhadap tingkat kenyamanan yang diberikan oleh moda transportasi tersebut. Jika kedepannya angkot di Kota Bandung ditingkatkan dengan kenyamanan dan keterjangkauan yang lebih baik, kira-kira hanya 3,31% pekerja yang akan mulai menggunakan angkot. Probabilitas yang sangat rendah ini menunjukkan bahwa jika di masa depan pemerintah ingin memindahkan pekerja dari kendaraan pribadi ke angkot, maka angkot tersebut harus diubah.\nKata kunci. Pergeseran moda, angkot, pekerja, logistik biner.","PeriodicalId":41870,"journal":{"name":"Journal of Regional and City Planning","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.5000,"publicationDate":"2021-12-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Journal of Regional and City Planning","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.5614/jpwk.2021.32.3.1","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"Q4","JCRName":"REGIONAL & URBAN PLANNING","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Bandung is one of Indonesia’s major cities, holding a strategic position as the center of the Bandung Metropolitan Area. The most dominant paratransit with the widest coverage in Bandung City is the angkot, a small four-wheeled vehicle (minibus) that has been modified for use as public transportation. As it stands currently, however, this paratransit service is inadequate and unreliable, and it has pushed people to use private vehicles to support their daily commute, which causes traffic congestion to worsen. Workers are the biggest traffic-generating group in Bandung city. Their regular commute pattern as well as their large proportion in Bandung city’s population (47.78% of the total population in 2020) make this group an important determinant in Bandung City’s transportation. Shifting the workers’ mode of transportation from private to public transportation including the angkot is predicted to decrease traffic jams on some level. Through binary logistic regression, this study provides an analysis of mode shifting probability to the angkot, key factors that could be intervened to increase this shifting probability, as well as the extent to which intervention toward these factors will increase angkot usage so that it can provide a picture of future characteristics of the angkot in contrast to the current condition, should this transportation mode continue to run in the future. Based on the modeling result, the study identified four key variables that significantly influence mode shifting probability in Bandung City: 1) private vehicle ownership, 2) driving license ownership, 3) people’s perception of current transportation costs, and 4) people’s perception of the level of comfort provided by the mode of transportation. If in the future the angkot in Bandung City is improved with better comfort and affordability, approximately only 3.31% of workers will start using the angkot. This very low probability indicates that if in the future the government wants to shift working people from private vehicles to the angkot, then the angkot must be transformed.   Abstrak. Bandung merupakan salah satu kota besar di Indonesia yang memiliki posisi strategis sebagai pusat kawasan metropolitan. Paratransit yang paling dominan dengan jangkauan terluas di Kota Bandung adalah angkot, kendaraan roda empat kecil (minibus) yang telah dimodifikasi untuk digunakan sebagai transportasi umum. Namun, layanan paratransit ini tidak memadai dan tidak dapat diandalkan sehingga mendorong orang untuk menggunakan kendaraan pribadi dalam mendukung perjalanan sehari-hari, yang menyebabkan kemacetan lalu lintas semakin parah. Pekerja merupakan kelompok penghasil lalu lintas terbesar di kota Bandung. Pola komuter yang teratur serta proporsi penduduk kota Bandung yang besar (47,78% dari total penduduk pada tahun 2020) menjadikan kelompok ini sebagai determinan penting dalam transportasi Kota Bandung. Pergeseran moda transportasi pekerja dari angkutan pribadi ke angkutan umum termasuk angkot diprediksi dapat mengurangi kemacetan di beberapa tingkatan. Melalui regresi logistik biner, penelitian ini memberikan analisis probabilitas perpindahan moda ke angkot, faktor-faktor kunci yang dapat diintervensi untuk meningkatkan probabilitas perpindahan tersebut, serta sejauh mana intervensi terhadap faktor-faktor tersebut akan meningkatkan penggunaan angkot sehingga dapat memberikan gambaran karakteristik angkot di masa depan yang kontras dengan kondisi saat ini, dalam kasus moda transportasi ini tetap berjalan di masa yang akan datang. Berdasarkan hasil pemodelan, penelitian ini mengidentifikasi empat variabel kunci yang berpengaruh signifikan terhadap probabilitas perpindahan moda di Kota Bandung: 1) kepemilikan kendaraan pribadi, 2) kepemilikan SIM, 3) persepsi masyarakat terhadap biaya transportasi saat ini, dan 4) persepsi masyarakat terhadap tingkat kenyamanan yang diberikan oleh moda transportasi tersebut. Jika kedepannya angkot di Kota Bandung ditingkatkan dengan kenyamanan dan keterjangkauan yang lebih baik, kira-kira hanya 3,31% pekerja yang akan mulai menggunakan angkot. Probabilitas yang sangat rendah ini menunjukkan bahwa jika di masa depan pemerintah ingin memindahkan pekerja dari kendaraan pribadi ke angkot, maka angkot tersebut harus diubah. Kata kunci. Pergeseran moda, angkot, pekerja, logistik biner.
