{"title":"Perlakuan Benih dengan Pestisida, Bubur Bordo dan Agens Hayati untuk Penekanan Penyakit Terbawa Rimpang Jahe","authors":"Setyowati Retno Djiwanti, Sri Rahayuningsih","doi":"10.14692/jfi.17.5.195-202","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Penyakit puru akar yang disebabkan oleh nematoda dan busuk rimpang karena infeksi berbagai patogen banyak dijumpai pada rimpang jahe. Penelitian dilakukan untuk mengevaluasi pengaruh beberapa perlakuan benih terhadap penekanan kerusakan rimpang yang disebabkan oleh penyakit tersebut. Penelitian disusun menggunakan rancangan acak kelompok dengan 7 perlakuan rimpang, masing-masing diulang sebanyak 4 kali. Perlakuan rimpang jahe sebelum tanam terdiri atas perendaman dalam pestisida 1.5% (campuran streptomisin sulfat dan benomil), bubur Bordo (1% dan 2%), rizobakteri 10% (Bacillus pantotkenticus dan Trichoderma lactae) selama 24 jam; serta pelapisan dengan tepung karbosulfan ST (500 g untuk 4 kg rimpang) dan formula talk Fusarium non-patogenik (NP) (500 g untuk 4 kg rimpang). Rimpang jahe yang sudah diberi perlakuan ditanam pada medium tanam steril yang terdiri atas campuran tanah dan bubur Bordo 1% dan diamati sampai tanaman berumur 5 bulan. Perendaman rimpang dalam larutan pestisida dan formula rizobakteri, serta pelapisan rimpang dengan tepung karbosulfan ST dan formula Fusarium NP dapat menekan puru nematoda Meloidogyne dan busuk rimpang, serta umumnya menghasilkan viabilitas benih dan bobot segar dan atau bobot kering rimpang yang lebih baik. Kecuali bubur Bordo, empat perlakuan benih tersebut dapat dikembangkan untuk usaha penyediaan benih rimpang jahe sehat bermutu.","PeriodicalId":31619,"journal":{"name":"Jurnal Fitopatologi Indonesia","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-01-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Fitopatologi Indonesia","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.14692/jfi.17.5.195-202","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Abstract
Penyakit puru akar yang disebabkan oleh nematoda dan busuk rimpang karena infeksi berbagai patogen banyak dijumpai pada rimpang jahe. Penelitian dilakukan untuk mengevaluasi pengaruh beberapa perlakuan benih terhadap penekanan kerusakan rimpang yang disebabkan oleh penyakit tersebut. Penelitian disusun menggunakan rancangan acak kelompok dengan 7 perlakuan rimpang, masing-masing diulang sebanyak 4 kali. Perlakuan rimpang jahe sebelum tanam terdiri atas perendaman dalam pestisida 1.5% (campuran streptomisin sulfat dan benomil), bubur Bordo (1% dan 2%), rizobakteri 10% (Bacillus pantotkenticus dan Trichoderma lactae) selama 24 jam; serta pelapisan dengan tepung karbosulfan ST (500 g untuk 4 kg rimpang) dan formula talk Fusarium non-patogenik (NP) (500 g untuk 4 kg rimpang). Rimpang jahe yang sudah diberi perlakuan ditanam pada medium tanam steril yang terdiri atas campuran tanah dan bubur Bordo 1% dan diamati sampai tanaman berumur 5 bulan. Perendaman rimpang dalam larutan pestisida dan formula rizobakteri, serta pelapisan rimpang dengan tepung karbosulfan ST dan formula Fusarium NP dapat menekan puru nematoda Meloidogyne dan busuk rimpang, serta umumnya menghasilkan viabilitas benih dan bobot segar dan atau bobot kering rimpang yang lebih baik. Kecuali bubur Bordo, empat perlakuan benih tersebut dapat dikembangkan untuk usaha penyediaan benih rimpang jahe sehat bermutu.