Hilda Carmitha Panjaitan, T. P. Sanubari, Fiane de Fretes
{"title":"Sigi's Response to the Disaster Program: Nutrition, Sanitation, and Food Fulfillment","authors":"Hilda Carmitha Panjaitan, T. P. Sanubari, Fiane de Fretes","doi":"10.29313/GMHC.V9I1.6820","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"The earthquake occurring in Indonesia caused various problems, especially the decreased degree of human health caused by insufficient food availability. It makes victims of natural disasters need assistance from government programs. One case of a natural disaster in 2018 was an earthquake in Central Sulawesi. Unfortunately, disaster survival has the challenge to continue their living caused by program absences from the government in post-disaster. This study aimed to explore disaster survival's resilience after one year of the earthquake disaster in Sidera village, Sigi regency, in response to government programs, especially nutrition, sanitation, and food fulfillment response. This research used mixed-method approaches with a cross-sectional design. Data collection was done with questionnaires, in-depth interviews, and anthropometric measurements. The study was conducted from February to April 2020 with 30 refugees in the temporary shelter in Sidera village as respondents. The study results found that people still need to initiate countermeasures related to sanitation and fulfillment of food. Government programs in health services produce good conditions related to normal nutritional status at the age of 5 years (40%), 5–18 years (100%), and 18 years (41%). The conclusion is that the government program is not sustainable, which makes the community still need to initiate countermeasures related to sanitation and food fulfillment. The program recommendations are to ensure clean water availability and guide the community to fulfill their food need. TANGGAPAN SIGI TERHADAP PROGRAM BENCANA: GIZI, SANITASI, DAN PEMENUHAN PANGAN Gempa bumi yang terjadi di Indonesia menyebabkan berbagai masalah, secara khusus penurunan derajat kesehatan manusia dikarenakan oleh ketersediaan pangan yang tidak tercukupi. Hal tersebut membuat korban bencana alam membutuhkan bantuan dari program pemerintah. Salah satu kasus bencana alam tahun 2018 adalah gempa bumi di Sulawesi Tengah. Namun, hingga pascabencana, korban bencana alam masih tinggal di pengungsian tanpa program. Tujuan penelitian ini adalah mengeksplorasi daya lenting pengungsi pasca-satu tahun bencana gempa bumi di Desa Sidera, Kabupaten Sigi sebagai tanggapan dari program pemerintah khususnya gizi, air bersih, dan pemenuhan pangan. Penelitian ini menggunakan pendekatan mixed-method dengan desain cross-sectional . Teknik pengumpulan data dilakukan melalui pengisian kuesioner, in depth interview , serta pengukuran antropometri. Penelitian dilakukan pada 30 responden yang merupakan pengungsi di hunian sementara (huntara) Desa Sidera. Penelitian dilakukan selama bulan Februari hingga April 2020. Hasil penelitian menemukan bahwa masyarakat masih perlu melakukan inisiasi penanggulangan terkait air bersih dan pemenuhan pangan. Program pemerintah terkait pelayanan kesehatan menghasilkan kondisi yang baik terkait status gizi normal pada usia ≤5 tahun (40%), 5–18 tahun (100%), dan ≥18 tahun (41%). Simpulan dari penelitian ini adalah program pemerintah tidak memiliki keberlanjutan, hal tersebut membuat masyarakat masih perlu melakukan inisiasi penanggulangan terkait air bersih dan pemenuhan pangan. Rekomendasi program yang dapat diberikan adalah ketersediaan air bersih serta pemantauan program dalam membimbing masyarakat agar dapat memenuhi kebutuhan pangan.","PeriodicalId":31502,"journal":{"name":"Global Medical Health Communication","volume":"9 1","pages":"48-54"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-04-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Global Medical Health Communication","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.29313/GMHC.V9I1.6820","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
