ANALISIS KELEMBAGAAN LOKAL PENGELOLAAN CALON KAWASAN KONSERVASI TAMAN PULAU KOLEPOM KABUPATEN MERAUKE PROVINSI PAPUA

Y. Paulangan, Hendrik Sombo, Pernandes Silaen, Johanis Valentino Fofied
{"title":"ANALISIS KELEMBAGAAN LOKAL PENGELOLAAN CALON KAWASAN KONSERVASI TAMAN PULAU KOLEPOM KABUPATEN MERAUKE PROVINSI PAPUA","authors":"Y. Paulangan, Hendrik Sombo, Pernandes Silaen, Johanis Valentino Fofied","doi":"10.15578/jkpi.14.1.2022.25-33","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Kelembagaan merupakan salah satu aspek yang penting dalam pengelolaan suatu Kawasan konservasi. Tumpang tindih kewenangan berpotensi menimbulkan konflik kepentingan yang dapat mengganggu efektifitas dan efisiensi pengelolaan kawasan konservasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pemangku kepentingan (stakeholder) sebagai lembaga dalam pengelolaan Calon Kawasan Konservasi Taman Pulau Kolepom. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode wawancara dan pengisian kuisioner serta diskusi pakar. Analisis data menggunakan metode (Interpretative Structural Modelling (ISM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa stakeholder yang berperan dalam pengelolaan Calon Kawasan Konservasi Taman Pulau Kolepom, yakni Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Provinsi Papua, Loka Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut (LPSPL) Sorong, Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Papua, Pemerintahan Kampung, Pemerintahan Distrik, Lembaga Masyarakat Adat (LMA) wilayah Tabonji, Waan dan Kimaam, dan Lembaga Keagamaan (Gereja) sebagai elemen lembaga kunci dalam pengelolaan Calon Kawasan Konservasi Taman berkelanjutan.Institutional is one of the essential aspects in the management of a conservation area. The overlapping authority can create a potential conflict of interest that can disrupt the conservation area management's effectiveness and efficiency. This study aimed to identify stakeholders as the institution in the direction of the Kolepom Island Park Conservation Proposed Area. Data were collected using interview methods and filling out questionnaires as well as expert discussions—data analysis used with the Interpretative Structural Modeling (ISM) method. The results of the study indicate that the stakeholders who play a role in the management of the Prospective Conservation Area of the Kolepom Island Coastal Park, namely the Development Planning Agency at Sub-National Level Papua Province, Technical Unit of Marine and Coastal Resources Management at Sorong, Ministry of Marine Affairs and the Fisheries Republic of Indonesia, Marine and fisheries services Papua Province, Village Government, District Government, Indigenous Peoples Institutions (Tabonji, Waan & Kimaam) and Religious Institutions (Churches) as some key institutional elements in the sustainable management of the Prospective Park-Conservation Area.","PeriodicalId":31078,"journal":{"name":"Jurnal Kebijakan Perikanan Indonesia","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-05-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Kebijakan Perikanan Indonesia","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.15578/jkpi.14.1.2022.25-33","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1

Abstract

Kelembagaan merupakan salah satu aspek yang penting dalam pengelolaan suatu Kawasan konservasi. Tumpang tindih kewenangan berpotensi menimbulkan konflik kepentingan yang dapat mengganggu efektifitas dan efisiensi pengelolaan kawasan konservasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pemangku kepentingan (stakeholder) sebagai lembaga dalam pengelolaan Calon Kawasan Konservasi Taman Pulau Kolepom. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode wawancara dan pengisian kuisioner serta diskusi pakar. Analisis data menggunakan metode (Interpretative Structural Modelling (ISM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa stakeholder yang berperan dalam pengelolaan Calon Kawasan Konservasi Taman Pulau Kolepom, yakni Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Provinsi Papua, Loka Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut (LPSPL) Sorong, Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Papua, Pemerintahan Kampung, Pemerintahan Distrik, Lembaga Masyarakat Adat (LMA) wilayah Tabonji, Waan dan Kimaam, dan Lembaga Keagamaan (Gereja) sebagai elemen lembaga kunci dalam pengelolaan Calon Kawasan Konservasi Taman berkelanjutan.Institutional is one of the essential aspects in the management of a conservation area. The overlapping authority can create a potential conflict of interest that can disrupt the conservation area management's effectiveness and efficiency. This study aimed to identify stakeholders as the institution in the direction of the Kolepom Island Park Conservation Proposed Area. Data were collected using interview methods and filling out questionnaires as well as expert discussions—data analysis used with the Interpretative Structural Modeling (ISM) method. The results of the study indicate that the stakeholders who play a role in the management of the Prospective Conservation Area of the Kolepom Island Coastal Park, namely the Development Planning Agency at Sub-National Level Papua Province, Technical Unit of Marine and Coastal Resources Management at Sorong, Ministry of Marine Affairs and the Fisheries Republic of Indonesia, Marine and fisheries services Papua Province, Village Government, District Government, Indigenous Peoples Institutions (Tabonji, Waan & Kimaam) and Religious Institutions (Churches) as some key institutional elements in the sustainable management of the Prospective Park-Conservation Area.
地方财政收入分析
生育率是管理保护区最重要的方面之一。潜在的电力激增会产生利益冲突,可能会干扰保护管理的效率和效率。本研究旨在确定我的利益相关者是科勒波姆岛公园卡隆保护区的管理机构。数据收集采用访谈法、传教士填充法和专家讨论法。使用解释性结构建模(ISM)的数据分析。研究表明,参与科勒波姆群岛公园卡隆保护区管理的利益相关者,即巴布亚省区域发展规划机构(BAPPEDA)、海上和海上电源地方管理局(LPSPL)索隆、巴布亚关系与权利省、农村政府、区政府、塔邦吉阿达特社会谷(LMA)地区,Waan和Kimaam,以及宗教谷(教堂)是连续花园Calon保护区管理的关键要素。制度是保护区管理的重要方面之一。重叠的权力可能会造成潜在的利益冲突,从而破坏保护区管理的有效性和效率。本研究旨在确定利益相关者为Kolepom岛公园保护建议区域方向的机构。使用访谈法、填写问卷以及专家讨论收集数据——数据分析采用解释性结构建模(ISM)方法。研究结果表明,在科勒波姆岛海岸公园远景保护区管理中发挥作用的利益攸关方,即巴布亚省地方一级发展规划局、索隆海洋和海岸资源管理技术股、海洋事务部和印度尼西亚渔业共和国,海洋和渔业服务巴布亚省、村政府、区政府、土著人民机构(Tabonji、Waan和Kimaam)和宗教机构(Churches)是未来公园保护区可持续管理的一些关键机构要素。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
审稿时长
12 weeks
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信