劳动人口到吴哥的模式转移概率:吴哥在万隆市还有希望吗?
万隆是印度尼西亚的主要城市之一,作为万隆大都市区的中心,具有战略地位。万隆市覆盖范围最广的最主要的辅助交通工具是angkot,这是一种小型四轮车辆(小巴),已被改装为公共交通工具。然而,就目前而言,这种辅助交通服务是不充分和不可靠的,它迫使人们使用私家车来支持他们的日常通勤,这导致交通拥堵恶化。工人是万隆市最大的交通创造群体。他们有规律的通勤模式,在万隆市人口中所占的比例很大(2020年占万隆市总人口的47.78%),这使得这一群体成为万隆市交通的重要决定因素。将工人的交通方式从私人交通转变为包括angkot在内的公共交通,预计将在一定程度上减少交通拥堵。通过二元逻辑回归,本研究分析了模式转移到angkot的概率,可以干预以增加这种转移概率的关键因素,以及对这些因素的干预将增加angkot使用率的程度,以便它可以提供一幅与当前状况相比的angkot未来特征的图像,如果这种运输模式在未来继续运行。基于建模结果,研究确定了四个显著影响万隆市模式转换概率的关键变量:1)私家车保有量,2)驾照保有量,3)人们对当前交通成本的感知,以及4)人们对交通方式提供的舒适度的感知。如果未来万隆市的angkot得到改善,舒适度和可负担性更好,大约只有3.31%的工人会开始使用angkot。这种极低的概率表明,如果未来政府想要把工作人员从私家车转移到吴哥,那么吴哥必须改造。Abstrak。万隆merupakan salah satu kota besar di印度尼西亚yang memoriliki posisi战略sebagai pusat kawasan大都会。副公交系统yang paling dominan dengan jangkauan terluas di Kota Bandung adalah angkot, kendaraan roda empat kecil(小巴)yang telah dimodifikasi untuk digunakan sebagai transportasi umum。南门,南门,南门,南门,南门,南门,南门,南门,南门,南门,南门,南门,南门,南门,南门,南门,南门,南门,南门,南门,南门,南门,南门,南门,南门,南门,南门,南门,南门,南门,南门,南门,南门,南门,南门,南门,南门,南门,南门,南门,南门,南门,南门,南门,南门,南门,南门,南门,南门,南门,南门,南门,南门,南门,南门,南门。Pekerja merupakan kelompok penghasil lalu linta terbesar di kota万隆。Pola komuter yang teratur serta proporsi penduduk kota万隆yang besar(47,78%达达总数penduduk pada tahun 2020) menjadikan kelompok ini sebagai determinan pendam transportasi kota万隆。一个人的生活方式是把一个人的生活方式变成一个人的生活方式,把一个人的生活方式变成一个人的生活方式。Melalui regresi logistic biner, penelitian ini memberican analysis probabilitas perpindahan moda ke angkot, factor - factor for kunci yang dapat diintervensi untuk meningkatan probabilitas perpindahan tersebut, serta sejauh maninterintersi terhav, factor - factor for terhav,但akan meningkatkan penggunaand angkkseinga dapat memberikan gambaran karakteristk angkot di masa depan kontras dengan kondisi saat ini, dalam kasus moda transportasi berjalan di masa yang akan datang。Berdasarkan hasil pemodelan, penelitian ini mengidentifikasi empat variabel kunci yang berpengaruh signfikan terhadap probabilitas perpindahan moda di Kota Bandung: 1) kepemilikan kendaraan pribadi, 2) kepemilikan SIM, 3) persepsi masyarakat terhadap biaya transportasi saat ini, 4) persepsi masyarakat terhadap tingkat kenyamanan yang diberikan oleh moda transportasi tersebut。Jika kedepannya angkot di Kota Bandung ditingkatkan dengan kenyamanan dan keterjangkauan yang lebih baik, kira-kira hanya 3,31% pekerja yang akan mulai menggunakan angkot。Probabilitas yang sangat rendah ini menunjukkan bahwa jika di masa depan pemerintah in memindahkan pekerja dari kendaraan pribadi ke angkot, maka angkot tersebut harus diubah。型kunci。佩格森莫达,吴哥特,佩克加,后勤人员。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
Journal of Regional and City Planning
Journal of Regional and City Planning REGIONAL & URBAN PLANNING-
CiteScore
1.50
自引率
0.00%
发文量
16
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信