The earthquake occurring in Indonesia caused various problems, especially the decreased degree of human health caused by insufficient food availability. It makes victims of natural disasters need assistance from government programs. One case of a natural disaster in 2018 was an earthquake in Central Sulawesi. Unfortunately, disaster survival has the challenge to continue their living caused by program absences from the government in post-disaster. This study aimed to explore disaster survival's resilience after one year of the earthquake disaster in Sidera village, Sigi regency, in response to government programs, especially nutrition, sanitation, and food fulfillment response. This research used mixed-method approaches with a cross-sectional design. Data collection was done with questionnaires, in-depth interviews, and anthropometric measurements. The study was conducted from February to April 2020 with 30 refugees in the temporary shelter in Sidera village as respondents. The study results found that people still need to initiate countermeasures related to sanitation and fulfillment of food. Government programs in health services produce good conditions related to normal nutritional status at the age of 5 years (40%), 5–18 years (100%), and 18 years (41%). The conclusion is that the government program is not sustainable, which makes the community still need to initiate countermeasures related to sanitation and food fulfillment. The program recommendations are to ensure clean water availability and guide the community to fulfill their food need. TANGGAPAN SIGI TERHADAP PROGRAM BENCANA: GIZI, SANITASI, DAN PEMENUHAN PANGAN Gempa bumi yang terjadi di Indonesia menyebabkan berbagai masalah, secara khusus penurunan derajat kesehatan manusia dikarenakan oleh ketersediaan pangan yang tidak tercukupi. Hal tersebut membuat korban bencana alam membutuhkan bantuan dari program pemerintah. Salah satu kasus bencana alam tahun 2018 adalah gempa bumi di Sulawesi Tengah. Namun, hingga pascabencana, korban bencana alam masih tinggal di pengungsian tanpa program. Tujuan penelitian ini adalah mengeksplorasi daya lenting pengungsi pasca-satu tahun bencana gempa bumi di Desa Sidera, Kabupaten Sigi sebagai tanggapan dari program pemerintah khususnya gizi, air bersih, dan pemenuhan pangan. Penelitian ini menggunakan pendekatan mixed-method dengan desain cross-sectional . Teknik pengumpulan data dilakukan melalui pengisian kuesioner, in depth interview , serta pengukuran antropometri. Penelitian dilakukan pada 30 responden yang merupakan pengungsi di hunian sementara (huntara) Desa Sidera. Penelitian dilakukan selama bulan Februari hingga April 2020. Hasil penelitian menemukan bahwa masyarakat masih perlu melakukan inisiasi penanggulangan terkait air bersih dan pemenuhan pangan. Program pemerintah terkait pelayanan kesehatan menghasilkan kondisi yang baik terkait status gizi normal pada usia ≤5 tahun (40%), 5–18 tahun (100%), dan ≥18 tahun (41%). Simpulan dari penelitian ini adalah program pemerintah tidak memiliki keberlanjutan, hal tersebut membuat masyarakat masih perlu melakukan inisiasi penanggulangan terkait air bersih dan pemenuhan pangan. Rekomendasi program yang dapat diberikan adalah ketersediaan air bersih serta pemantauan program dalam membimbing masyarakat agar dapat memenuhi kebutuhan pangan.
印度尼西亚发生的地震造成了各种问题,特别是粮食供应不足造成的人类健康程度下降。这使得自然灾害的受害者需要政府项目的援助。2018年发生的自然灾害之一是中苏拉威西岛的地震。不幸的是,灾后由于政府项目的缺失,灾后幸存者面临着继续生存的挑战。本研究旨在探讨锡吉县Sidera村在地震灾害发生一年后的灾害生存复原力,以响应政府计划,特别是营养、卫生和粮食供应方面的响应。本研究采用横截面设计的混合方法。通过问卷调查、深度访谈和人体测量来收集数据。该研究于2020年2月至4月进行,调查对象是Sidera村临时避难所的30名难民。研究结果发现,人们仍然需要采取与卫生和食品供应有关的对策。政府保健服务方案为5岁(40%)、5 - 18岁(100%)和18岁(41%)儿童的正常营养状况创造了良好条件。结论是,政府的计划是不可持续的,这使得社区仍然需要启动与卫生和食品履行相关的对策。该计划的建议是确保清洁水的供应,并指导社区满足他们的食物需求。TANGGAPAN SIGI TERHADAP计划:GIZI, SANITASI, DAN PEMENUHAN PANGAN genpa bumi yang terjadi di Indonesia menyebabkan berbagai masalah, secara khusus penurunan derajat kesehatan manusia dikarenakan oleh ketersediaan PANGAN yang tidak tercukupi。他说:“我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说。苏拉威西岛,登加。Namun, hinga pascabencana, korban benencana alam masih tinggal di pengungsian tanpa计划。Tujuan penelitian ini adalah mengeksplorasi daya lenting pengungsi pasca-satu tahun bencana genpa bumi di Desa Sidera, Kabupaten Sigi sebagai tanggapan dari program pemerintah khususnya gizi, air bersih, dan pemenuhan pangan。Penelitian ini menggunakan pendekatan混合方法登干设计截面。技术企鹅的数据,在深度访谈中,研究企鹅的物探。Penelitian dilakukan padada 30响应yang merupakan pengungsi di huunian sementara (huntara) Desa Sidera。Penelitian dilakukan selama bulan(2020年4月)我的意思是说,我的意思是我的意思是我的意思是我的意思是我的意思是我的意思是我的意思是我的意思是我的意思是我的意思。程序pemerintah terkait pelayanan kesehatan menghasilkan kondisi yang baik terkait status gizi正常模式≤5塔浑(40%),5 - 18塔浑(100%),dan≥18塔浑(41%)。Simpulan dari penpenitian ini adalah程序permerintah tiak memiliki keberlanjutan, hal tersebut memerakakat masih perlu melakukan inisiasi penanggulangan terkait air bersih dan pemenuhan pangan。推荐项目yang dapat diberikan adalah ketersediaan air bersih serta pemantauan项目dalam member masyarakat agar dapat memenuhi kebutuhan pangan。