Applying the Urban Political Ecology (UPE) Framework to Re-Visit Disaster and Climate Change Vulnerability-Risk Assessments

IF 0.5 Q4 REGIONAL & URBAN PLANNING
M. Rahman, Isye Susana Nurhasanah, Erwin Nugraha, T. Harahap
{"title":"Applying the Urban Political Ecology (UPE) Framework to Re-Visit Disaster and Climate Change Vulnerability-Risk Assessments","authors":"M. Rahman, Isye Susana Nurhasanah, Erwin Nugraha, T. Harahap","doi":"10.5614/jpwk.2019.30.3.4","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstract. Vulnerability and risk assessment (VRA) is increasingly becoming more popular as a tool to assess and evaluate the likelihood and externalities that are faced by urban areas because of environmental hazards and climate change. However, urban dynamics are increasingly putting communities in a vulnerable/riskier situation, calling for a more comprehensive and inter-disciplinary approach. Urban Political Ecology (UPE) was utilized as a framework to reflect upon the empirical findings and literature review with two urban villages (kelurahan) in Bandar Lampung, Indonesia—Kangkung and Kota Karang—as case studies. We argue that the existing VRA is not adequate to address fundamental issues of environmental hazards and climate change. Different aspects, such as the city’s metabolism of human-nature interaction, contribute to producing vulnerability and need to be taken into account. This research also recommends that future urban disaster governance should incorporate the production and alteration of (social) vulnerability by considering spatial and temporal dimensions in disaster risk reduction and climate change adaptation. Abstrak. Penilaian kerentanan dan risiko (VRA) semakin populer sebagai alat untuk menilai dan mengevaluasi kemungkinan dan eksternalitas yang dihadapi oleh daerah perkotaan karena bahaya lingkungan dan perubahan iklim. Namun, dinamika perkotaan dari waktu ke waktu menempatkan masyarakat dalam situasi yang rentan/berisiko, sehingga menyerukan pendekatan yang lebih komprehensif dan antar-disiplin. Kami memobilisasi Ekologi Politik Perkotaan (PDU) digunakan sebagai kerangka kerja untuk merefleksikan temuan empiris dan tinjauan literatur melalui dua desa perkotaan (kelurahan) di Bandar Lampung, Indonesia—Kangkung dan Kota Karang—sebagai studi kasus. Kami berpendapat bahwa penilaian kerentanan dan risiko yang saat ini ada tidak memadai untuk menangani masalah-masalah inti dari bahaya-bahaya lingkungan dan perubahan iklim. Aspek-aspek yang berbeda, seperti metabolisme kota dari interaksi manusia-alam, berkontribusi untuk menghasilkan kerentanan, yang perlu diperhitungkan juga. Penelitian ini juga merekomendasikan bahwa tata kelola bencana perkotaan masa depan harus memasukan bagaimana produksi dan perubahan  kerentanan (sosial) dengan mempertimbangkan dimensi spasial dan temporal dalam pengurangan risiko bencana dan adaptasi perubahan iklim. Kata kunci. Ekologi politik perkotaan, bencana, perubahan iklim, penilaian kerentanan dan risiko, Bandar Lampung.","PeriodicalId":41870,"journal":{"name":"Journal of Regional and City Planning","volume":"30 1","pages":"224-240"},"PeriodicalIF":0.5000,"publicationDate":"2019-12-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Journal of Regional and City Planning","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.5614/jpwk.2019.30.3.4","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"Q4","JCRName":"REGIONAL & URBAN PLANNING","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Abstract. Vulnerability and risk assessment (VRA) is increasingly becoming more popular as a tool to assess and evaluate the likelihood and externalities that are faced by urban areas because of environmental hazards and climate change. However, urban dynamics are increasingly putting communities in a vulnerable/riskier situation, calling for a more comprehensive and inter-disciplinary approach. Urban Political Ecology (UPE) was utilized as a framework to reflect upon the empirical findings and literature review with two urban villages (kelurahan) in Bandar Lampung, Indonesia—Kangkung and Kota Karang—as case studies. We argue that the existing VRA is not adequate to address fundamental issues of environmental hazards and climate change. Different aspects, such as the city’s metabolism of human-nature interaction, contribute to producing vulnerability and need to be taken into account. This research also recommends that future urban disaster governance should incorporate the production and alteration of (social) vulnerability by considering spatial and temporal dimensions in disaster risk reduction and climate change adaptation. Abstrak. Penilaian kerentanan dan risiko (VRA) semakin populer sebagai alat untuk menilai dan mengevaluasi kemungkinan dan eksternalitas yang dihadapi oleh daerah perkotaan karena bahaya lingkungan dan perubahan iklim. Namun, dinamika perkotaan dari waktu ke waktu menempatkan masyarakat dalam situasi yang rentan/berisiko, sehingga menyerukan pendekatan yang lebih komprehensif dan antar-disiplin. Kami memobilisasi Ekologi Politik Perkotaan (PDU) digunakan sebagai kerangka kerja untuk merefleksikan temuan empiris dan tinjauan literatur melalui dua desa perkotaan (kelurahan) di Bandar Lampung, Indonesia—Kangkung dan Kota Karang—sebagai studi kasus. Kami berpendapat bahwa penilaian kerentanan dan risiko yang saat ini ada tidak memadai untuk menangani masalah-masalah inti dari bahaya-bahaya lingkungan dan perubahan iklim. Aspek-aspek yang berbeda, seperti metabolisme kota dari interaksi manusia-alam, berkontribusi untuk menghasilkan kerentanan, yang perlu diperhitungkan juga. Penelitian ini juga merekomendasikan bahwa tata kelola bencana perkotaan masa depan harus memasukan bagaimana produksi dan perubahan  kerentanan (sosial) dengan mempertimbangkan dimensi spasial dan temporal dalam pengurangan risiko bencana dan adaptasi perubahan iklim. Kata kunci. Ekologi politik perkotaan, bencana, perubahan iklim, penilaian kerentanan dan risiko, Bandar Lampung.
应用城市政治生态学框架重新评估灾害和气候变化脆弱性风险
摘要脆弱性和风险评估作为一种评估和评估城市地区因环境危害和气候变化而面临的可能性和外部性的工具,越来越受欢迎。然而,城市动态越来越多地将社区置于弱势/风险更大的境地,要求采取更全面、跨学科的方法。城市政治生态学(UPE)被用作一个框架来反思经验发现和文献综述,并以印度尼西亚班达尔楠榜的两个城市村庄(kelurahan)——康贡和科塔卡朗——为案例研究。我们认为,现有的VRA不足以解决环境危害和气候变化等根本问题。不同的方面,如城市对人与自然互动的新陈代谢,有助于产生脆弱性,需要加以考虑。这项研究还建议,未来的城市灾害治理应通过考虑减少灾害风险和适应气候变化的空间和时间维度,将(社会)脆弱性的产生和改变纳入其中。摘要脆弱性和风险评估作为一种评估和评估城市地区因环境和气候变化风险而面临的可能性和外部性的工具,越来越受欢迎。然而,城市的动态不时将社会置于危险之中,因此需要采取更全面和跨学科的方法。我们动员了城市政策生态学(PDU)作为一个框架,以反映实证研究结果和文献调查,并以印度尼西亚楠榜市的两个城市村庄——康贡和卡朗市——为案例研究。我们认为,目前的波动性和风险评估不适合解决环境危害和气候变化的核心问题。不同的方面,如城市在人类自然互动中的新陈代谢,都会导致混乱的产生,这也需要计算。这项研究还建议,未来的城市灾害管理系统应考虑减少灾害风险和适应气候变化的空间和时间层面,包括生产和变化如何影响(社会)脆弱性。关键字。城市生态学,灾害,气候变化,焦虑和风险评估,光明之城。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
Journal of Regional and City Planning
Journal of Regional and City Planning REGIONAL & URBAN PLANNING-
CiteScore
1.50
自引率
0.00%
发文量
16
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信